Mason Greenwood Bangun Ulang Citra Lewat Strategi PR, Barcelona Tak Mau Gegabah

Mason Greenwood dikabarkan coba membentuk ulang persepsi publik terhadap dirinya melalui strategi PR, Barcelona masih menghitung risiko jika mendatangkannya.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 19 Desember 2025, 14:30 WIB
Pemain depan Marseille asal Inggris bernomor punggung 10, Mason Greenwood, merayakan golnya selama pertandingan Liga Prancis antara Olympique de Marseille (OM) dan FC Nantes di Stadion Velodrome di Marseille, Prancis tenggara, pada tanggal 2 Maret 2025. (MIGUEL MEDINA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Barcelona dikabarkan sedang menimbang langkah kontroversial dengan mempertimbangkan perekrutan Mason Greenwood, mantan penyerang Manchester United. Namun, rencana tersebut berpotensi memicu badai reaksi, baik di dalam maupun di luar lapangan, jika benar-benar diwujudkan.

Di dunia sepak bola profesional, sedikit kisah yang memperlihatkan benturan antara bakat murni dan kontroversi personal sejelas perjalanan Greenwood.

Advertisement

Penyerang berusia 24 tahun itu, yang sempat dipuja sebagai satu di antara talenta terbaik di Old Trafford, disebut masih bertekad mengembalikan posisinya di jajaran elite sepak bola dunia.

Sumber yang dekat dengan sang pemain mengungkapkan Greenwood sangat ingin membuktikan bahwa dirinya masih memiliki kualitas kelas dunia. Ambisi tersebut mendorong pihak perwakilannya untuk mengupayakan transfer besar ke satu di antara klub raksasa Eropa.

Dalam upaya tersebut, kubu Greenwood juga disebut menjalankan strategi hubungan masyarakat (PR) yang terukur.

Sejumlah jurnalis berpengaruh dilibatkan untuk menyebarkan narasi positif, dari sorotan terhadap performanya di lapangan, etos latihan, hingga kematangan pribadinya. Tujuannya jelas: membentuk ulang persepsi publik.


Bayang Masa Lalu

Mason Greenwood mencoba melakukan tembakan ke gawang dalam laga Liga Champions antara Marseille vs Newcastle di Stade Velodrome, 26 November 2025. (AP Photo/Philippe Magoni)

Langkah itu diambil di tengah bayang-bayang masa lalu yang masih membekas. Pada 2022, Greenwood sempat menghadapi dakwaan percobaan pemerkosaan, penyerangan, dan perilaku mengontrol.

Kendati kasus tersebut dihentikan CPS pada 2023 setelah saksi kunci menarik kerja sama, dampaknya terhadap karier sang pemain belum sepenuhnya sirna.

Klub-klub Inggris, khususnya, cenderung menjauh. Lingkungan Premier League yang sangat menjaga citra membuat potensi reaksi suporter dan kekhawatiran sponsor dinilai lebih besar dibandingkan manfaat teknis yang bisa diberikan Greenwood.

Padahal, masa peminjamannya di Getafe musim lalu menunjukkan kilasan kualitasnya, dan performanya bersama Marseille musim ini disebut-sebut termasuk yang terbaik di Eropa.


Potensi Penolakan

Mason Greenwood mencetak gol ketiga Marseille ke gawang Union SG di matchday 6 league phase Liga Champions 2025/2026 di Lotto Park, Rabu (10/12/2025). (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Di sinilah Barcelona masuk ke persamaan. Sumber menyebut klub Katalonia itu menunjukkan ketertarikan serius, melihat teknik, naluri mencetak gol, dan fleksibilitas Greenwood sebagai sosok yang cocok dengan filosofi menyerang mereka.

Namun, diskusi internal masih berlangsung. Manajemen Barcelona menyadari potensi gelombang penolakan dari suporter maupun kelompok pembela hak perempuan, terutama di era pasca-#MeToo yang menuntut akuntabilitas lebih besar.

Presiden klub, Joan Laporta, juga dikenal menekankan aspek etika dalam setiap perekrutan pemain baru sehingga setiap keputusan harus diambil dengan sangat hati-hati.

Secara kualitas murni, kemampuan Greenwood tak diragukan: kecepatan, penyelesaian akhir mematikan, dan kemampuan bermain di berbagai posisi.

Akan tetapi, isu di luar lapangan menempatkan sepak bola pada persimpangan antara prestasi olahraga dan konsekuensi moral serta komersial.


Tak Hanya Performa

Mason Greenwood merayakan golnya di laga Marseille vs AS Monaco di pekan ke-16 Ligue 1 2025/2026 di Stade Velodrome, Senin (15/12/12025). (AP Photo/Philippe Magoni)

Bagi Greenwood, masa depannya tidak hanya ditentukan oleh performa, tetapi juga sejauh mana ia bisa menunjukkan perkembangan pribadi.

Harapan untuk bergabung dengan klub kelas dunia masih ada, tetapi masa lalunya akan terus mengikutinya, tak peduli seberapa sering statistik positifnya disebarluaskan.

Sebelumnya, Dean Jones melaporkan untuk TEAMtalk medio pekan lalu bahwa Barcelona telah memantau situasi mantan pemain Timnas Inggris tersebut, sementara spekulasi kepindahannya ke Tottenham Hotspur mulai mereda.

Di sisi lain, Graeme Bailey mengungkapkan Marseille berpotensi memasang harga hingga 100 juta paun atau sekitar 114 juta euro untuk Greenwood, angka yang juga bisa memberi keuntungan finansial signifikan bagi MU melalui klausul penjualan lanjutan.

 

Sumber: Teamtalk

Berita Terkait