Sukses


Laga dengan Skor-Skor Besar Sepanjang Sejarah Liga Champions

Bola.com - Babak 16 besar Liga Champions 2017-2018 akan mulai bergulir pada 13 Februari 2018. Sepanjang sejarahnya, kompetisi antarklub nomor satu Eropa itu beberapa kali menghasilkan laga seru.

Kompetisi Liga Champions telah memanjakan pencinta sepak bola di seluruh dunia sejak berganti format pada 1992. Pamor turnamen itu hanya kalah dari Piala Dunia.

Sebanyak 16 kesebelasan tersisa akan memperebutkan delapan tiket melaju ke perempatfinal musim 2017-2018. Ke-16 klub itu merupakan juara dan runner-up grup masing-masing.

Pertandingan yang tersaji pada fase gugur itu adalah Juventus melawan Tottenham Hotspur, Basel vs Manchester City, FC Porto kontra Liverpool, Sevilla menghadapi Manchester United, Real Madrid dan Paris Saint-Germain akan saling bentrok, Shakhtar Donetsk menantang AS Roma, Chelsea bersua Barcelona, serta Bayern Munchen berhadapan dengan Besiktas.

Pada edisi 2017-2018, Liverpool menjadi kesebelasan yang paling sering menang dengan skor besar. The Reds dua kali meraih kemenangan dengan keunggulan 7-0.

Meski begitu, skor terbesar pada musim ini tercipta ketika Paris Saint-Germain menjamu Celtic. Pada laga tersebut, delapan gol tercipta yang tujuh di antaranya milik tim tuan rumah.

Namun, pertandingan itu bukan yang memiliki skor terbesar sepanjang sejarah Liga Champions. Menyambut 16 besar musim ini, Bola.com merangkum lima partai dengan skor terbesar.

Berikut ini adalah daftarnya:

2 dari 6 halaman

Villarreal 6-3 Aalborg BK, 21 Oktober 2008

Nama Manuel Pellegrini melambung ketika menangani Villarreal pada periode 2004 hingga 2009. Puncaknya terjadi pada 2008-2009, musim terakhir Pellegrini sebelum hengkang ke Real Madrid.

Pada matchday 3 Grup E, Villarreal sukses menghempaskan Aalborg BK dengan skor 6-3. Laga itu tercatat sebagai salah satu pertandingan dengan skor terbesar pada ajang Liga Champions karena tercipta sembilan gol.

Sejatinya, Villarreal tertinggal lebih dulu lewat gol Marek Saganowski ketika pertandingan berjalan 19 menit. Namun, El Submarino Amarillo membalikkan keadaan melalui Guseppe Rossi (28'), Joan Capdevilla (33'), Joseba Llorente (67', 70', 84'), dan Robert Pires (79').

Sementara itu, dua gol tambahan Aalborg tercipta lewat Thomas Enevoldsen (36') dan Andreas Johansson (77'). Hasil itu merupakan satu dari dua kemenangan Villarreal pada ajang tersebut. Villarreal lolos ke babak 16 besar sebagai runner up dengan koleksi sembilan poin.

3 dari 6 halaman

Olympique Lyon 7-2 Werder Bremen, 8 Maret 2005

Laga antara Olympique Lyon kontra Werder Bremen menjadi pertandingan dengan skor terbesar pada fase gugur Liga Champions. Sembilan gol tercipta pada babak 16 besar edisi 2004-2005.

Lyon keluar sebagai pemenang dengan skor 7-2. Sylvain Wiltord menjadi pahlawan dengan tiga gol (8', 55', 63'), disusul dua gol Michael Essien (17', 30'), serta masing-masing satu gol Florent Malouda (60') dan Jeremy Berthod (80').

Sementara itu, Werder Bremen hanya mampu membalas lewat Johan Micoud pada menit ke-72 dan eksekusi penalti Velerien Ismael ketika pertandingan berjalan 57 menit.

Lyon melaju ke perempat final dengan agregat 10-2. Namun, perjuangan Les Gones terhenti setelah takluk lewat adu tendangan penalti dari PSV Eindhoven.

 

4 dari 6 halaman

Paris Saint-Germain 7-2 Rosenborg BK, 24 Oktober 2000

Sebelum mendatangkan Neymar pada musim panas 2017, Paris Saint-Germain (PSG) sempat memiliki idola dalam diri Nicolas Anelka. Penyerang asal Prancis itu dua periode membela Les Parisien.

Pada periode keduanya, Anelka membantu PSG mencatatkan sejarah ketika menang 7-2 atas Rosenborg pada matchday kelima Liga Champions 2000-2001. Kemenangan itu mereka raih atas pesaing untuk lolos ke fase berikutnya.

Kala itu, Anelka menyumbangkan dua gol pada menit ke-35 dan 90+2. Sisa gol PSG dicetak oleh Frederic Dehu, Christian, Peter Luccin, Jerome Leroy, dan Laurent Robert. Sementara dua gol balasan diborong Christer George.

Menariknya, pada matchday ketiga musim yang sama, Rosenborg juga menang dengan skor besar. Wakil Norwegia itu melumat Helsingborg dengan skor 6-1.

 

5 dari 6 halaman

AS Monaco 8-3 Deportivo La Coruna, 5 November 2003

AS Monaco menjadi sensasi ketika melaju ke final Liga Champions 2003-2004. Meski kalah di final dari FC Porto, AS Monaco mencatatkan beberapa sejarah ketika itu.

Pada matchday keempat Liga Champions 2003-2004, AS Monaco melumat Deportivo La Coruna dengan skor 8-3. Monaco membuka keunggulan lewat Jerome Rothen ketika pertandingan berjalan dua menit.

Gol-gol dari Ludovic Giuly (11'), Dado Prso (26', 30', 45+2', 49'), Jaroslav Plasil (47'), dan Edouard Cisse (67'). Sementara tiga gol Deportivo dicetak Diego Tristan (39', 52') dan Lionel Scaloni (45').

Ketika itu, AS Monaco keluar sebagai juara Grup C dengan koleksi 11 poin. Uniknya, Deportivo juga lolos dengan status runner up setelah unggul head to head atas PSV Eindhoven.

 

6 dari 6 halaman

Borussia Dortmund 8-4 Legia Warszawa, 22 November 2016

Pertandingan dengan skor terbesar sepanjang sejarah Liga Champions terjadi di kandang Borussia Dortmund pada edisi 2016-2017. Saat itu, 12 gol tercipta ketika Die Borussen menang 8-4 atas Legia Waszawa.

Musim tersebut menjadi salah satu yang terbaik untuk Dortmund. Mereka mampu dua kali meraih kemenangan dengan skor besar, keduanya menghadapi Legia.

Pada pertemuan pertama, Dortmund melumat Legia 6-0. Laga selanjutnya antar kedua kesebelasan menjadi mimpi buruk untuk Legia.

Shinji Kagawa dan Marco Reus masing-masing menyumbangkan dua gol, disusul Nuri Sahin, Ousmane Dembele, Felix Passlack, dan gol bunuh diri Jakub Rzezniczak. Sementara empat gol Legia dipersembahkan Aleksandar Prijovic (dua gol), Michal Kurcharzyk, dan Nemanja Nikolic.

Sumber: Sportskeeda

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer