Bola.com, Jakarta - Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, menyampaikan bahwa Indonesia mulai menjadi sorotan di Asia Tenggara berkat laju pemulihan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang terus menanjak.
Menurut Widiyanti, jumlah kunjungan Indonesia memang masih berada di posisi kelima di antara negara-negara ASEAN. Namun, dari sisi pertumbuhan, Indonesia justru mencatat kinerja impresif dan berada di barisan teratas.
"Memang kalau kita bandingkan dengan negara-negara pesaing di Asia Tenggara, dari sisi jumlah, Indonesia masih di peringkat kelima. Namun, dari sisi pertumbuhan, Indonesia menunjukkan prestasi yang solid, kedua setelah Vietnam peningkatannya," ujar Widi dalam Rapimnas Kadin di Park Hyatt, Jakarta, Selasa (2-12-2025).
Ia menuturkan pemerintah memproyeksikan kunjungan wisman tahun ini mencapai 15,3 juta.
Pemulihan yang cepat ini disebut menjadi modal penting untuk memperkuat daya saing pariwisata nasional.
"Tahun ini diproyeksikan kita akan membukukan 15,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara, hanya sedikit di bawah pra pandemi," ungkap Widiyanti.
Indonesia Posisi Kelima
Ke depan, pemerintah menargetkan angka kunjungan pada 2026 naik menjadi 16-17,6 juta wisman dan meningkat lagi menjadi 20-23,5 juta pada 2029.
Widiyanti menilai tren tersebut menunjukkan daya tarik Indonesia di pasar global makin menguat.
"Harapannya, di 2026 akan meningkat 16 hingga 17,6 juta kunjungan, dan di 2029 (ditargetkan) 20-23,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara,” imbuhnya.
Dalam paparannya, Widiyanti memaparkan posisi Indonesia di ASEAN dari sisi jumlah wisman masih berada di bawah Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura. Indonesia menempati urutan kelima.
Namun, dari sisi pertumbuhan, Indonesia justru mencatat kenaikan 10,32 persen jika dibandingkan periode Januari-Oktober tahun lalu dengan periode yang sama tahun ini.
Penopang Utama
Angka tersebut menempatkan Indonesia di posisi kedua setelah Vietnam, yang membukukan pertumbuhan 21,55 persen.
"Karena kualitas potensi dan pengembangan pariwisata tidak dapat diukur dari satu metrik saja. Kami juga merujuk pada travel and tourism development index dari World Economic Forum," kata Widiyanti.
Selain kunjungan wisman, pergerakan wisatawan nusantara menunjukkan performa kuat dan disebut sebagai fondasi ketahanan sektor pariwisata.
Tahun ini, perjalanan wisata domestik diperkirakan mencapai 1,21 miliar, melampaui target yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah berharap jumlah tersebut terus meningkat hingga mencapai 1,5 miliar perjalanan pada 2029. Pertumbuhan ini dinilai penting sebagai penyangga perekonomian wisata ketika kondisi global tidak menentu.
"Estimasi tahun ini akan mencapai 1,21 miliar perjalanan bahkan sudah melampaui target tahun ini dan tahun depan, ini target 'high'. Harapannya di tahun 2029 1,5 miliar perjalanan akan tercapai," jelas Widiyanti.
Sumber: merdeka.com