Sukses


Kabar dari Prancis: Prostitusi di Balik Gempita Piala Eropa (4)

 

Laporan langsung jurnalis Bola.com, Ary Wibowo dan Vitalis Yogi Trisna, dari Paris, Prancis Kata terakhir pun sempat telontar dari mulut Jashima di pengujung pembicaraan. Saat disinggung soal pesepak bola, dengan lugas ia mengatakan, "Ya, pesepak bola juga..."

PROSTITUSI dalam kalangan bintang sepak bola dunia memang sudah tidak asing lagi. Meminjam bahasa, Michel Foucault, filsuf Prancis (1926-1984), seksualitas adalah bagian dari perilaku manusia. Oleh sebab itu, wajarlah jika prostitusi bisa juga menjerat pemain sepak bola.

Apalagi, cukup mudah mencari contoh pelaku sepak bola yang memiliki masalah perilaku seks. Masalah teranyar adalah aktivitas seksual antara pesepak bola dengan para pelacur berusia di bawah 17 tahun. Persoalan ini pun sudah menjadi perhatian FIFA ataupun UEFA.

Maklum, seperti di sejumlah hajatan besar sepak bola sebelumnya, tuan rumah biasanya akan kebanjiran pekerja seks. Para mafia-mafia perdagangan manusia pun seakan tak ingin melewatkan peluang meraup duit dari berbagai penjuru dunia lewat pesta akbar sepak bola.

Pada gelaran Piala Dunia 2014 Brasil, misalnya, ketika tiga sosok terkenal, Gary Lineker, David Luiz, dan Frank Lampard, secara khusus mengelar kampanye untuk menghindari berbagai praktik prostitusi, khususnya yang melibatkan para penjaja jasa seksual di bawah umur.

Dua tahun berselang, salah satu organisasi anti-human trafficking di Prancis, Zeromacho, pun membuat kampanye yang sama. Kampanye melalui video berdurasi 30 detik tersebut secara khusus ditayangkan di setiap Fan Zone sebelum pertandingan Piala Eropa 2016 dimulai.

Pemain
Prostitusi juga sempat menjadi masalah besar ketika tim nasional Prancis sedang bersiap mengikuti pagelaran Piala Dunia 2010. Salah satu pelakunya adalah Franck Ribery, yang sempat tersangkut kasus hubungan seks dengan pelacur di bawah umur, pada April 2010.

Kasus itu pun sempat menyeret Karim Benzema. Namun, kedua pemain itu akhirnya bebas dari hukuman penjara karena hakim pengadilan memutuskan tidak ada bukti cukup, mereka mengetahui wanita bernama Zahia Dehar masih di bawah umur saat bertemu.

Striker Real Madrid, Karim Benzema (memakai tudung jaket) saat tersangkut kasus video porno milik Mathieu Valbuena. (Mirror).

Akan tetapi, pemain sepak bola tetaplah manusia biasa. Contoh nyata lihatlah kembali Benzema. Meski tidak berurusan langsung, striker Real Madrid itu harus gigit jari setelah tersandung kasus dugaan pemerasan video porno milik rekannya di timnas, Mathieu Valbuena.

Kini, kedua pemain itu hanya bisa menyaksikan timnas Prancis bertanding hari ini di final dari bangku penonton stadion atau layar kaca. Gara-gara urusan seks, mereka pun menjadi "manusia" biasa, sama seperti Jashima,  yang mencoba mengais untung di tengah pesta bernama Piala Eropa.

Selesai. 

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer