Sukses


Georginio Wijnaldum Gabung AC Milan? Yuk Tengok 3 Gelandang Belanda yang Pernah Mentas di San Siro

Bola.com, Jakarta - AC Milan dilaporkan siap memboyong gelandang asal Belanda, Georginio Wijnaldum dari Liverpool. Kontraknya yang habis akhir musim ini membuat Il Diavolo bisa merekrutnya secara cuma-cuma alias gratis.

Sempre Milan melaporkan, AC Milan mengincar dua pemain. Selain Georginio Wijnaldum, ada nama Florian Thauvin.

Direktur AC Milan, Paolo Maldini, masih berdasarkan keterangan Sempre Milan, disebut-sebut siap mengawal proses perekrutan Wijnaldum.

AC Milan mungkin tak butuh waktu usaha ekstra karena sang gelandang pernah mengutarakan kekagumannya pada tim berjulukan Rossonerri tersebut.

Sosok Clearence Seedorf membuatnya mengidolai AC Milan. "Sebenarnya saya tidak terlalu sering menyaksikan laga final (Liga Champions), tapi ada satu final ketika Seedorf memberikan gelar keempat dan Filippo Inzaghi mencetak dua gol, laga yang itu benar-benar saya ingat," ujar Wijnaldum kepada FourFourTwo.

Jika ini jadi sinyal positif bahwa Georginio Wijnaldum mau bergabung dengan AC Milan, ia sepatutnya ingat bahwa Rossonerri pernah memiliki banyak pemain Belanda yang melegenda di sana.

Berikut ini Bola.com merangkum daftar gelandang asal Belanda yang pernah membela AC Milan.

Video

2 dari 4 halaman

Clarence Seedorf

Nama Clarence Seedorf kini terjalin erat dengan sejarah klub. Sejak tiba pada 2001 dari rival sekotanya, Inter, mantan playmaker Real Madrid ini telah membantu Rossoneri meraih satu gelar Serie A, dua Piala Super UEFA, satu Supercoppa Italiana, satu Piala Dunia Antarklub FIFA, dan dua gelar Liga Champions.

Clarence Seedorf adalah salah satu pemain Liga Champions tersukses dalam sejarah. Dia tetap satu-satunya orang yang memenangkan kompetisi dengan tiga tim berbeda. AC Milan adalah satu-satunya tempat di mana dia memenangkannya dua kali.

Bagian dari trio lini tengah yang luar biasa termasuk Gennaro Gattuso dan Andrea Pirlo, Seedorf cocok dengan gelandang serang di depannya, terutama Kaka.

Jumlah asisnya tidak pernah terlalu besar, tetapi dia membuat begitu banyak umpan kunci yang lebih sering dia lakukan ketika Milan mencetak gol. Dia juga seorang pengambil bola mati yang sangat baik, keterampilan yang sering dibayangi oleh sang maestro, Pirlo.

Salah satu pemain terhebat dalam sejarah Milan yang termasyhur, dia adalah pemain non-Italia yang paling banyak memperkuat tim, setelah melewati rekor 395 Nils Liedholm di akhir kariernya. Dia sekarang memegang rekor di angka 432.

Selama 10 tahun pengabdiannya yang gemilang menjangkarkan lini tengah Carlo Ancelotti, Clarence Seedorf pantas mendapatkan posisi pertama dalam daftar ini.

3 dari 4 halaman

Frank Rijkaard

Salah satu gelandang bertahan terbaik yang pernah ada, Rijkaard, menghabiskan tujuh tahun pertama kariernya di Ajax sebelum terlibat pertengkaran dengan Johan Cruyff. Ia bersumpah tak akan mau dilatih oleh sang legenda Timnas Belanda.

Yang terjadi selanjutnya adalah kisah perjalanan. Dia menandatangani kontrak dengan Sporting di Portugal tetapi karena kesalahan administrasi, ia dipinjamkan ke Real Zaragoza selama setahun dan kemudian diboyong oleh Milan, tiba setahun lebih lambat dari anggota triumvirat Belanda lainnya, Marco van Basten dan Ruud Gullit.

Dalam lima tahun di Milan, Rijkaard tidak pernah bermain kurang dari 33 pertandingan secara keseluruhan dan merevolusi peran gelandang bertahan. Tekel yang keras dan agresif, dia adalah model untuk generasi pemain setelahnya, termasuk Patrick Vieira dan Gennaro Gattuso.

Dia tidak pernah menjadi pencetak gol utama AC Milan, dengan torehan golnya mencapai 26, jumlah yang cukup banyak untuk peran gelandang bertahan selama lima tahun.

4 dari 4 halaman

Mark van Bommel

Mark van Bommel bisa dikatakan pemain terpenting kala direkrut pada musim dingin 2011. Awalnya diragukan bisa menunjukkan kapasitasnya, runner-up Piala Dunia 2010 bersama Timnas Belanda itu malah menjadi aktor utama keberhasilan AC Milan meraih scudetto 2010/2011.

Ia datang berstatus bekas kapten Bayern Munchen dan gratis; yang agaknya membuat AC Milan lekat dengan klub spesialis pemain gratisan.

Ketika mendarat di Milanello, ia telah berusia 34 tahun, dan dianggap sudah melewati masa kejayaannya. Namun ternyata, sisa-sisa kejayaannya masih ada.

Sebanyak 14 kali Mark van Bommel bermain pada paruh kedua Liga Italia, dan sejak itu pula, AC Milan selalu dibawanya memimpin klasemen. Hanya satu kekalahan didapat.

Kabarnya, keberadaan Van Bommel yang menyebabkan Andrea Pirlo memilih hengkang ke Juventus!

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer