FIFA Wajib Ketar-Ketir, Jatah Tiket Fans Inggris untuk Final Piala Dunia 2026 Tak Habis

Kelompok suporter menilai FIFA perlu waspada setelah jatah tiket semifinal dan final Piala Dunia 2026 untuk pendukung Inggris belum sepenuhnya terjual.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 31 Desember 2025, 16:45 WIB
Suporter Timnas Inggris merayakan kemenangan timnya atas Iran dalam lanjutan Piala Dunia 2022 di FIFA Fan Zone, Senin (21/11/2022) WIB. (Bola.com/Hendry Wibowo)

Bola.com, Jakarta - Kelompok suporter menilai FIFA perlu waspada setelah jatah tiket semifinal dan final Piala Dunia 2026 untuk pendukung Inggris belum sepenuhnya terjual. Kondisi tersebut dinilai tidak biasa, mengingat tiket tersebut dialokasikan khusus bagi suporter paling loyal.

England Supporters Travel Club (ESTC) mengungkapkan hingga pembaruan terakhir, jumlah tiket semifinal dan final yang dialokasikan masih melebihi jumlah pendaftar yang masuk. Dengan situasi tersebut, seluruh anggota yang telah mendaftar dipastikan mendapatkan tiket. Batas akhir pendaftaran akan ditutup pada 13 Januari 2026.

Advertisement

Sebagian besar tiket yang tersedia untuk laga final memiliki harga tinggi. Sekitar 90 persen tiket yang dialokasikan untuk anggota ESTC dijual dengan harga minimal yaitu 4.185 dolar AS (Rp69,8 juta), bahkan mencapai lebih dari 8.640 dolar AS (Rp144,2 juta) untuk kategori termahal.

Football Supporters’ Association melalui Fans’ Embassy menilai kondisi ini sebagai peringatan serius bagi FIFA. Mereka menyebut tidak habisnya jatah tiket final sebagai sesuatu yang seharusnya menjadi perhatian utama.

“Alarm seharusnya sudah berbunyi setiap kali alokasi tiket untuk anggota negara peserta, yang diperuntukkan bagi para penggemar paling setia tidak habis terjual pada pertandingan mana pun di Piala Dunia,” tulis pernyataan kelompok tersebut di akun X Free Lions, seperti dikutip dari ESPN, Rabu (31/12/2025). 

Mereka juga menyoroti perbedaan minat antara pertandingan awal dan laga puncak. 

“Meski tidak mengejutkan laga fase grup kelebihan peminat, begitu juga potensi laga besar di Meksiko pada babak 16 besar, angka untuk semifinal dan final sudah berbicara dengan sendirinya,” lanjut pernyataan tersebut.

 

 


FIFA Sediakan Tiket Seharga Rp1 Juta

Trofi Piala Dunia FIFA dipajang menjelang pengundian kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 di markas besar FIFA di Zurich, pada 13 Desember 2024. (Fabrice COFFRINI/AFP)

Kritik terhadap kebijakan harga awal FIFA mendorong federasi tersebut menyediakan tiket terbatas seharga 60 dolar AS (Rp1 juta) atau sekitar 10 persen dari total alokasi untuk setiap negara.

Namun, Fans’ Embassy menilai situasi ini tetap mengkhawatirkan. 

“Ini semakin mengkhawatirkan karena alokasi tiket sangat terbatas, sementara Inggris memiliki lebih dari 30.000 anggota. Ini tidak bisa diterima,” tegas mereka. 

ESTC menyampaikan bahwa anggotanya masih memiliki waktu hingga pukul 17.00 waktu setempat untuk mengajukan permohonan tiket senilai 60 dolar AS. Setelah tenggat tersebut, permohonan tidak akan dipertimbangkan, terlepas dari jumlah caps yang dimiliki dalam skema loyalitas.

 


Isu Disabilitas dan Tiket Pendamping

Pemain Inggris, Harry Kane (kiri), merayakan gol kedua timnya bersama rekan satu timnya dalam pertandingan kualifikasi Grup K Piala Dunia 2026 antara Albania dan Inggris di Tirana, Albania, Senin (17-11-2025) dini hari WIB. (Foto AP/Vlasov Sulaj)

Selain harga, isu aksesibilitas juga menjadi sorotan. Suporter Inggris penyandang disabilitas diberi tahu bahwa tiket pendamping atau pendamping perawatan tetap harus dibayar.

Padahal, pada turnamen besar sebelumnya, termasuk Piala Dunia 2022 di Qatar, tiket pendamping umumnya diberikan secara gratis bersamaan dengan kursi roda atau akses khusus. ESTC menyebut masih menunggu alokasi final dan harga untuk kategori tersebut.

Disability and Fan Inclusion Network dari Football Supporters Europe (FSE) sebelumnya juga telah menyurati FIFA. Mereka menyoroti minimnya tiket aksesibel di kategori 60 dolar AS serta penjualan ulang tiket aksesibel dengan harga tinggi tanpa pemeriksaan kelayakan pembeli.

Namun hingga kini, FIFA belum memberikan tanggapan resmi atas kritik dari kelompok suporter tersebut.

Sumber: FIFA

Penulis: Roby Dian

Berita Terkait