Sukses


Rebutan Bendera, Suporter Wanita di Argentina Kena Gebuk

Jakarta - Aksi memalukan menodai el clasico di Liga Argentina yang mempertemukan River Plate dan Boca Juniors. Tidak hanya menyasar suporter pria, rivalitas kedua klub juga melukai wanita.

Seperti dilansir The Sun, suasana panas mewarnai duel kedua tim. River Plate berhasil memenangkan duel yang berlangsung di La Bombonera itu, Minggu lalu. Gol Gonzalo Nicolas Martinez (15) dan Ignacio Scocco (69') membawa tim tamu unggul dengan skor 2-0.

Rivalitas kedua klub tidak hanya berhenti di dalam stadion. Usai pertandingan, jalanan kota Buenos Aires menjadi arena unjuk gigi suporter berjiwa kriminal dari kedua tim. Mereka menebar teror dan tidak segan-segan menganiaya suporter lawan yang ditemui di jalan. 

Dalam sebuah video yang direkam pengguna jalan tampak salah seorang pendukung Boca Juniors merebut bendara River Plate dari mobil yang melintas lalu memukul jendelanya. 

Dia kemudian kabur bersama rekan wanitanya. Insiden ini memicu aksi balasan. Dua orang pemuda gempal yang mengenakan kostum River Plate berbalik mengejar suporter Boca itu. Salah seorang di antaranya lalu memukul wanita yang memegang bendera hingga terjatuh.  

Kericuhan lebih besar segera menyusul. Namun, para pelaku kabur sebelum polisi tiba. 

 

 

2 dari 3 halaman

Coreng Sepak Bola Argentina

River Plate dan Boca Juniors merupakan musuh bebuyutan di Liga Argentina. Duel kedua tim bahkan dikategorikan sebagai super clasico yang kerap berlangsung dalam tensi tinggi.

Rivalitas suporter River Plate dan Boca Juniors selama ini memang dikenal sering menimbilkan kericuhan. Tidak sedikit korban yang jatuh akibat perselisihan tersebut. 

Tahun 1968 Super Clasico River Plate vs Boca Juniors stidaknya menewaskan 71 fans tewas dan melukai lebih dari 150 lainnya akibat berdesak-desakan di gate 12 stadion El Monumental. Ini merupakan sejarah paling kelam dalam sepak bola Argentina. 

Kedua kubu saling tuding dan saling menyalahkan atas insiden ini. Setelah 3 tahun penyelidikan, pemerintah menyatakan tidak ada yang bersalah dalam insiden tersebut yang tentu saja mengecewakan keluarga korban. Pada akhir 1968, sebanyak 68 klub di Argentina akhirnya patungan sebesar 100 ribu peso yang diberikan kepada keluarga korban. 

3 dari 3 halaman

Jangan Menular ke Indonesia

Rivalitas dua klub musuh bebuyutan juga menelan korban jiwa di Indonesia. Persaingan Persija Jakarta dan Persib Bandung menyebabkan seorang pria berusia 23 tahun, Haringga Sirila tewas dengan cara yang mengenaskan. Suporter Persija itu meregang nyawa akibat dikeroyok pendukung tim lawan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu lalu. 

Delapan orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Akibat insiden ini, PSSI memutuskan untuk menghentikan Liga 1 senior hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Saat ini, desakan untuk mengakhiri kekerasan di sepak bola Indonesia terus disuarakan.

 

Video Populer

Foto Populer