Sukses


Pro dan Kontra Liga Super Eropa: Gary Neville pun Muak pada Liverpool dan Manchester United

Bola.com, Jakarta - Dunia sepak bola khususnya Eropa sedang gaduh. Adalah pengumuman sejumlah tim yang akan membuat turnamen baru bertajuk European Super League atau Liga Super Eropa.

Kecaman dan dukungan datang dari sana sini. Gary Neville, pria yang kini menjadi pundit pada beberapa program televisi di Inggris, mengecam keras wacana breakaway league yang juga pernah menimpa Indonesia ini.

"Saya adalah penggemar Manchester United dan telah berusia 40 tahun. Saya paling muak dengan Manchester United dan Liverpool," kata Neville.

"Liverpool, mereka mengklaim 'You’ll Never Walk Alone, klubnya rakyat. United, 100 tahun lahir dari para pekerja di sekitar sini dan mereka berhasil menembus liga tanpa persaingan, dan tidak pernah degradasi."

European Super League adalah ide yang telah lama dicanangkan. Kompetisi tersebut rencananya akan diikuti oleh sejumlah klub papan atas Eropa dan para Senin (19/4/2021) dini hari tadi, 12 tim menyatakan keikutsertaannya dalam ajang tersebut.

Semuanya berawal pada tahun 2009 ketika presiden Real Madrid, Florentino Perez, mengkritik penyelenggaraan Liga Champions secara terbuka. "Kami sudah menyepakati European Super League terbaru yang menjamin bahwa yang terbaik akan selalu bermain melawan yang terbaik - itu tidak terjadi di Liga Champions," kata Perez kepada the Telegraph.

Pada tahun 2020, Josep Maria Bartomeu membuat pernyataan yang mengejutkan seiring dengan pengunduran dirinya selaku presiden Barcelona. Ia mengungkapkan kalau pihak klub menerima proposal untuk ikut European Super League.

Lalu baru-baru ini, New York Times melaporkan kalau ada 12 klub dari Inggris, Italia, dan Spanyol yang sepakat menggelar European Super League. Laporan tersebut kemudian ditanggapi oleh UEFA dan FIFA yang disertai dengan kecaman.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 3 halaman

Kecaman demi Kecaman

Rio Ferdinand merupakan sosok yang paling menentang Liga Super Eropa. Menurutnya, Liga Super Eropa hanya akan membuat klub kaya akan menjadi lebih kaya.

"Ini adalah perang terhadap dunia sepak bola. Ini aib, memalukan. Ini bertentangan dengan segala hal yang berkaitan dengan sepak bola," ujar Ferdinand kepada BT Sports.

"Ini cuma berkaitan dengan satu hal, yaitu uang. Mereka yang kaya akan makin kaya dan yang lainnya tidak akan dipertimbangkan," lanjut mantan bek Manchester United yang kini berprofesi sebagai pundit tersebut.

Mantan bek Liverpool Jamie Carragher juga mengatakan dia muak karena klub Merseyside yang menghabiskan seluruh karier bermainnya telah membiarkan dirinya "dinodai oleh asosiasi dengan Liga Super Eropa".

"Yang saya dengar dari Liverpool tahun ini adalah betapa mereka merindukan fans mereka," tulisnya di kolom Telegraph."Lucu bagaimana suara di Kop hanya penting pada saat yang paling nyaman."

3 dari 3 halaman

Ada Pula Dukungan

Selain Florentino Perez dan petinggi-petinggi klub yang setuju bergabung dengan Liga Super Eropa, penggagas ESL juga telah mengirimkan surat resmi kepada Presiden FIFA dan UEFA, Gianni Infantino dan Aleksander Ceferin.

"Ke depan, klub pendiri berharap dapat mengadakan diskusi dengan UEFA dan FIFA untuk bekerja sama dalam kemitraan guna memberikan hasil terbaik bagi liga baru dan sepak bola secara keseluruhan."

JP Morgan, perusahaan finansial raksasa Amerika Serikat, bakal menjadi pemodal Liga Super Eropa. Adapun kabar yang berhembus, susunan 'pejabat teras' juga sudah ditentukan.

Presiden Madrid Florentino Perez kemungkinan akan bertindak sebagai ketua kompetisi, dengan pemilik Amerika dari Liverpool, Manchester United dan Arsenal - John W Henry, Joel Glazer dan Stan Kroenke - bertindak sebagai wakil ketua. Petinggi Juventus, Andrea Agnelli akan bertindak sebagai wakil ketua keempat.

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer