Sukses


    Menilai Penampilan Jamarr Johnson dari Perspektif yang Berbeda

    Bola.com, Jakarta - Tekanan berat kerap datang kepada pemain naturalisasi di sebuah tim nasional. Ekspektasi lebih tentu diharapkan para penggemar, mengingat sang pemain didatangkan untuk mendongkrak performa tim. Hal tersebut juga dirasakan pebasket naturalisasi Indonesia, Jamarr Johnson.

    Status Jamarr sebagai pemain naturalisasi tentu membawa harapan baru bagi basket Indonesia. Pebasket asal Amerika Serikat tersebut mendapat beban mengangkat prestasi tim Garuda, setidaknya di level Asia Tenggara.

    Namun, peran Jamarr di tim nasional justru dianggap kurang bagus. Pemain Satria Muda Pertamina itu kerap mendapat kritik karena performanya yang naik turun.

    Jika dilihat dari raihan poin, pada test event Asian Games 2018 yang berlangsung 8-12 Februari. Penampilan Jamarr bisa dibilang kurang impresif.

    Jamarr Johnson (kanan) memenangakan duel saat melawan India di penyisihan grup A cabang basket pada turnamen invitasi sebagai ajang test event Asian Games 2018 di Hall Basket Senayan Jumat (9/2/2018) (Bola.com/Peksi Cahyo)

    Akan tetapi, Jamarr justru mendapat apresiasi lebih dari pelatih tim nasional Indonesia, Fictor Roring dan Johannis Winar. Kedua pelatih itu menyebut peran Jamarr sangat krusial di tim Garuda.

    Pemain Timnas Basket Indonesia, Jamarr Jhonson melakukan lay up saat melawan Timor Leste pada laga perdana test event Basketball Asian Games 2018 di Hall A Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2018).  (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

    "Saya tetap beri kredit ke Jamarr. Dia mampu mengangkat performa tim, coba lihat berapa banyak dia melakukan rebound atau assist," ujar Ito panggilan akrab Fictor Roring.

    Hal senada juga diungkapkan asisten Ito di tim nasional, Johannis Winar. Pelatih yang akrab disapa Ahang itu menyebut masyarakat Indonesia hanya memperhatikan aspek poin.

    "Ini yang menjadi masalah. Penggemar basket Indonesia masih terpaku kepada berapa banyak poin yang bisa dibuat pemain. Padahal kalau dilihat, Jamarr memberikan kontribusi luar biasa di lapangan," tutur Ahang.

    Jika dilihat dari statistik, Jamarr pernah mencatatkan rebound lebih dari 10 kali pada pertandingan menghadapi India dan Thailand. Saat menghadapi India pada pertemuan pertama, mantan pemain CLS Knights itu mencatatkan 14 rebound, sementara saat menghadapi Thailand, Jamarr membukukan 12 rebound.

    Kritikan yang datang kepadanya juga tidak diambil pusing Jamarr. Ia mengaku sangat bangga bisa berseragam tim nasional Indonesia.

    "Ini merupakan impian setiap pemain bermain untuk tim nasional. Saya mendapatkan kesempatan itu bersama Indonesia dan tak ingin membuat kecewa semuanya," ujar Jamarr.

    "Satu hal yang ingin saya lakukan, memberikan kontribusi kepada tim. Tidak hanya dengan poin, tetapi membangun permainan di tim itu lebih penting," sambungnya.

    Jamarr Johnson berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonsia pada test event Asian Games 2018. Pebasket berusia 29 tahun itu membawa tim Garuda memenangi pertandingan final kontra India dengan skor 78-68 di Hall Basket Senayan, Senin (12/2/2018).

     

     

    Video Populer

    Foto Populer