Kisruh Sarung Tangan di Drawing Piala Dunia 2026, Infantino Minta Maaf kepada Lionel Scaloni

Drawing Piala Dunia 2026 di Washington berubah menjadi sorotan dunia setelah insiden tak biasa menimpa pelatih Argentina, Lionel Scaloni.

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 08 Desember 2025, 07:45 WIB
Heidi Klum (kiri) dan pelatih Timnas Argentina, Lionel Scaloni (kanan), meletakkan trofi Piala Dunia sebagai simbolisme bahwa drawing atau undian fase grup Piala Dunia 2026 akan dimulai. (Mandel Ngan/Pool Photo via AP)

Bola.com, Jakarta - Drawing Piala Dunia 2026 di Washington berubah menjadi sorotan dunia setelah insiden tak biasa menimpa pelatih Argentina, Lionel Scaloni. Momen ketika dirinya diminta memakai sarung tangan putih sebelum menyentuh trofi membuat publik bertanya-tanya. Situasi itu langsung menyebar cepat di media sosial dan memicu kritik, terutama dari suporter Argentina yang merasa sang pelatih tidak dihormati sebagaimana mestinya.

Scaloni, yang membawa Albiceleste menjadi juara dunia pada 2022, terlihat bingung saat diminta mengikuti prosedur tersebut. Biasanya, penggunaan sarung tangan hanya diberlakukan bagi pihak yang tidak berwenang memegang trofi. Banyak yang menduga staf FIFA tidak mengenali sosok juara bertahan tersebut, sebuah anggapan yang menambah panas suasana di acara resmi itu.

Advertisement

Kontroversi ini bahkan menutupi sorotan terhadap hasil drawing, di mana Argentina masuk Grup J bersama Aljazair, Austria, dan Yordania. Delegasi tim Tango dikabarkan tidak nyaman dengan kejadian itu, meski Scaloni tetap menjaga sikap tenang. Namun gelombang kritik yang datang dari publik membuat FIFA harus merespons cepat.

Sebagai langkah perbaikan, FIFA langsung mengatur sebuah seremoni tambahan pada hari berikutnya. Momen itu digunakan untuk memperbaiki perlakuan terhadap Scaloni sekaligus menegaskan penghormatan kepada juara dunia. Presiden FIFA, Gianni Infantino, hadir langsung dan menyampaikan permintaan maaf terbuka.

 


Infantino Menyampaikan Permintaan Maaf Terbuka

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (Bola.com/Dok.FIFA).

Dalam acara pengumuman jadwal turnamen, Infantino naik ke panggung dan memanggil Scaloni untuk kembali menerima trofi tanpa sarung tangan. Suasana dibuat lebih hangat untuk menghapus kesan tidak mengenakkan sehari sebelumnya. Sang presiden menegaskan bahwa insiden tersebut merupakan kesalahpahaman internal.

“Saya meminta maaf atas nama FIFA. Saya tidak tahu,” ujar Infantino.

Ia kemudian menambahkan, “Tentu saja juara dunia boleh menyentuh trofi. Saya minta maaf, saya tidak tahu. Sungguh keterlaluan. Jika Anda juara dunia, Anda terlihat makin muda setiap hari.”

 


Respons Santai Scaloni Redakan Ketegangan

Pelatih Argentina, Lionel Scaloni memimpin latihan Timnas Argentina menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL melawan Chile di Ezeiza, Buenos Aires, Selasa (03/09/2024). (AFP/Juan Mabromata)

Sebelum kutipan muncul, Scaloni memperlihatkan sikap dewasa dalam menghadapi situasi yang memicu perdebatan publik.

Caranya merespons menunjukkan bahwa ia tidak ingin polemik kecil tersebut mengganggu fokus Argentina menuju Piala Dunia 2026.

“Saya rasa mereka mengira saya orang lain dan tidak membiarkan saya menyentuh trofi kemarin,” tutur Scaloni dengan nada ringan.

 


Insiden yang Menggema hingga Argentina

Reaksi keras datang dari publik Argentina, negara yang sangat menjaga simbol-simbol kehormatan setelah kemenangan emosional di Qatar.

Insiden sarung tangan dianggap sebagai contoh kurangnya ketelitian FIFA dalam mengelola acara sebesar drawing Piala Dunia. Meski begitu, respons cepat Infantino membantu meredam isu sebelum berkembang menjadi polemik lebih besar.

Dengan masalah tersebut dianggap selesai, skuad Argentina kini kembali fokus menatap laga pembuka melawan Aljazair pada 16 Juni. Dua laga berikutnya menghadapi Austria dan Yordania menjadi peluang bagi Scaloni untuk mengukur kedalaman skuad.

Sebagai juara bertahan, mereka diharapkan menjaga stabilitas sejak laga pertama dan memulai perjalanan menuju upaya mempertahankan gelar.

Berita Terkait