Bola.com, Liverpool, Merseyside - Anfield menjadi saksi dari malam penuh emosi ketika Liverpool menjamu Real Madrid, namun bukan nama Trent Alexander-Arnold yang menjadi sorotan utama, Rabu (5/11/2025) dini hari WIB.
Meski ini merupakan kepulangan pertamanya ke Anfield setelah hengkang ke Real Madrid pada musim panas lalu, perhatian para pendukung The Reds justru tertuju pada sosok muda yang kini mengisi pos bek kanan, Conor Bradley.
Pemain berusia 22 tahun asal Irlandia Utara itu tampil luar biasa dan sekali lagi menunjukkan mengapa banyak yang percaya ia mampu meneruskan warisan besar yang ditinggalkan Alexander-Arnold.
Meskipun gaya bermainnya berbeda, Bradley menjawab tantangan pelatih Arne Slot dengan performa luar biasa, bahkan ini menjadi pertama kalinya sejak hampir setahun lalu ia tampil sebagai starter dalam dua laga dalam empat hari.
Bikin Mbappe dan Vinicius Tak Berdaya
Menghadapi Real Madrid tentu bukan tugas mudah, apalagi dengan ancaman dari Vinícius JUnior. Namun Bradley tampak menikmati setiap duel.
Pada menit ke-15, ia memenangkan duel udara melawan Vinícius, lalu menunjukkan kelincahan kaki yang membuat Jude Bellingham dan Kylian Mbappe tak berdaya. Momen itu langsung disambut sorakan meriah dari The Kop.
Penampilan solid Bradley berlanjut di babak kedua. Dua kali ia sukses menghentikan upaya Vinícius di awal babak, hingga sang penyerang asal Brasil mulai frustrasi dan akhirnya mendapat kartu kuning karena menarik Bradley yang tengah melakukan akselerasi.
Musim lalu, Bradley harus menepi lama karena cedera hamstring yang didapat dalam kemenangan atas Real Madrid. Kini, ia menutup malam penuh pembuktian itu dengan berdiri di depan The Kop, menerima tepuk tangan yang pantas ia dapatkan.
Sambutan Dingin buat Trent
Di sisi lain, Alexander-Arnold mendapat sambutan dingin. Ia disoraki para pendukung Liverpool sejak melakukan pemanasan pra-pertandingan, dan teriakan itu kembali terdengar ketika Xabi Alonso memasukkannya pada menit ke-81. Suasana Anfield pun bergemuruh, sebagian karena nostalgia, sebagian karena emosi yang belum padam.
Namun, justru beberapa menit setelahnya, Bradley kembali menjadi pusat perhatian. Ia dengan sigap mematahkan pergerakan Vinícius hingga bola keluar lapangan, membuat sorakan dukungan untuknya hampir sebesar gol Alexis Mac Allister di menit ke-61 yang memastikan kemenangan Liverpool.
Setiap sentuhan Alexander-Arnold diiringi siulan dari tribune, sementara nama Bradley terus dikumandangkan dengan penuh kebanggaan.
Laga berakhir dengan simbol yang sempurna: Bradley sukses menggagalkan umpan silang buruk dari Alexander-Arnold, sekaligus menjatuhkan Vinícius ke tanah — disambut sorakan menggema dari para suporter.
Sementara itu, Alexander-Arnold berjalan meninggalkan lapangan dengan nada ejekan yang masih terdengar di belakangnya — seolah Anfield ingin menegaskan bahwa masa kini milik Conor Bradley.