Sukses


5 Catatan Kekalahan Spanyol dari Swiss di UEFA Nations League: Unggul Penguasaan Bola buat Apa Kalau Ujung-ujungnya Keok?

Bola.com, Jakarta - Spanyol gagal memperkukuh posisi mereka di Grup A2 UEFA Nations League 2022. Kekalahan 1-2 dari Swiss di Estadio de la Romareda, Spanyol, Minggu (25/9/2022) dini hari WIB membuat posisi Spanyol tergusur oleh Portugal.

Dua gol Swiss diciptakan lewat proses yang sama, tendangan sudut. Eksekutor dan penerima umpannya pun sama: Ruben Vargas dan Manuel Akanji. Dari skema ini, Swiss unggul di menit ke-21 melalui Akanji dan kembali unggul di menit ke-58 melalui gol bunuh diri Eric Garcia.

Di sisi lain, Spanyol justru tampaknya terlihat lebih dominan dari persentase penguasaan bola. Namun di lapangan, penguasaan bola sebanyak itu tidak berarti apa-apa karena jumlah tendangannya dengan Swiss sama saja.

2 dari 6 halaman

Tanpa Penyerang Murni

Enrique turun dengan ide yang cukup menarik di awal pertandingan. Spanyol dibuatnya bermain tanpa seorang penyerang murni. Marco Asensio yang biasa bermain di sayap dipasangkan di posisi nomor 9.

Pemain Real Madrid itu tampak tidak menyetel dengan skema permainan Spanyol yang mengharapkan sang pemain bergerak ciptakan ruang. Alhasil, progresi bola Spanyol seringnya mandek saat akan memasuki kotak penalti.

Babak kedua mulai membaik. Asensio sedikit lebih fasih saat turun lebih dalam dan membuka celah kepada rekan-rekannya. Berkat dia pula lah, Spanyol mencetak gol penyeimbang kedudukan melalui Jordi Alba.

3 dari 6 halaman

Trisula Macet

Spanyol turun dengan trisula Asensio, Ferran Torres, dan Pablo Sarabia di babak pertama. Babak kedua trisula ini diubah menjadi Nico Williams, Broja Iglesias, dan Yeremi Pino.

Harus diakui, dua formula trisula ini gagal memberikan apapun di lini depan Spanyol. Koneksi dan kesepemahaman antarpemain membuat prinsip menguasai bola selama mungkin jadi percuma.

Masing-masing pemain juga bingung harus bergerak ke mana saat seorang pemain coba melakukan penetrasi dengan giringan. Banyak peluang Spanyol terbuang gara-gara miskoordinasi pergerakan dari dua formula trisula tersebut.

4 dari 6 halaman

Dominasi Permain

Spanyol, menunjukkan resistensi tekanan yang baik saat bermain dengan bangun serangan pendek sejak awal laga. Kiper Unai Simon, serta dua bek tengah Eric Garcia dan Pau Torres tampil impresif mengeliminasi lini pressing pertama dan kedua Swiss.

Ketiganya bisa tampil sangat tenang saat ditekan lawan sekalipun. Gara-gara ketenangan ketiga pemain inilah, Swiss akhirnya tidak lagi bermain high press dan memundurkan blok mereka sedikit ke tengah.

Berkat resistensi tekanan yang sangat baik ini pula, Spanyol sangat dominan untuk urusan penguasaan bola. Statistik mencatat 75 persen penguasaan bola menjadi milik Spanyol.

5 dari 6 halaman

Jago Penguasaan Bola, Susah Cetak Gol

Masalahnya satu dengan penguasaan bola sebanyak itu, produk akhirnya seperti apa? Spanyol terlihat sering memegang bola, tetapi yang mendominasi sebetulnya adalah Swiss.

Swiss bisa dengan sangat baik saat bertahan dengan blok rendah. Prinsip menghindari kalah jumlah dan menutup ruang dilakukan dengan sangat baik, sehingga Spanyol frustrasi membongkar pertahanan tim tamu.

Spanyol juga lebih banyak bermain di luar blok pertahanan Swiss sepanjang laga. Sirkulasi bola akhirnya tidak berbuah progresi ke kotak penalti.

6 dari 6 halaman

Tidak Ada Pergerakan Tanpa Bola

Gol penyeimbang dari Spanyol menunjukkan bahwa jika pemain bisa melakukan pergerakan tanpa bola yang tepat, pertahanan rapat milik Swiss akhirnya bisa dibongkar. Namun, itu hal yang langka terjadi di pertandingan.

Para pemain Spanyol lebih fokus menjaga jarak tetap rapat satu sama lain untuk memudahkan koneksi. Hal ini bagus, tetapi berdampak pada tidak adanya pemain yang bisa mengancam ruang di pertahanan Swiss.

Selain pergerakan Alba, Borja Iglesias beberapa kali melakukan running in behind khas seorang penyerang. Berkat pergerakan ini lah, Spanyol beberapa kali mampu mengkreasi peluang.

 

Bola.net (Abdi Rafi Akmal, 25/9/2022)

Video Populer

Foto Populer