Sukses


Kisah Fabio Paim, Pesepak Bola Ampas yang Katanya Lebih Hebat dari Cristiano Ronaldo

Bola.com, Jakarta - Dulu, sewatu Cristiano Ronaldo baru pindah ke Manchester United dari Sporting Lisbon, ia pernah mengatakan bahwa ada pemain yang lebih hebat darinya. Dia adalah Fabio Paim.

"Jika Anda berpikir saya adalah pemain yang hebat, tunggu sampai Anda melihat Fabio Paim," ujar Cristiano Ronaldo ketika masih menapaki kariernya bersama Manchester United.

Fabio Paim masuk ke akademi Sporting Club de Portugal pada tahun yang sama dengan Ronaldo, yaitu pada 1997. Bedanya, pemain tersebut memiliki usia yang lebih muda tiga tahun dari Ronaldo.

Bedanya lagi, Cristiano Ronaldo berhasil sebagai pesepak bola. Sementara Fabio Paim, dia memang tetap menjadi pemain sepak bola, tapi ujung-ujungnya ampas.

Padahal pada 2008, Paim bergabung dengan Chelsea sebagai pemain pinjaman. Namun, ia gagal menembus skuat utama sehingga tidak dipermanenkan oleh The Blues, yang ketika itu ditangani Luiz Felipe Scolari.

"Saya sering berlatih dengan tim utama, tetapi saya tidak bermain," kata Fabio Paim mengenai masa 'emasnya' bersama Chelsea.

Hingga 2010, Fabio Paim belum juga merasakan level kompetitif, baik bersama Sporting Lisbon maupun Chelsea. Dirinya kemudian dilepas ke Torreense. Itu juga cuma beberapa bulan saja.

Mengenai kegagalannya di rumput lapangan hijau, Fabio Paim mengakui, uang menggelapkan matanya sehingga ia bernasib ampas. Jika saja ia fokus akan karier sepak bolanya, bukan tidak mungkin ia benar-benar bisa menjadi pemain yang lebih hebat daripada Cristiano Ronaldo.

 

Video

2 dari 5 halaman

Uang Merusak Segalanya

Fabio Paim menceritakan, kariernya merosot gara-gara ketidaksanggupannya mengatur keuangan. Mendapatkan uang pada usia muda membuatnya kaget.

Saat masih dipinjamkan ke Chelsea, ia juga terbawa gaya hidup malam kota London. Alhasil, pola hidupnya berantakan. Ia dikenal tidak disiplin, bahkan ketika sudah pindah klub.

"Kemerosotan karier saya dimulai ketika berusia 16 tahun. Saat itu, saya mendapat bayaran 20.000 euro per bulan dari Sporting. Mereka takut tidak bisa menjual saya dengan harga yang tinggi, sehingga memberikan gaji yang besar," ujar Paim.

"Saya tidak siap dengan segala materi itu. Pada awalnya, saya menghabiskan uang untuk membeli mobil. Saya punya Ferrari, Lamborghini, Porsche, Maserati, bahkan Punto juga saya beli."

"Kepindahan ke Chelsea tak memperbaiki keadaan. Sejak itu, saya berhenti berlatih dan meningkatkan kemampuan saya. Kehidupan malam di London terasa lebih menarik," katanya lagi.

 

3 dari 5 halaman

Berkelana dari Eropa, Afrika, hingga Asia

Ketika masih di Sporting Lisbon, Fabio Paim juga pernah dipinjamkan ke Rio Ave dan Real Massama. Tapi, tak sekalipun ia bermain di level senior, sama ketika ia dipinjamkan ke Chelsea selama empat bulan.

Saat bermain untuk Torreense, klub Divisi 3 Portugal, ia juga cuma bermain tiga kali. Setelah itu, ia berkelana selama delapan tahun di tiga benua, tujuh negara.

Mulai dari China, Angola, Malta, Lithuania, Luksemburg, Qatar, sampai Brasil. Ketidakdisiplinan selalu menyertai, seperti pada 2015 ketika ia bergabung dengan Union 05 Kayl-Tetange, di mana ia dipecat karena 'tindakan tidak profesional'.

 

4 dari 5 halaman

Pernah Nyaris 'Dibayar' demi Masuk Timnas Prancis

Sejumlah media di Portugal, saat Fabio Paim berusia 14 tahun, beberapa klub Eropa dilaporkan sudah mengantre. Barcelona, Manchester United, dan Real Madrid dikabarkan siap menampungnya.

Hebatnya lagi, Fabio Paim mengaku ada perwakilan dari Federasi Sepak Bola Prancis pernah menawari orang tuanya sejumlah uang agar mau pindah ke Prancis. Itu dilakukan agar kelak ia bisa dinaturalisasi.

"Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) pernah menawari keluarga saya untuk pindah ke Prancis. Hal itu dimaksudkan agar saya membela timnas Prancis pada masa mendatang," kata Fabio Paim.

 

5 dari 5 halaman

Ditangkap Polisi karena Narkoba

Pada 2019, dilansir dari Correio da Manha, Fabio Paim ditangkap polisi dengan barang bukti 12 gram kokain serta uang senilai 900 euro.

Ia juga ditangkap tengah bersama wanita berusia 43 tahun yang diduga perempuan bayaran. Tak cuma itu saja, polisi menyita sebuah BMW.

Laporan BAP kepolisian setempat tidak menggarisbawahi apa pekerjaan Fabio Paim, sebab memang ia sudah tidak memiliki klub sejak 2018.

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer