Visa Ditolak AS, Iran Boikot Drawing Piala Dunia 2026

Iran akan memboikot pengundian Piala Dunia 2026 karena tidak adanya visa untuk presiden FFIRI.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 29 November 2025, 08:30 WIB
Para pemain dan tim teknis Iran merayakan kemenangan setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia Grup A antara Iran dan Uzbekistan, pada 25 Maret 2025 di Teheran. (AFP)

Bola.com, Jakarta - Iran memutuskan untuk memboikot pengundian Piala Dunia 2026 pekan depan di Washington setelah presiden federasi sepak bola mereka tidak mendapatkan visa masuk ke Amerika Serikat.

Juru bicara Federasi Sepak Bola Republik Islam Iran (FFIRI) menyebut penolakan visa tersebut sebagai keputusan yang tidak berkaitan dengan olahraga, yang pada saat yang sama menimbulkan kemungkinan bahwa Iran bisa saja menarik diri sepenuhnya dari turnamen.

Advertisement

Iran termasuk di antara 19 negara yang warganya dibatasi masuk ke AS berdasarkan aturan yang diberlakukan Donald Trump pada Juni lalu.

Aturan itu memang menyediakan pengecualian bagi atlet, pelatih, atau "pihak yang menjalankan peran pendukung penting" yang melakukan perjalanan untuk Piala Dunia atau acara olahraga besar lainnya, tetapi pengecualian tersebut tampaknya tidak diterapkan dalam kasus ini.

"Kami telah memberi tahu FIFA bahwa keputusan-keputusan yang diambil ini tidak terkait dengan olahraga dan bahwa anggota delegasi Iran tidak akan ikut serta dalam pengundian Piala Dunia," ujar Amir Mehdi Alavi, juru bicara federasi, sebagaimana dikutip surat kabar berbahasa Inggris, Tehran Times.


Visa Ditolak

Iran menyusul Jepang untuk tampil di pesta akbar sepakbola tersebut. Iran mendapatkan tiket lolos itu setelah berimbang 2-2 kontra Uzbekistan di Azadi Stadium, Selasa (25/3/2025) malam WIB. Iran memang cuma butuh satu poin untuk lolos. (AFP)

Masih menurut Tehran Times, presiden FFIRI, Mehdi Taj, termasuk di antara tiga orang yang ditolak visanya oleh Departemen Luar Negeri AS, sementara empat anggota rombongan, termasuk pelatih kepala, Amir Ghalenoei, mendapat izin masuk.

Laporan pada Oktober lalu sempat menyebut bahwa permohonan visa Taj dan Ghalenoei sama-sama ditolak, dan Tehran Times menuliskan bahwa FFIRI sudah membawa persoalan ini langsung kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino.

Infantino sebelumnya menegaskan bahwa semua orang akan diterima di Piala Dunia 2026, yang akan dibuka di Mexico City pada 11 Juni.

Saat menghadiri pertemuan organisasi European Football Clubs pada 9 Oktober, ia berusaha meredakan kekhawatiran bahwa visa dapat ditolak bagi atlet maupun ofisial.

"Kami menggelar diskusi yang sangat baik dengan pemerintah AS. Ada satu gugus tugas di Gedung Putih yang dipimpin Presiden Trump, dan semua isu ini dibahas di sana," kata Infantino.

"Bersama semua sekretaris negara terkait, tidak akan ada masalah soal visa, terutama untuk tim peserta dan delegasi, dan kami juga bekerja untuk membuat skema bagi para suporter. Semoga kabar positif dapat segera diumumkan," imbuhnya.


FIFA Pass

Presiden FIFA, Gianni Infantino, berbicara tentang Piala Dunia 2026 bersama Presiden AS, Donald Trump, dan Wakil Presiden, JD Vance, di Ruang Oval Gedung Putih pada 22 Agustus 2025 di Washington, DC. Trump mengumumkan bahwa pengundian Piala Dunia FIFA 2026 akan berlangsung di Kennedy Center. (Chip Somodevilla/Getty Images via AFP)

Setelah itu, FIFA mengonfirmasi hadirnya FIFA Pass, sebuah skema yang memungkinkan pemegang tiket Piala Dunia 2026 mendapat prioritas dalam proses pengajuan visa sebelum turnamen berlangsung. Namun, tidak ada jaminan permohonan visa tersebut akan disetujui.

Mengutip laporan Politico, suporter Haiti, yang baru memastikan lolos ke Piala Dunia kedua mereka, meski negara tersebut juga termasuk daftar pembatasan perjalanan Trump, dapat mengajukan visa, tetapi bisa saja dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk penerbitan visa atau masuk ke wilayah Amerika Serikat.

 

Sumber: The Guardian

Berita Terkait