Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Irlandia, Heimir Hallgrimsson, mengaku merasakan suasana berbeda saat menghadiri acara pengundian Piala Dunia 2026 di Kennedy Center, Washington. Ia menyebut momen tersebut terasa tidak biasa karena nuansa hiburan justru lebih menonjol daripada unsur sepak bolanya. Situasi itu meninggalkan kesan janggal bagi Hallgrimsson yang sudah sering menghadiri berbagai acara undian internasional.
Irlandia sendiri baru berpeluang tampil di putaran final jika mampu melewati babak play-off. Mereka harus menyingkirkan Republik Ceko, lalu menghadapi pemenang antara Denmark dan Makedonia Utara. Jika lolos, mereka akan tergabung di grup bersama Meksiko yang menjadi tuan rumah, Afrika Selatan, serta Korea Selatan.
Meski peluang Irlandia masih bergantung pada babak play-off, Hallgrimsson menegaskan pentingnya menyiapkan tim sejak sekarang. Menurutnya, persiapan harus dilakukan lebih awal mengingat jarak waktu dari play-off menuju pembukaan Piala Dunia sangat singkat.
Di tengah keraguan dan kejanggalan yang ia rasakan terkait format acara undian, Hallgrimsson tetap menekankan antusiasme timnya. Irlandia justru menatap play-off dengan optimisme, terutama setelah performa positif pada pemusatan latihan terakhir.
Merasa Aneh dengan Format Acara Undian
Hallgrimsson menilai acara undian kali ini berbeda dari pengalaman sebelumnya. Ia menegaskan bahwa seharusnya sepak bola menjadi prioritas utama dalam sebuah acara resmi FIFA.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak ingin mengomentari isu politik yang mungkin melingkupi acara tersebut, namun ia tetap menegaskan prinsip bahwa sepak bola mestinya menjadi inti penyelenggaraan.
“Jujur terasa aneh. Saya merasa sepak bola ada di posisi kedua dan hiburan yang lebih diutamakan. Saya sudah sering mengikuti undian Euro, Gold Cup, Copa America, jadi saya paham bagaimana biasanya acara seperti ini berlangsung. Sepak bola seharusnya selalu di nomor satu,” ujar Hallgrimsson.
Fokus pada Play-off, tapi Tetap Menatap Piala Dunia
Hallgrimsson menyebut Irlandia harus menyiapkan dua skenario sekaligus. Mereka tidak boleh hanya fokus pada play-off, melainkan juga menyiapkan rencana menghadapi Piala Dunia jika nanti berhasil lolos.
Ia menegaskan bahwa Irlandia sudah mengikuti berbagai workshop terkait logistik dan keamanan sebagai bagian dari kesiapan awal.
“Kami harus melihat keduanya. Jika semuanya berjalan sesuai harapan, setidaknya kami sudah siap. Jarak antara pertandingan play-off pada Maret dan dimulainya Piala Dunia sangat pendek. Jika tidak disiapkan dari sekarang, banyak hal bisa salah, terutama karena euforia yang besar,” ucapnya.
Tantangan Besar Jika Bermain di Meksiko
Jika lolos, Irlandia akan memainkan pertandingan grup di Meksiko yang dikenal memiliki kondisi berat. Faktor cuaca panas dan ketinggian menjadi tantangan tersendiri bagi pemain-pemain Eropa.
“Berdasarkan pengalaman saya bersama Islandia dan Jamaika, bermain di stadion seperti Azteca sangat berat, bukan hanya karena atmosfer suporternya, tetapi juga karena minimnya oksigen. Kondisinya sangat berbeda dari apa yang biasanya dialami para pemain kami, jadi kami harus benar-benar siap jika ke sana,” kata Hallgrimsson.
Selain tantangan teknis, Hallgrimsson menilai kondisi ini justru bisa membuat tim semakin termotivasi. Irlandia berharap dapat menciptakan sejarah baru dengan kembali ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 2002.