Wanita Pemeras Son Heung-min Divonis 4 Tahun Penjara, Mengklaim Hamil Ternyata Bohong

Wanita Pemeras Son Heung-min Divonis 4 Tahun Penjara, Klaim Kehamilan Ternyata Bohong

BolaCom | Gregah NurikhsaniDiterbitkan 08 Desember 2025, 20:15 WIB
Son Heung-Min #7 dari LAFC merayakan gol pembuka dalam pertandingan MLS antara FC Dallas dan Los Angeles Football Club di Stadion Toyota pada 23 Agustus 2025 di Frisco, Texas. (Omar Vega/Getty Images via AFP)

Bola.com, Jakarta - Kasus pemerasan yang menyeret kapten Timnas Korea Selatan, Son Heung-min, akhirnya mencapai putusan pengadilan. Seorang wanita yang sebelumnya mengaku hamil anak Son dan menuntut uang darinya, dijatuhi hukuman penjara setelah aksinya terbukti sebagai kebohongan. Insiden ini sempat menggemparkan publik Korea Selatan karena melibatkan salah satu ikon sepak bola negeri tersebut.

Pelaku, yang hanya diidentifikasi sebagai Yang, telah melakukan berbagai cara untuk memaksa Son memberikan uang dalam jumlah besar. Ia bahkan mengirimkan foto USG untuk memperkuat klaim bahwa dirinya tengah mengandung anak sang bintang. Tekanan ini membuat Son menjadi korban pemerasan yang menimbulkan dampak besar bagi privasi dan reputasinya.

Advertisement

Pengadilan mengungkap bahwa Yang tidak pernah memastikan siapa sebenarnya ayah dari janin yang ia kandung. Klaim sepihaknya kepada Son hanya bertujuan untuk menekan dan memeras uang dari pemain yang kini membela Tottenham Hotspur beberapa musim sebelumnya. Tidak hanya itu, kasus ini juga melibatkan seorang pria bernama Yong sebagai rekan konspirasi.

Dalam lanjutan persidangan, terungkap bahwa upaya pemerasan terhadap Son tidak terjadi sekali. Setelah menerima sejumlah uang dari aksi pertamanya, Yang kembali berusaha memperoleh tambahan uang dengan bantuan Yong. Pengadilan akhirnya menjatuhkan hukuman setelah menemukan bukti kuat atas tindakan mereka.

 


Divonis Penjara 4 Tahun

Penyerang Tottenham Hotspur asal Korea Selatan #07, Son Heung-Min, membawa trofi Liga Europa, setelah kemenangan mereka di Final Liga Europa pada pertengahan pekan lalu, 21 Mei. Ia dan tim memamerkan trofi tersebut kepada para penggemar setelah pertandingan Premier League antara Tottenham Hotspur dan Brighton and Hove Albion di Stadion Tottenham Hotspur, London, pada 25 Mei 2025. (JUSTIN TALLIS /AFP)

Pengadilan Distrik Pusat Seoul memutuskan bahwa Yang bersalah atas pemerasan dan percobaan pemerasan. Meski ia membantah seluruh dakwaan, hakim menyatakan bahwa wanita tersebut dengan sengaja membohongi Son untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Atas perbuatannya, Yang dijatuhi hukuman empat tahun penjara.

Sementara itu, Yong yang mengaku terlibat dalam rencana pemerasan tambahan, mendapat hukuman dua tahun penjara. Keduanya disebut telah bersekongkol untuk menekan Son demi mendapatkan lebih banyak uang setelah insiden pertama pada 2024.

Menurut laporan Yonhap, Yang sempat menerima 300 juta won atau sekitar 204 ribu dolar AS dari aksi pemerasan perdananya. Ia berhasil menipu Son dengan foto USG palsu dan ancaman akan membuka informasi tersebut ke publik jika tuntutannya tidak dipenuhi.

Namun upaya berikutnya gagal setelah tindakan mereka tercium pihak berwajib. Pada Juni tahun lalu, keduanya ditangkap setelah mencoba memeras Son untuk kedua kalinya ketika sang pemain masih berstatus sebagai penggawa Tottenham Hotspur.

 


Reaksi Publik Korea Selatan

Kasus ini memicu perbincangan luas di Korea Selatan, terutama mengenai tingginya risiko yang dihadapi tokoh publik dalam menghadapi ancaman pemerasan. Son Heung-min sendiri tidak mengeluarkan pernyataan publik mengenai kasus ini, tetapi pihak pengadilan menegaskan bahwa ia memberikan kerja sama penuh selama proses hukum berlangsung.

Dengan berakhirnya proses peradilan, publik kini berharap Son bisa kembali fokus pada karier sepak bolanya tanpa terganggu tekanan eksternal yang selama ini membayangi.

Berita Terkait