Bola.com, Jakarta - Erling Haaland mengungkap cerita menarik di balik performanya yang luar biasa saat Timnas Norwegia menaklukkan Italia pada laga terakhir kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa di San Siro, Milan, Senin (17-11-2025) dini hari WIB
Penyerang andalan Manchester City itu mengaku bahwa tindakan-tindakan provokatif para pemain Italia, termasuk mencubit pantatnya, justru membuatnya makin bersemangat hingga tampil menentukan.
Italia memulai laga dengan agresif, berusaha mengejar defisit selisih gol besar untuk merebut posisi puncak grup dari Norwegia.
Tim asuhan Gennaro Gattuso itu bahkan memimpin lebih dulu pada menit ke-11 lewat Francesco Pio Esposito, pemain yang diakui Haaland "tidak ia kenal" sebelum pertandingan dimulai.
Namun, keunggulan cepat itu tak berkembang menjadi hujan gol seperti yang dibutuhkan Italia. Norwegia justru berhasil menyamakan kedudukan melalui Antonio Nusa sesaat setelah satu jam laga berjalan.
Pantat Dicubit
Haaland tidak banyak terlibat hingga menit ke-76. Ia belum melepaskan tembakan maupun menyentuh bola di kotak penalti Italia. Akan tetapi, semua berubah ketika Gianluca Mancini melakukan provokasi yang memancing emosinya.
"Saat skor 1–1, dia mulai mencubit pantat saya," kata Haaland kepada TV 2 seusai pertandingan.
"Saya berpikir, 'Apa yang kamu lakukan?' Lalu saya jadi terpancing dan berkata, 'Terima kasih banyak atas motivasinya, ayo kita selesaikan'."
"Setelah itu saya cetak dua gol, kami menang 4–1, jadi terima kasih banyak untuk dia!" ujarnya.
Tak lama setelah insiden itu, Haaland menemukan ruang di kotak penalti Italia dan melepaskan tembakan voli keras setinggi pinggul yang tak mampu dihentikan Gianluigi Donnarumma, rekan setimnya di Man City.
Awal Sesuatu yang Lebih Besar
Hanya berselang satu menit, ia kembali mendapat bola di area berbahaya dan menuntaskannya dengan sontekan pertama yang mengarah ke tiang jauh, membawa Norwegia menuju kemenangan besar.
"Itu mungkin hasil paling gila," ujar Haaland tentang kampanye kualifikasi Norwegia yang menorehkan delapan kemenangan dari delapan pertandingan.
"Datang ke sini dan menang 4–1 benar-benar tidak masuk akal, dan ini menunjukkan bahwa kami tim yang sulit ditebak. Itu hal bagus untuk semua orang mengetahuinya," serunya.
Banyak pihak merayakan keberhasilan Norwegia lolos ke Piala Dunia, prestasi yang terakhir kali mereka capai pada 1998, dua tahun sebelum Haaland lahir. Namun, sang bintang justru memandang lebih jauh.
"Saya merasa ini adalah awal dari sesuatu yang besar," ujarnya.
Menikmati Momen
Hebatnya, kemenangan telak atas Italia diraih tanpa kehadiran Martin Odegaard yang sedang cedera. Kapten Arsenal itu dianggap pemain paling kreatif Norwegia selain Haaland.
Kombinasi keduanya terbukti mematikan, mencetak atau memberi assist untuk total 21 gol dalam tujuh laga terakhir ketika tampil bersama.
Kendati kali ini bermain tanpa Odegaard, Haaland tetap melanjutkan tren produktifnya, mencetak gol dalam 13 penampilan beruntun bersama timnas.
Kendati memikirkan masa depan, Haaland menegaskan bahwa dirinya dan tim tetap akan menikmati momen penting tersebut.
"Kami mungkin akan merayakan dengan sedikit dari segala macam karena ini bukan sesuatu yang sering kami alami," katanya sambil tertawa.
"Saya rasa kami pantas mendapatkannya setelah akhirnya lolos ke turnamen besar," katanya lagi.
Sumber: SI