7 Klub Premier League yang Pemiliknya Tajir Melintir: Orang Asia dan Amerika Serikat Mendominasi

Newcastle United kini dikenal sebagai salah satu klub terkaya di dunia setelah diambil alih oleh konsorsium yang dipimpin Saudi Public Investment Fund (PIF), bersama RB Sports & Media dan PCP Capital Partners.

Total kekayaan gabungan konsorsium ini diperkirakan mencapai £489 miliar, menjadikan The Magpies memiliki dukungan finansial luar biasa untuk bersaing di level tertinggi Premier League dan Eropa.

Sejak akuisisi tersebut, Newcastle menunjukkan ambisi besar dengan investasi signifikan di skuad dan fasilitas klub, menandai era baru kebangkitan mereka di kancah sepak bola dunia.   

Tak banyak pemilik klub sepak bola yang dibenci fansnya sendiri seperti keluarga Glazer di Manchester United. Setelah wafatnya sang ayah, Malcolm Glazer, kendali klub beralih ke dua putranya, Joel dan Avram Glazer. Mereka sering dituduh mengabaikan fasilitas latihan dan kondisi Old Trafford, meski mengeluarkan dana besar untuk pemain mahal seperti Paul Pogba, Jadon Sancho, dan Antony.

Pada Februari 2024, Sir Jim Ratcliffe resmi membeli 27% saham United. Dengan kekayaan pribadi mencapai £12,7 miliar, jika digabung dengan kekayaan keluarga Glazer, totalnya mencapai sekitar £20,2 miliar. Angka tersebut menjadikan Manchester United sebagai klub terkaya kedua di Premier League, meski hubungan pemilik dengan fans tetap penuh ketegangan.

Ketika Sheikh Mansour membeli Manchester City pada tahun 2008, klub tersebut berubah total menjadi kekuatan terbesar dalam sepak bola dunia. Mansour, yang merupakan Wakil Perdana Menteri Uni Emirat Arab sekaligus anggota keluarga kerajaan Abu Dhabi, telah menyaksikan era kejayaan luar biasa selama 17 tahun kepemilikannya.

Di bawah kepemilikan Mansour, City berhasil menjuarai berbagai kompetisi bergengsi seperti Premier League, FA Cup, League Cup, hingga akhirnya meraih Liga Champions. Dominasi ini membuat mereka kini dianggap telah melampaui Manchester United dalam hal prestasi di lapangan.

Sebagai bagian penting dari City Football Group, yang juga menaungi klub-klub seperti Girona dan Palermo, pengaruh Manchester City kini menjangkau seluruh dunia, menjadikan mereka simbol ambisi dan kesuksesan modern dalam sepak bola global.   

Stan Kroenke menjadi pemilik Arsenal setelah menikahi Ann Walton, pewaris jaringan supermarket raksasa Walmart, pada tahun 1974. Ia kemudian membangun kerajaan bisnis di bidang real estate sebelum terjun ke dunia olahraga.

Di bawah kepemilikannya, Arsenal sempat melewati masa-masa sulit tanpa gelar besar. Namun kini, di era Mikel Arteta, The Gunners kembali menjadi penantang serius gelar Premier League.

Kroenke yang dulu kerap dikritik karena minim investasi, kini membuktikan keseriusannya. Rekor transfer klub pecah saat Arsenal merekrut Declan Rice dari West Ham senilai £105 juta pada musim panas 2023. Investasi besar itu menandai perubahan besar dalam ambisi klub.

Selain Arsenal, Kroenke juga memiliki sejumlah tim olahraga ternama seperti LA Rams (NFL), Denver Nuggets (NBA), dan Colorado Rapids (MLS), menjadikannya salah satu tokoh olahraga paling berpengaruh di dunia.   

Sebelum kedatangan Steve Parish sebagai ketua klub pada 2010, Crystal Palace berada dalam situasi keuangan yang sangat sulit. Namun sejak itu, klub asal London Selatan ini bangkit pesat, terutama setelah promosi ke Premier League pada 2013, dan berhasil bertahan lebih dari satu dekade di kasta tertinggi.

Stabilitas finansial yang dibangun Parish membuat Palace mampu mempertahankan posisinya sebagai tim papan tengah yang solid, sekaligus cermat dalam memilih manajer. Puncak kesuksesan mereka datang di akhir musim 2024/25, ketika klub meraih trofi besar pertama dalam sejarahnya, FA Cup.

Musim panas lalu, Woody Johnson, pemilik New York Jets (NFL), membeli 43% saham Crystal Palace, menambah kekuatan modal klub. Selain itu, Josh Harris dan David Blitzer, yang juga memiliki New Jersey Devils (NHL) dan Philadelphia 76ers (NBA), tetap menjadi bagian penting dari struktur kepemilikan. Gabungan investor berpengaruh ini membuat masa depan Crystal Palace terlihat semakin cerah, baik di lapangan maupun secara bisnis.   

Todd Boehly resmi mengambil alih Chelsea dari Roman Abramovich dengan nilai fantastis mencapai £4,2 miliar. Sejak itu, pengusaha asal Amerika Serikat tersebut telah mengucurkan dana lebih dari £1,5 miliar untuk mendatangkan pemain baru.

Boehly merupakan pendiri dan ketua Elridge Industries, sebuah perusahaan investasi swasta, serta pemilik sebagian saham Los Angeles Dodgers (MLB). Di bawah kepemilikannya, Chelsea menjalani transformasi besar-besaran dengan fokus pada pemain muda berbakat yang diharapkan menjadi bintang masa depan.

Meski awal kepemimpinan Boehly diwarnai hasil buruk, perubahan mulai terlihat sejak kedatangan Enzo Maresca. Di bawah asuhan pelatih asal Italia itu, Chelsea berhasil bangkit dan menorehkan prestasi gemilang dengan menjuarai UEFA Europa Conference League serta FIFA Club World Cup 2025, tanda kebangkitan era baru The Blues.   

Shahid Khan dikenal sebagai pemilik klub NFL, Jacksonville Jaguars, serta menjadi co-owner promosi gulat All Elite Wrestling (AEW) bersama putranya, Tony Khan, yang juga menjabat sebagai direktur sepak bola Fulham di Craven Cottage.

Selama satu dekade terakhir, Fulham mengalami perjalanan yang naik-turun dengan beberapa kali terdegradasi dan promosi ke Premier League. Namun, salah satu keputusan investasi paling cerdas yang dibuat keluarga Khan adalah ketika mereka menunjuk Marco Silva sebagai manajer.

Pelatih asal Portugal itu berhasil membawa Fulham kembali ke kasta tertinggi sepak bola Inggris dan menjaga kestabilan klub agar tetap kompetitif di Premier League.

Sumber: Givemesport