Paul Scholes dan Nicky Butt Heran Roy Keane Tak Pernah Dilirik Jadi Pelatih MU

Dua legenda MU, Paul Scholes dan Nicky Butt, tak percaya selama ini Roy Keane tak pernah ditawari untuk melatih Setan Merah.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 28 November 2025, 13:30 WIB
Tokoh lainnya adalah Roy Keane. Menurutnya, Liga Super Eropa hanya bergantung kepada uang dan keserakahan dan berharap FIFA dapat menghentikannya. (AFP/Nick Potts/Pool)

Bola.com, Jakarta - Sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, Manchester United mengalami rangkaian persoalan terkait jabatan manajer.

David Moyes tidak bertahan hingga satu musim penuh, Louis van Gaal hanya dua musim, meski sempat mempersembahkan Piala FA, tetap dipecat. Jose Mourinho pun tak lolos melewati tahun ketiganya, walau sukses menyabet Liga Europa dan Piala Liga.

Advertisement

Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick gagal menghadirkan trofi sebelum Erik ten Hag datang. Ten Hag meraih Piala Liga dan Piala FA dalam dua musim pertamanya, tetapi ia diberhentikan pada awal musim ketiganya.

Posisi tersebut kemudian diambil alih Ruben Amorim, yang sudah setahun lebih menangani tim dan memiliki rekor terburuk di Premier League dibanding para pendahulunya.

Kendati masih menjabat hingga kini, masa depan Amorim terus dipertanyakan, terutama jika hasil buruk berlanjut.

Di tengah situasi itu, dua legenda klub, Nicky Butt dan Paul Scholes, menyebut satu nama yang menurut mereka mengejutkan belum pernah diberi kesempatan memimpin MU.


Belum Pernah Jadi Manajer MU

CEO dan co-owner Salford City Nicky Butt (kanan) dan co-owner Paul Scholes bereaksi menjelang pertandingan putaran ketiga Piala FA Inggris antara Manchester City dan Salford City di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 11 Januari 2025. (Darren Staples/AFP)

Dalam podcast "The Good, The Bad and The Football", kedua mantan gelandang tersebut membahas perjalanan klub dalam beberapa tahun terakhir.

Butt mengaku "tidak bisa memahami" mengapa mantan kapten mereka, Roy Keane, tidak pernah benar-benar dipertimbangkan untuk kursi manajer.

"Yang tidak pernah bisa saya mengerti adalah kenapa Roy Keane tidak pernah mendapat kesempatan (melatih) Man Utd," ujar Butt.

"Saya tahu dia teman saya, jadi mungkin terdengar sedikit bias. Tapi, kalau melihat kepribadiannya, karier bermainnya di sana, karakternya, dan apa yang ia lakukan di karier manajerialnya, dia tampil luar biasa di Sunderland."

"Dengan semua masalah yang terjadi, dan dia masih tinggal di sekitar sini, saya benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana tidak ada satu pun yang duduk bersamanya dan bertanya, 'apakah Anda tertarik dengan pekerjaan ini?'"

Scholes sepakat, bahkan mempertanyakan mengapa Keane tak pernah didatangkan sebagai asisten pelatih.

"Bahkan sebagai asisten. Kalau melihat apa yang ia lakukan bersama Martin O'Neill, Anda bisa saja memberikan David Moyes seorang Roy," katanya.


Pendapat Butt

Phil Neville juga pernah menjadi asisten David Moyes yang kala itu ditunjuk menjadi pelatih Manchester United. Bahkan bersama Scholes dan Nicky Butt membantu Ryan Giggs yang menjadi pelatih sementara Manchester United. (AFP/Andrew Yates)

Butt kemudian melanjutkan pendapatnya.

"Menurut saya, ketika keadaan sedang buruk, jika mereka membawa Roy, Roy adalah sosok yang sangat cerdas. Dia pria yang brilian. Ia akan mencari pelatih hebat untuk menangani hal-hal yang ia rasa bukan keahliannya karena menurut saya Roy sangat mirip dengan Sir Alex Ferguson sebagai manajer." tutur Butt.

"Dia seorang manajer; dia memimpin orang. Dia hidup pada hari pertandingan. Dia mengarahkan pemain, mengamati pertandingan. Ia akan mencari, apa pun kekurangannya, dan tidak akan terlalu angkuh untuk mengakui, 'saya butuh ini dan itu, dan saya akan mencarinya.'

"Dia tidak cukup bodoh untuk berpikir dia bisa melakukan segalanya, dan saya sama sekali tidak mengerti bagaimana orang-orang yang berwenang di klub itu tidak pernah berbicara dengannya dalam lima tahun terakhir," cetusnya.


Roy Keane untuk MU?

Mantan gelandang Manchester United dan Republik Irlandia, Roy Keane, yang bekerja untuk ITV, menyaksikan pertandingan putaran kelima Piala FA Inggris antara Aston Villa dan Cardiff City di Villa Park, Birmingham, Inggris tengah, pada 28 Februari 2025. (Oli SCARFF/AFP)

Gagasan Keane duduk di kursi pelatih MU memang punya daya tarik tersendiri bagi sebagian fans. Namun, secara realistis, kemungkinan itu tampak kecil.

Keane memang pernah menjalani masa yang baik saat menukangi Sunderland dan Ipswich, tetapi itu terjadi lebih dari satu dekade lalu.

Ia sudah lama tidak aktif sebagai pelatih utama.

Tidak diragukan bahwa Keane bisa membawa kembali standar dan disiplin yang selama ini disebut merosot di MU.

Namun, kemungkinan menghadirkan prestasi nyata di lapangan adalah pertanyaan berbeda, dan risiko semacam itu tampaknya bukan sesuatu yang patut dipertaruhkan saat ini.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait