Bola.com, Bangkok - Laju Timnas Futsal Putra Indonesia di SEA Games 2025 Thailand menemui jalan terjal. Tim Merah Putih menelan kekalahan pertamanya setelah takluk dari Timnas Futsal Vietnam.
Bermain di Nothanburi Stadium, Nothanburi, pada Rabu (17/12/2025) sore waktu setempat, Timnas Futsal Indonesia harus menelan kenyaaan pahit keok 0-1 dari Timnas Futsal Vietnam.
Timnas Futsal Indonesia kembali dipimpin Hector Souto di kursi pelatih setelah sebelumnya arsitek asal Spanyol itu absen saat menang 5-1 atas Timnas Futsal Myanmar karena sakit.
"Saya sedang sakit dengan demam tinggi dan sakit kepala yang sangat parah dan hal-hal lainnya," ujar Souto.
"Saya bahkan terkadang tidak bisa berjalan. Jadi, selama beberapa hari kondisinya seperti itu, tidak makan, dan sebagainya," imbuh pria berusia 42 tahun tersebut.
Tidak Efisien
Souto menyoroti penyelesaian akhir Timnas Futsal Indonesia. Tim Merah Putih melepaskan 43 tembakan tapi nihil gol, sedangkam Timnas Futsal Vientnam melesakkan 24 tendangan yang berujung satu gol.
"Lalu, terkait pertandingan, satu-satunya masalah yang kami miliki adalah skor. Kami melepaskan lebih dari 43 tembakan secara total. Mereka melepaskan lebih dari 24 tembakan secara total. Mereka mencetak satu gol, sementara kami tidak mencetak satu gol pun," ucap Souto.
"Biasanya, dalam futsal, jika Anda kebobolan satu gol, Anda tetap bisa memenangkan pertandingan. Terkadang bahkan dengan selisih yang besar. Namun, sayangnya hari ini mereka hanya mencetak satu gol."
"Itu jumlah yang sangat sedikit. Dan kami bahkan tidak bisa mencetak satu gol pun. Jadi, menurut saya, itu satu-satunya hal yang keliru dari tim kami," tuturnya.
Posisi Timnas Futsal Putra Indonesia
Hasil ini membuat Timnas Futsal Putra Indonesia tertahan di peringkat kedua klasemen sementara. Iqbal Iskandar dkk. mencatatkan tiga poin dari dua pertandingan, tertinggal tiga angka dari Timnas Futsal Thailand di puncak.
"Saya sudah tahu bahwa kompetisi ini akan berat. Karena tidak ada hari istirahat. Malaysia dan Vietnam memainkan empat pertandingan berturut-turut. Kami memainkan tiga pertandingan berturut-turut, dan Myanmar juga sama," ucap Souto.
"Jadi, soal kalender pertandingan, seperti yang sudah kami sampaikan pada konferensi pers pembukaan, itu menguntungkan Thailand. Jadi, bagi kami, turnamen ini memang seperti ini. Kami tahu bahwa secara keseluruhan ada empat tim nasional yang lebih kuat. Thailand adalah yang terkuat."
"Tiga tim lainnya berusaha bersaing untuk mendapatkan posisi berikutnya. Menurut saya, hasil pertandingan tidak pernah bisa dipastikan. Namun, aspek persaingan adalah hal yang harus dijaga."
"Saya pikir, hari ini kami menjaga aspek persaingan itu dengan sangat baik. Sayangnya, kami tidak bisa tampil efektif. Dan tentu saja, kami perlu melakukan perbaikan ke depannya," terang Souto.