Bola.com, Jakarta - Marc Marquez mengungkap percakapan pribadi yang ia lakukan dengan sang adik, Alex Marquez, setelah keduanya terlibat duel ketat pada seri pembuka MotoGP 2025 di Thailand.
Marquez menilai persaingan itu menjadi sinyal awal bahwa Alex akan menjadi satu di antara rival terberatnya sepanjang musim.
Marc akhirnya mengamankan gelar dunia kesembilan dalam kariernya, kali ini bersama Ducati Lenovo, yang juga menjadi titel pertamanya sejak 2019 dan gelar ketujuhnya di kelas utama MotoGP.
Namun, musim 2025 bukan hanya milik Marc. Alex Marquez tampil luar biasa dengan tiga kemenangan grand prix, dua kemenangan Sprint, dan mengakhiri musim sebagai runner-up MotoGP 2025.
Duel Panas
Pertemuan pertama kakak adik ini dalam perebutan kemenangan terjadi di Sirkuit Buriram, 2 Maret 2025. Pada balapan tersebut, Marc sempat menyerahkan posisi kepada Alex demi memenuhi regulasi tekanan ban depan.
Meski demikian, kecepatan Alex membuat duel keduanya berlangsung panas hingga garis finis.
Marc mengakui bahwa balapan di Thailand langsung membuka matanya.
"Setelah race itu saya paham Alex akan sangat cepat sepanjang tahun," ujar Marc kepada MotoGP.com.
"Di atas motor, saya terus memikirkan bagaimana menyalip tanpa mengambil risiko besar.”
Bicara di Rumah
Sesampainya di rumah, Marc merasa mereka perlu berbicara agar persaingan tidak merusak hubungan keluarga.
"Saya bilang, 'Kita tidak bisa terus bersaing seperti ini.' Kami saudara, kami saling menghormati, tapi balapan tetap balapan. Kalau sesuatu terjadi di lintasan, itu bagian dari kompetisi. Besok kita tetap saudara," ungkap Marc.
Pembalap asal Spanyol ini menceritakan bahwa percakapan itu diakhiri dengan jabat tangan tanda kesepahaman.
Menurut Marc, ada dua kemungkinan: membiarkan pertarungan memicu ketegangan, atau justru membuat hubungan mereka makin kuat.
"Kami memilih jadi lebih dekat dari sebelumnya," ujarnya.
Pembalap Ducati itu menegaskan bahwa kedekatan itu terjadi secara alami, bukan kesepakatan formal.
"Kami saling bantu. Dia membantu saya, saya membantu dia. Tahun ini kami melakukan sesuatu yang istimewa dalam sejarah MotoGP," ucap pembalap berusia 32 tahun itu.
(Razaqa Roger Arif Ali)
Sumber: Crash