AI Dorong Lonjakan Miliarder Muda di Bawah 30 Tahun, Rekor Baru Tercipta

Gara-gara AI, jumlah orang kaya usia di bawah 30 tahun membeludak tertinggi sepanjang sejarah.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 28 Desember 2025, 06:20 WIB
Ilustrasi kecerdasan buatan (AI). Credit: sdecoret/depositphotos.com

Bola.com, Jakarta - Teknologi kecerdasan buatan (AI) tidak hanya mengubah lanskap industri global, tetapi juga membuka jalan bagi gelombang miliarder muda.

Pada 2025, jumlah pengusaha di bawah 30 tahun yang berhasil mengumpulkan kekayaan mandiri mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Advertisement

Dalam tiga bulan terakhir, sebanyak 11 pengusaha muda resmi masuk daftar orang terkaya dunia. Sebagian besar kesuksesan mereka ditopang oleh bisnis berbasis AI, menurut laporan Fortune, Jumat (26-12-2025).

Fenomena ini muncul di tengah tantangan yang dihadapi Generasi Z, di mana AI sekaligus menghadirkan peluang sekaligus hambatan di dunia kerja.

Forbes mencatat bahwa total miliarder mandiri berusia 20-an tahun kini mencapai 13 orang, melonjak dari rekor sebelumnya yang hanya tujuh orang.


Peningkatan Signifikan

Ilustrasi orang sukses, kaya, jutawan, miliader. (Foto: Freepik)

Dari jumlah ini, 11 orang mengalami peningkatan kekayaan signifikan dalam tiga bulan terakhir.

Nama-nama yang menonjol termasuk Shayne Coplan, CEO Polymarket; Fabian Hedin, pendiri startup coding Loveable; serta Arvid Lunnemark, pengusaha di bidang AI.

Mayoritas miliarder muda baru ini meraih kekayaan dari sektor AI. Satu di antaranya, Sualeh Asif, 25 tahun, mendirikan Anysphere yang mengembangkan Cursor, perangkat pengeditan berbasis AI dengan valuasi sekitar 29,3 miliar dolar AS.

Adarsh Hiremath dan Surya Midha, keduanya 22 tahun, membangun Mercor, startup rekrutmen berbasis AI yang menghubungkan talenta global dengan laboratorium AI terbesar di Silicon Valley.

Keberhasilan mereka membuktikan bahwa meski AI menimbulkan tantangan, teknologi ini juga mencetak peluang besar bagi generasi muda.


Miliarder Wanita Termuda Dunia

Satu di antara sorotan utama adalah Luana Lopes Lara, miliarder wanita termuda yang meraih kekayaan secara mandiri.

Kekayaannya kini diperkirakan mencapai 1,3 miliar dolar AS setelah startup prediksinya, Kalshi, menembus valuasi 11 miliar dolar AS.

Awalnya, Lopes Lara bercita-cita menjadi balerina profesional dan sempat menekuni karier tersebut selama sembilan bulan di Austria. Namun, ia beralih ke dunia teknologi dan menempuh pendidikan teknik di MIT.

Di sela-sela kuliah, ia magang di perusahaan investasi besar seperti Bridgewater Associates dan Citadel Securities.

Titik balik kariernya terjadi saat bergabung dengan Five Rings Capital, bekerja sama dengan Tarek Mansour. Kolaborasi mereka menghasilkan ide platform pasar prediksi, memungkinkan pengguna bertaruh pada berbagai hasil, dari olahraga hingga pemilu dan peristiwa global.


Awal Mula Kaishi

Kalshi lahir setelah berhasil lolos program akselerator Y Combinator pada 2020, menjadi platform pasar prediksi pertama yang mendapatkan regulasi federal dari CFTC.

Baru-baru ini, Kalshi memperoleh pendanaan 1 miliar dolar AS, meningkatkan valuasinya menjadi 11 miliar dolar AS dan mengantarkan Lopes Lara dan Mansour masuk daftar miliarder dunia.

Era AI kini membuktikan bahwa usia muda bukan lagi penghalang untuk membangun kerajaan bisnis bernilai miliaran dolar, membuka peluang bagi generasi baru miliarder global.

 

Sumber: merdeka.com

Berita Terkait