Sukses


5 Cerita yang Bikin Senyum dan Dahi Berkerut : Obat Khusus Lionel Messi sampai Kesialan Liverpool 9 Musim Silam

Bola.com, Jakarta - Kali ini masih menampilkan beberapa kisah menarik dalam sejarah sepak bola, terutama terkait isu tertentu. Semua berasal dari kompetisi-kompetisi top, seperti Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia sampai Bundesliga.

Kali ini, Sahabat Bola.com pasti juga merasa heran, sampai senyum-senyum sendiri, atau justru geleng-geleng kepala. Boleh percaya atau tidak, apa yang dulu tak kita ketahui kini semuanya jadi terang benderang.

Seperti rumor pengunduran diri Alf-Inge Haaland misalnya. Sebelumnya ayah Erling Haaland ini gantung sepatu lebih cepat karena tekel horor legenda Manchester United, Roy Keane.

Belakangan diketahui, tuduhan tersebut tak sepenuhnya benar. Bagaimana cerita sebenarnya dan kisah apa lagi yang tersaji di artikel bagian kedua ini? Mari sama-sama kita lahap informasinya di bawah.

 

2 dari 6 halaman

Lionel Messi Mendapat Suntikan Steroid

Akhirnya, Lionel Messi memenangkan Piala Dunia 2022. Empat edisi sebelumnya, Messi selalu gagal bersama Timnas Argentina. Penyerang Paris Saint-Germain itu justru memenangkannya disaat usia 35 tahun. Tak hanya itu, La Pulga juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik.

Tapi tahukah kamu, saat masih di Barcelona, sang superstar meninggalkan cerita unik yang kebenarannya masih perlu ditelusuri. Konon, di awal kariernya, tim dokter Barcelona menyuntikkan zat terlarang untuk membantu pertumbuhan Messi.

Maklum, saat Messi berusia 13 tahun, La Pulga mengalami pertumbuhan yang lamban. Kondisi itu membuatnya terlihat mungil. Dokter tim perlu menyuntikkan hormon guna merangsang pertumbuhan Messi.

Tapi, herannya, sampai dewasa Messi masih saja berpostur mungil. Maka dari itulah, kebenaran berita tersebut harus kembali ditelisik. Menurut kamu, bagaimana?

 

3 dari 6 halaman

Tekel Horor Roy Keane

Ketika berseragam Manchester United, Roy Keane terkenal galak di lapangan. Selama 12 tahun, dia terkenal dengan tebasan mautnya.

Satu di antara korbannya adalah Alf-Inge Haaland, pemain Manchester City. Peristiwa mengerikan itu terjadi pada April 2001, saat rival sekota bentrok dalam tajuk Derbi Manchester.

Keane, dengan sengaja, melakukan tekel keras terhadap Haaland. Saking kerasnya, bek City itu sampai terkapar. Atas aksi kejamnya tersebut, Keane diganjar kartu merah dan dia mengaku tak menyesal.

Menurut Keane, dia sengaja melakukannya sebagai bentuk balasa dendam. Tiga musim sebelumnya, Haaland melontarkan ejekan kepada Keane saat kapten Setan Merah itu mengalami cedera ligamen.

Banyak yang beranggapan, Haaland memutuskan pensiun lebih cepat karena tebasan Keane. Namun itu tak sepenuhnya benar, karena ia memang sudah lama mengalami cedera lutut yang kronis.

 

4 dari 6 halaman

Bobby Robson dan Adu Penalti Semifinal Piala Dunia 1990

Semifinal Piala Dunia 1990 antara Inggris dan Jerman Barat adalah pertandingan yang paling sering dibicarakan dalam sejarah sepak bola Inggris. Keduanya harus mengakhiri duel karena sampai babak perpanjangan waktu bermain imbang 1-1.

Dua algojo Inggris gagal menjalankan tugas. Keduanya adalah Beardsley dan Waddle. Sementara itu, Jerman Barat, mampu mencetak empat gol dan mereka akhirnya menang dengan skor 4-3.

Mitos kemudian berkembang, Tiga Singa kalah karena pelatih Bobby Robson tak mengganti kiper. Legenda Inggris itu tetap memainkan Peter Shilton. Padahal, Inggris masih punya penjaga gawang yang tak kalah cemerlang yakni Dave Beasant dari Chelsea.

Dua tahun sebelumnya, Beasant tampil gemilang saat menggagalkan tendangan penalti pemain Liverpool, John Aldridge. Kemampuan itu yang membuat The Blues sukses memenangkan Piala FA Wimbledon 1988.

Benarkah? Tidak juga. Pasalnya, Beasant adalah kiper pilihan ketiga di belakang Shilton dan Chris Woods. Perlu diketahui juga, Piala Dunia 1990-an hanya mengizinkan setiap pelatih memilih lima pemain dari bangku cadangan.

 

5 dari 6 halaman

Adnan Januzaj Bisa Berkostum Inggris

Saat ini, Januzaj bermain untuk Sevilla. Winger berusia 27 tahun itu pernah memperkuat raksasa Inggris, Manchester United.

Meski lahir di Brussel, Belgia, Januzaj kabarnya bisa saja bermain untuk Timnas Inggris. Kabar beredar, dia pernah mendapat panggilan dari Roy Hodgson pada akhir 2013.

Selidik punya selidik, Hodgson memang kepincut dengan pemain muda itu dan menyuruh asistennya memantau perkembangan Januzaj. Jika memang memungkinkan, Hodgson siap meminta FA segera menaturalisasi sang incaran.

Tapi urung. Peraturan menyatakan pemain harus terlibat dalam pendidikan minimal lima tahun sebelum usia 18 tahun di dalam wilayah asosiasi sepak bola yang relevan. Kelayakan tim nasional tidak ditawarkan melalui residensi.

 

6 dari 6 halaman

Liverpool Unggu 9 Poin

Mitos memberi tahu Anda, Liverpool unggul besar di puncak klasemen pada musim 2013/2014. Itu berarti, tim asuhan Brendan Rodgers berada di jalur untuk memenangkan gelar. The Reds unggul sembilan poin dengan tiga pertandingan tersisa dari rivalnya, Manchester City.

Namun, hasil imbang 3-3 kontra Crystal Palace memungkinkan City merebut mahkota. Benarkah? Tidak sepenuhnya benar. Pertama, Liverpool memang unggul sembilan angka setelah mereka memainkan 35 pertandingan dan City memainkan 33 pertandingan.

Mengingat tim asuhan Manuel Pellegrini memiliki keunggulan selisih gol, The Reds pada dasarnya tidak terlalu unggul. Gagasan itu dengan cepat terbukti benar ketika City memenangkan pertandingan pertama mereka, mengurangi keunggulan Liverpool secara dramatis.

Mengenai hasil imbang 3-3 dengan Palace menjadi pertandingan penting, itu juga tidak benar. Tanggal 27 April 2014, Liverpool kalah telak dari Chelsea di Anfield dalam pertandingan ke-36 mereka, menyusul kesalahan terkenal Steven Gerrard.

Pada hari yang sama City mengalahkan Palace. Enam hari kemudian, tim Pellegrini melompati Liverpool di puncak klasemen setelah mengalahkan Everton. Mereka memimpin karena keunggulan selisih gol.

Sumber: Sportskeeda

Video Populer

Foto Populer