Liverpool Torehkan Rekor yang Tak Diinginkan, Bukti Rapuhnya Lini Pertahanan

Liverpool mencatatkan rekor yang tak diinginkan setelah keok 0-3 dari Manchester City pada pertandingan Liga Inggris 2025/2026, Minggu (9/11/2025).

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 10 November 2025, 13:30 WIB
Duel Jeremy Doku (kanan) dengan Ryan Gravenberch (kri) di laga Manchester City vs Liverpool di pekan ke-11 Liga Inggris 2025/2026 di Etihad Stadium, Minggu (09/11/2025). (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Manchester - Liverpool mencatatkan rekor yang tak diinginkan setelah keok 0-3 dari Manchester City pada pertandingan Liga Inggris 2025/2026, Minggu (9/11/2025). 

Kini, The Reds menjadi juara bertahan Premier League pertama yang kebobolan 17 gol dalam 11 pertandingan awal sejak mereka sendiri jadi kampiun pada musim 2020/2021. 

Advertisement

Tim asal Merseyside itu datang ke Etihad dengan modal dua penampilan solid dan dua clean sheet.  Namun, gol dari Erling Haaland, Nico Gonzalez, dan Jeremy Doku membuat tim besutan Arne Slot menelan kekalahan kelima dari 11 laga liga musim ini.

Liverpool kini menempati peringkat kedelapan klasemen dengan 18 poin, tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen Arsenal dan empat poin di belakang tim asuhan Pep Guardiola, Manchester City.

Para pundit seperti Roy Keane mengkritik keras pertahanan Liverpool, menyebut lini belakang sebagai titik lemah utama dalam upaya mereka mempertahankan gelar.

Dengan 17 gol yang telah bersarang di gawang mereka, The Reds menjadi juara bertahan pertama yang kebobolan sebanyak itu setelah 11 laga Premier League sejak musim 2020/2021. 

 


Biang Masalah Liverpool

Skuad Liverpool memberikan ucapan selamat pada Giorgi Mamardashvili yang sukses menggagalkan penalti striker Manchester City Erling Haaland di pekan ke-11 Liga Inggris 2025/2026 di Etihad Stadium, Minggu (09/11/2025). (AP Photo/Jon Super)

Persaingan di Premier League kini semakin sulit bagi Liverpool tanpa kekuatan fisik yang memadai di dalam starting XI. Arsenal menjadi contoh nyata pentingnya memenangkan duel di setiap area lapangan.

Dominik Szoboszlai, Ryan Gravenberch, dan Alexis Mac Allister hanya memenangi lima dari 22 duel melawan tim asuhan Guardiola. Mereka kesulitan menghadapi keunggulan jumlah pemain City di lini tengah sepanjang pertandingan.

Namun, masalah Liverpool tidak sepenuhnya berasal dari lini tengah. Lini depan mereka juga gagal menekan lawan dengan efektif sepanjang musim, dengan Florian Wirtz, Cody Gakpo, Hugo Ekitike, dan Mohamed Salah kerap tidak mampu memberikan tekanan awal yang dibutuhkan.

Kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid juga merusak kemampuan Liverpool membangun serangan dari lini belakang. Tanpanya, tim kehilangan pengatur tempo permainan dari sektor pertahanan, apalagi hanya Virgil van Dijk yang terlihat nyaman menguasai bola di bawah tekanan lawan.

 


Hitung-hitungan Calon Juara

Erling Haaland dari Manchester City mengontrol bola saat pertandingan Liga Inggris antara Liverpool dan Manchester City di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Minggu 1 Desember 2024. (Peter Byrne/PA melalui AP)

Secara matematis, jika Liverpool memenangkan semua pertandingan tersisa musim ini, mereka akan menutup musim dengan 99 poin, hanya 15 poin lebih banyak dari total mereka di musim 2024/2025.

Dalam empat laga Premier League berikutnya, The Reds akan menghadapi Nottingham Forest (peringkat 19), West Ham United (18), Sunderland (4), dan Leeds United (16). Empat kemenangan wajib diraih jika mereka masih ingin menjaga asa bersaing di papan atas.

Sementara itu, Arsenal asuhan Mikel Arteta akan berhadapan dengan Tottenham Hotspur, Chelsea, Brentford, dan Aston Villa. Bukan mustahil jika mereka kehilangan poin di salah satu laga tersebut.

Namun, Liverpool sejauh ini belum menunjukkan konsistensi yang cukup untuk memanfaatkan kesalahan dari The Gunners. Jika performa tak kunjung membaik, Slot mungkin harus menunggu hingga bursa transfer Januari untuk memperbaiki kelemahan timnya.

Sumber: Sportmole


Yuk Intip Posisi Tim Favoritmu

Berita Terkait