Sukses


8 Klausul Kontrak Nyeleneh Pesepak Bola Dunia, Ada Ronaldinho Minta Jatah 2 Hari Tiap Pekan buat Dugem

Bola.com, Jakarta - Bursa transfer pemain menjadi masa-masa krusial bagi klub-klub, terutama di Eropa, untuk merombak skuad. Manuver di bursa transfer, terutama pada musim panas, bisa menjadi penentu kiprah klub di musim baru. 

Biasanya, ketika pemain meneken kontrak baru di sebuah klub, perhatian publik tertuju pada satu hal. Publik ingin mengetahui nominal kontrak sang pemain dan durasinya. 

Namun, kontrak bukan hanya soal gaji dan durasi sang pemain terikat di klub barunya. Di dalam kontrak ada berbagai klausul yang lebih detail, yang biasanya disesuaikan dengan kondisi pemain dan klub yang bersangkutan. 

Klasul-klausul di kontrak biasanya meliputi bonus, hak image, hingga nilai pelepasan sang pemain di tengah kontrak. 

Berbagai klausul yang disebutkan di atas masih masuk taraf wajar dan lazim dipakai oleh pemain-pemain saat pindah klub. Tetapi, ada juga klausul-klausul yang nyeleneh hingga aneh, biasanya untuk membuat pemain dan kadang klub, merasa puas. 

Berikut ini delapan klausul aneh yang tercantum di kontrak delapan pesepak bola dunia, seperti dilansir Give Me Sport, Selasa (2/6/2020). 

 

2 dari 9 halaman

1. Dennis Bergkamp: Tak Mau Naik Pesawat

Dennis Bergkamp memiliki phobia terbang naik pesawat. Bergkamp pun meminta klausul khusus di kontraknya yang membuatnya tak bakal ikut dalam perjalanan Arsenal yang harus ditempuh dengan pesawat. 

Imbasnya, Bergkamp kerap absen pada laga-laga away di kancah Eropa. 

 

3 dari 9 halaman

2. Georg Koch: Klausul soal Rasialisme

Kiper berkebangsaan Jerman, Georg Koch, meminta pencantuman tentang klausul soal perlindungan dari tindakan rasialisme di kontraknya saat pindah dari klub Fortuna Dusseldorf ke PSV Eindhoven pada 1997. 

Ia takut mendapat perlakuan rasial tentang kewarganegaraannya saat gabung PSV. Ironisnya ia hanya bertahan selama tiga bulan di PSV sebelum kembali ke Jerman.  

 

4 dari 9 halaman

3. Ronaldinho: Dugem Dua Malam dalam Sepekan

Ketika balik ke Brasil pada 2011 untuk gabung Flamengo, Ronaldinho tampaknya ingin sedikit bersenang-senang. Buktinya adalah klausul khusus di kontraknya. 

Dia meminta diizinkan untuk keluar malam alias dugem dua kali dalam sepekan. Benar-benar sulit dipercaya!  

 

 

5 dari 9 halaman

4. Alex Oxlade-Chamberlain: Klausul Tampil 20 Menit

Ada klausul khusus yang tercantum di kontrak Oxlade-Chamberlain ketika pindah dari Southampton ke Arsenal pada 2011.

Arsenal harus membayar ke Southampton biaya penampilan senilai 10 ribu pounds setiap Oxlade-Chamberlain bermain 20 menit atau lebih. Tak heran, ia kerap baru diturunkan di menit ke-71 atau lebih. 

 

 

6 dari 9 halaman

5. Neil Ruddock: Klausul Berat Badan

Neil Ruddock tak pernah benar-benar bertubuh kurus. Namun, ketika ia gabung Crystal Palace pada tahun 2000, chairman klub Simon Jordan mengungkap bagaimana mereka membantu Ruddock supaya tetap bugar dan berat badannya ideal. 

"Saya memutuskan untuk mencantumkan penalti sebesar 10 persen di kontraknya jika berat badannya melebihi rekomendasi 99,8 kg, yang omong-omong itu masih besar sekali," kata Jordan. 

Ruddock 10 kali kena penalti hanya dalam tempo enam bulan. 

 

7 dari 9 halaman

6. Roberto Firmino: Anti-Arsenal

Masih ingat ketika Arsenal menyodorkan tawaran 40 juta pounds + 1 pounds untuk Luis Suarez pada 2013? Liverpool jelas masih mengingatnya. 

Saat menggaet Roberto Firmino dari Hoffeinheim pada 2015, ada klausul pelepasan kontrak senilai 98 juta pounds. Namun, klausul itu hanya berlaku jika klub peminatnya selain Arsenal. 

 

8 dari 9 halaman

7. Giuseppe Reina: Minta Rumah

Striker asal Jerman, Giuseppe Reina, menuntut dari klubnya, Arminia Bielefeld, untuk membangunkannya sebuah rumah untuk setiap tahun dari kontraknya. 

Namun, ia tidak memberikan secara detail ukuran rumah yang dimaksud. Jadi, klub membangunkannya rumah lego untuk tiga tahun kontraknya. Benar-benar brilian. 

 

9 dari 9 halaman

8. Stig Inge Bjornebye: Larangan Main Ski

Bek kanan berkebangsaan Norwegia itu pada mudanya adalah atlet ski. Bahkan, ayahnya merupakan atlet ski yang bertanding di Olimpiade. 

Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Liverpool melarang Stig Inge Bjornebye dekat-dekat ke arena ski. Ia bermain di Liverpool mulai 1992 hingga 2000. 

Sumber: Give Me Sport 

 

 

Video Populer

Foto Populer