Sukses


Ajax Berhasrat Tuntaskan Dendam 26 Tahun ke Juventus

Jakarta - Ajax Amsterdam akan menghadapi Juventus di dua laga perempat final Liga Champions. Laga pertama akan digelar markas Ajax, Johan Cruyff Arena, 10 April 2019. Sementara laga kedua giliran Ajax dijamu Juventus enam hari kemudian.

Menurut mantan manajer Ajax, David Endt, ini adalah kesempatan besar bagi Ajax untuk membalas sakit hati mereka yang telah begitu lama belum tertuntaskan. Ya, Juventus pernah jadi mimpi buruk Ajax di final Liga Champions 1996.

Ketika itu , dalam laga final yang digelar di Roma, Italia, Juventus berhasil membuat Ajax tersungkur, dan meraih gelar juara Liga Champions. Laga itu dimenangkan Juventus lewat adu tendangan penalti.

"Juventus memang benar-benar tim favorit. Sulit dimungkiri," ujar Endt, kepada Radio Kiss Kiss. "Tapi, dengan tradisi sepak bola kuat yang dimiliki Ajax, segalanya bisa saja terjadi."

Ditambah dengan faktor ingin membalas dendam, kata Endt, kali ini, bisa saja Ajax yang akan mempermalukan Juventus. "Ya, saat ini ada yang kami perjuangkan. Balas dendam," ujar Endt yang jadi manajer Ajax pada periode 1993-2013.

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 2 halaman

Tim Tradisional

Seperti Juventus, Ajax sendiri sebenarnya juga merupakan tim tradisional. Mereka punya tradisi kuat di ajang Liga Champions, atau yang dulunya bernama Piala Champions.

Setidaknya, telah empat kali De Amsterdammers bergelar raja Eropa. Terakhir, mereka menjadi juara di Liga Champions pada musim 1994-1995, atau semusim sebelum dikalahkan Juventus di final di Roma.

Ajax sendiri tampil gemilang musim ini di Liga Champions. Sebelum lolos ke perempat final, mereka menyingkirkan kandidat kuat asal Spanyol, Real Madrid dalam dua pertandingan fase 16 besar.

Di laga pertama, saat main di kandang sendiri, Ajax kalah 1-2. Namun, saat tampil di kandang Real Madrid, Stadion Santiago Bernabeu, mereka justru menang 4-1.

Video Populer

Foto Populer