Sukses


Sadio Mane Kudu Waswas, 5 Pesepak Bola Ini Jadi Flop Gara-gara Khianati Jurgen Klopp

Bola.com, Jakarta - Jurgen Klopp merupakan satu di antara manajer terbaik di dunia. Sederet pesepak bola semakin bersinar ketika berada di bawah asuhannya. Tetapi, tak sedikit pemain yang kariernya flop akibat mengkhianati Klopp.

Sadio Mane merupakan satu di antara pemain yang performanya semakin terdongkrak sejak diasuh Jurgen Klopp. Didatangkan dari Southampton pada Juni 2016, Mane mampu menjadi sosok penting di lini serang Liverpool.

Selama enam musim membela The Reds, winger Timnas Senegal tersebut berhasil mencetak 120 gol dan 48 assist dari 269 pertandingan diseluruh ajang.

Sadio Mane juga berhasil membawa Liverpool meraih enam trofi juara, termasuk gelar Carabao Cup dan Piala FA musim ini.

Namun, kebersamaan Sadio Mane di Liverpool bakal berakhir pada musim panas tahun ini. Meski masih terikat kontrak bersama The Reds sampai 30 Juni 2023, Mane memilih untuk angkat kaki dari Stadion Anfield.

Pemain berusia 30 tahun itu kabarnya bakal hengkang ke Bayern Munchen. Nantinya, Sadio Mane akan menjadi pengganti Robert Lewandowski yang memutuskan cabut dari Bayern pada akhir musim ini.

Namun, Sadio Mane patut waswas. Pasalnya, sejumlah pesepak bola top kariernya semakin merosot karena memilih berpaling dari Jurgen Klopp. Siapa saja mereka? Berikut ini tujuh di antaranya.

 

2 dari 6 halaman

Mario Gotze

Gotze merupakan pemain asli jebolan akademi Borussia Dortmund. Dia dipercaya menembus tim senior Die Borussen pada 2009.

Ketika itu, Mario Gotze membuat Jurgen Klopp yang berstatus pelatih Dortmund kepincut. Di bawah asuhan Klopp dari 2009 sampai 2013, Gotze berhasil mendulang 31 gol dari 116 penampilan di seluruh ajang.

Pemain asal Jerman tersebut juga merasakan lima trofi juara bersama Borussia Dortmund. Namun pada musim 2012/2013, Mario Gotze memutuskan hengkang dari Dortmund dan bergabung ke Bayern Munchen.

Dua musim pertama Gotze bersama Die Bayern cukup oke. Dia berhasil mencetak 30 gol dari 93 penampilan di seluruh ajang.

Tetapi memasuki musim ketiga, Mario Gotze kehilangan tempat di skuad utama The Bavarians. Dia hanya mendulang enam gol dari 21 pertandingan musim 2015/2016.

Pada Juli 2016, Mario Gotze akhirnya memutuskan kembali ke pelukan Borussia Dortmund. Pada periode kedua, dia empat musim membela Dortmund dan mencetak 14 gol dari 103 laga.

Kini, Gotze membela klub Eredivisie, PSV Eindhoven, sejak Oktober 2020. Bersama PSV, pemain berusia 29 tahun tersebut berharap bisa kembali ke penampilan terbaiknya seperti ketika diasuh Jurgen Klopp.

 

3 dari 6 halaman

Philippe Coutinho

Winger asal Brasil tersebut kesulitan menembus tim inti Inter Milan. Meski jarang mendapatkan tempat di Inter, bakat Coutinho membuat Jurgen Klopp terpesona.

Klopp akhirnya memboyong Coutinho ke Liverpool pada Januari 2013. Sejak saat itu, Philippe Coutinho menjadi pilar penting dalam skema permainan The Reds di bawah asuhan Jurgen Klopp.

Selama enam setengah musim membela Liverpool, Coutinho berhasil mendulang 54 gol dari 45 assist dari 201 pertandingan di seluruh ajang. Sayangnya, Philippe Coutinho gagal mempersembahkan trofi juara untuk The Reds.

Tampil impresif bersama Liverpool, Coutinho dirayu Barcelona. Tak ingin kehilangan Philippe Coutinho, Jurgen Klopp coba meyakinkan sang pemain untuk bertahan.

Namun pada akhirnya, Coutinho memilih berpaling dari Liverpool dan Klopp. Dia menerima pinangan Barcelona pada Januari 2018 dengan harga yang kabarnya mencapai 140 juta poundsterling.

Meninggalkan Jurgen Klopp, karier Philippe Coutinho terus menurun. Tak selalu menjadi pilihan utama, pemain berusia 29 tahun itu hanya tampil dalam 106 penampilan selama tiga musim berseragam El Barca.

Dia akhirnya dipinjamkan ke Bayern Munchen pada musim 2019/2020 dan Aston Villa musim 2021/2022. Kini, Philippe Coutinho telah menandatangani kontrak permanen bersama The Villa sampai 30 Juni 2026.

 

4 dari 6 halaman

Georginio Wijnaldum

Wijnaldum bergabung dengan Liverpool pada Juli 2016. Klopp yang berstatus manajer The Reds terkesan dengan performa pemain asal Belanda itu bersama Newcastle United.

Berposisi sebagai gelandang, Georginio Wijnaldum mampu menjadi penyeimbang di lini tengah Liverpool. Pemain berusia 31 tahun tersebut berhasil mendulang 22 gol dari 237 pertandingan di seluruh ajang.

Dia juga turut membantu Liverpool meraih empat gelar juara, yakni Premier League, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

Namun pada musim panas 2021, Georginio Wijnaldum memutuskan untuk tak memperpanjang kontraknya dan cabut dari Liverpool. Mendapatkan tawaran gaji yang lebih besar membuat Wijnaldum hengkang ke Paris Saint-Germain.

Bersama PSG, karier Georginio Wijnaldum tak berjalan mulus. Pada musim lalu, dia tampil dalam 38 pertandingan dan hanya 20 kali bermain sebagai starter.

 

5 dari 6 halaman

Shinji Kagawa

Kagawa merupakan satu di antara pesepak bola Jepang yang mampu mencuri perhatian di Bundesliga. Membela Dortmund sejak musim panas 2010, Shinji Kagawa tampil moncer.

Di bawah asuhan Jurgen Klopp, Kagawa berhasil mendulang 29 gol dari 71 pertandingan di seluruh ajang. Dia pun turut membantu Die Borussen merengkuh tiga gelar juara.

Namun pada Juni 2012, Shinji Kagawa sulit menolak rayuan Manchester United. Ajakan dari Sir Alex Ferguson membuat Kagawa mengkhianati Jurgen Klopp.

Sayangnya, pemain yang kini berusia 33 tahun tersebut kesulitan memperlihatkan penampilan terbaiknya bersama MU. Shinji Kagawa hanya mencetak enam gol dari 57 pertandingan di seluruh ajang.

Kendati tak selalu menjadi pilihan utama, Kagawa turut merasakan trofi Premier League dan Community Shield bersama Tim Setan Merah. Jarang mendapat kesempatan bermain, Shinji Kagawa akhirnya balik ke Dortmund pada 31 Agustus 2014.

Setelah lima musim membela Der BVB pada periode kedua, Kagawa hengkang ke Besiktas, Real Zaragoza, PAOK, dan kini memperkuat tim kasta teratas Liga Belgia, Sint-Truidense.

 

6 dari 6 halaman

Nuri Sahin

Sama seperti Mario Gotze, pemain kelahiran Jerman Barat itu merupakan jebolan akademi sepak bola Borussia Dortmund. Dia berhasil menembus tim utama Die Borussen pada Agustus 2005 dalam usia 16 tahun dan 334 hari.

Setelah sempat membela Borussia Dortmund II dan dipinjamkan ke Feyenoord, Nuri Sahin akhirnya menjadi pilar penting Dortmund pada musim 2008/2009.

Selama tiga musim memperkuat Die Borussen, Sahin berhasil mengoleksi 16 gol dari 104 pertandingan di seluruh ajang. Dia juga merasakan tiga gelar juara bersama Dortmund.

Tampil apik, Sahin menarik minat Real Madrid. Rayuan maut Madrid membuat Nuri Sahin luluh dan akhirnya pergi dari Borussia Dortmund pada 9 Mei 2011.

Akan tetapi, Sahin tak mampu banyak berkontribusi buat Real Madrid. Nuri Sahin tercatat hanya bermain dalam 10 laga dan mencetak satu gol pada musim 2011/2012.

Minim kontribusi, pemain Timnas Turki tersebut dipinjamkan ke Liverpool dan Borussia Dortmund. Dia akhirnya dilepas permanen ke Dortmund pada April 2014, membela Warder Bremen pada Agustus 2018, dan kini melanjutkan karier bersama Antalyaspor sejak Agustus 2020.

Sumber: Planet Football

Video Populer

Foto Populer