Sukses


Prediksi Kekuatan Grup A Sepak Bola Olimpiade Rio 2016

Bola.com, Rio de Janeiro - Sepak bola menjadi cabang pertama yang melakoni pertandingan pada Olimpiade Rio da Janeiro 2016. Laga perdana bakal berlangsung malam ini. Persaingan di sektor putri tergolong ketat, namun magnet utama tetap ada di kelompok putra. Keterlibatan beberapa pemain kelas dunia, baik yang masih sesuai umur atau jatah pemain senior, memberi daya tarik tersendiri.Brasil tampil menjadi unggulan. Berbekal faktor tuan rumah dan keberadaan Neymar, dianggap menjadi sisi positif. Pesaing mereka datang dari sang musuh bebuyutan, Argentina dan Jerman. Sebelum menyaksikan ragam pertandingan yang disiarkan secara langsung via SCTV dan live streaming di Bola.com dan Vidio.com, berikut prediksi langkah partisipan di Grup A.

1. Brasil

Status tuan rumah membuat Brasil menjadi tim paling favorit meraih medali emas. Dorongan bagi mereka sudah terlihat dari berbagai kalangan. Seluruh media di negeri Samba tersebut sepakat berkumandang 'Brasil tak perlu jadi juara umum Olimpiade Rio 2016, tapi cukup medali emas di sepak bola yang membuat seluruh negeri berpesta pora'.Rangkaian kalimat tersebut seolah menggambarkan kerinduan fans Brasil akan gelar juara berkelas dunia. Setelah gagal pada Piala Dunia 2014, emas di Olimpiade 2016 menjadi obat penawar lara.

Pelatih: RodrigoMicale

Sosoknya menjadi faktor penting. Ia sempat menjadi asisten Dunga, sebelum akhirnya ikut lengser ketika gagal total di Copa America Centenario. Ciri khas strateginya adalah menyerang, yang membuat kreasi Brasil semakin impresif.

Pemain Bintang:  Neymar

Sosok bomber asal klub Barcelona tersebut tak diragukan lagi bakal menjadi sentral perhatian sepanjang perhelatan cabang sepak bola di Olimpiade 2016. Neymar bakal tampil lebih segar setelah Tim Samba tak menggunakan jasanya pada perhelatan Copa America Centenario. Kualitas permainannya tak diragukan lagi, dan Neymar akan menggunakan seluruh pengalaman guna membimbing dua striker muda, yakni Gagbriel Jesus dan Gabriel Barbosa

Pemain Senior

Neymar menjadi patron utama. Selain itu, Brasil memutuskan untuk menggunakan jasa kiper berusia 38 tahun, Fernando Prass. Ia akan menjadi perhatian setelah memenangkan persaingan dengan kiper asal klub Atletico Paranaense, Weverton. Satu lagi pemain senior adalah Renato Augusto. Sosoknya menggantikan peran Douglas Costa. Nama Augusto akan berjibaku kontra Felipe Anderson untuk mendapatkan satu pemain di susunan starting line-up.

Prediksi: Juara

2 dari 4 halaman

Afrika Selatan

2. Afrika Selatan

Kali terakhir Afrika Selatan menaklukkan Brasil terjadi pada Olimpiade 2000. Sayang, saat itu mereka gagal melampui ronde pertama. Kali ini tantangan mereka kembali terjadi di depan saat bersua Brasil pada laga perdana fase grup. Selain Brasil, Afsel akan bersaing dengan Irak dan Denmark, dua kekuatan yang lebih diunggulkan dibanding tim muda Bafana-Bafana. Afsel tampil tak komplit setelah bomber prolifik, Phakamani Mahlambi, harus absen akibat cedera serius. Tak heran jika kans Afsel tak terlalu bagus pada ajang kali ini.

Pelatih: Owen da Gama

Pria berusia 54 tahun ini memiliki karier profesional di Belgia dan Irlandia. Saat itu, ia menjadi bagian dari sedikit pemain asal Afrika Selatan yang punya kesempatan berkarier di luar benua Afrika. Sosoknya hanya sempat menjadi pelatih bagi tim lokal seperti Platinum Stars, Orlando Pirates dan Bloemfontein Celtic. Statusnya juga tak lepas dari kapasitas sebagai asisten pelatih timnas Afsel, Ephraim Mashaba.

Pemain Bintang: Keegan Dolly

Status kapten sudah menjadi simbol kualitas permainan dan kepemimpinan Dolly. Ia terkenal sebagai tukang sisir paling cepat di Afsel. Berstatus pemain sayap, ia memiliki kecepatan dan akurasi umpanyang mumpuni. Ia dianggap setara dengan Neymar. Dolly sukses bersama klubnya, Mamelodi Sundowns, yakni menjadi juara liga Afsel pada Mei lalu, plus melaju ke semifinal Liga Champions Afrika.

Pemain Senior

Pelatih Owen da Gama mengakui anak asuhnya lemah dalam penyelesaian bola-bola mati. Karena itulah ia memilih menggunakan jasa Itumeleng Khune dan Mulomowandau Mathoho. Duo asal klub Kaizer Chiefs tersebut sangat berpengalaman, dengan Khune berstatus kapten timnas Afsel. Sementara Mathoho terkenal dengan julukan 'tower', yang merujuk pada postur tubuh ideal sebagai bek tengah.

Prediksi: Fase grup

3 dari 4 halaman

Irak

3. Irak

Mereka datang dengan spirit tinggi untuk mengulangi prestasi di Olimpiade 2004, di kota Athena, Yunani. Saat itu, mereka mampu melangkah ke babak semifinal. Irak akan menjadi lawan mengejutkan bagi tiga negara lain di Grup A.

Pelatih: Abdul Ghani Shahad

Ia mendapatkan jabatan pelatih setelah sukses mengantar tim lokal Naft Al-Wasat. Sosoknya sempat mendapat mandat untuk menangani timnas senior pada April. Shahad mengaku, Olimpiade Rio 2016 menjadi medium bagi anak asuhnya untuk melakoni babak kualifikasi Piala Dunia 2018.

Pemain Bintang: Dhurgham Ismail

Baru berusia 21 tahun, ia digadang-gadang bakal menjadi pemain terbaik Irak di masa depan. Saat ini, ia menjadi satu di antara bek kiri terbaik Asia. Selain itu, kemampuannya di lapangan juga tergolong multifungsi. Area sayap juga menjadi daerah ideal 'jajahannya'. Profilnya membuat klub Turki, Rizespor mengontraknya.

Pemain Senior

Tim pelatih memaksimalkan kans untuk memilih tiga pemain senior. Hammadi Ahmad terkenal sebagai striker pekerja keras. Lalu ada bek tengah Ahmad Ibrahim. Sementara pemain yang berbasis di Arab Saudi, Saad Abdul Amir, akan bertindak sebagai dirigen lini tengah berkat kemampuannya menguasai bola dan intelejensia mengatur posisi si kulit bundar.

Prediksi: Fase grup

4 dari 4 halaman

Denmark

4. Denmark

Tim asal Eropa ini hanya tampil dua kali sejak 1960. Kekuatan mereka terletak pada soliditas tim, dengan latar kebersamaan skuat sejak U-17. Di atas kertas, seharusnya Denmark berada di atas Afrika Selatan dan Irak, yang membuat kans tim Dinamit Muda untuk lolos ke fase knock-out semakin besar.

Pelatih:Niels Frederiksen

Ini menjadi pengalaman pertama bagi sang pelatih berlaga di turnamen besar. Sebelum berkarier sebagai pelatih timnas, ia menangani klub Lyngby dan Esbjerg. Sosoknya juga terkenal sebagai pegawai sebuah bank, di sela-sela menjalani karier sebagai pelatih tim junior.

Pemain Bintang: Lasse Vigen Christensen

Sosok Lasse Vigen Christensen mulai terkenal sejak bergabung dengan Fulham. Ia adalah kapten dari timnas U-21. Kemampuannya terletak pada menjaga keseimbangan lini tengah. Ia tak sendiri, karena di lini depan ada tandem sehati, Yussuf Poulsen.

Pemain Senior

Bek tengah Eddi Gomes menjadi andalan Niels untuk menjaga kedalaman lini belakang. Ia sempat menjadi andalan Frediksen saat menangai Esbjerg. Dua pemain lain adalah winger Emir Larsen dan striker asal klub Brentford, Lasse Vibe. Nama terakhir mencetak 14 gol pada lliga musim lalu.

Prediksi: Perempat Final

Video Populer

Foto Populer