Sukses


6 Mantan Bintang Sepak Bola yang Berperang di Arena Politik : Tak Sekadar Berbekal Tenar, Bro

Bola.com, Jakarta - Lazimnya, seorang mantan pemain memilih meneruskan karier menjadi pelatih. Nama-nama seperti Diego Maradona, Franz Beckenbauer, Zinédine Zidane, Gennaro Gattuso, Steven Gerrard, sampai Frank Lampard, merupakan segelintir mantan pemain yang kemudian menjadi juru taktik.

Namun tak sedikit pula yang banting setir jadi pengusaha, komentator, atau sekadar menikmati tabungan dengan cara berstatus traveler. Uniknya, ada banyak pilihan, tapi ada yang menarik, yakni terjun ke panggung politik.

Modal?, ternyata ada. Saat menjadi pemain, mereka dituntut memiliki pergerakan lincah di lapangan. Kini, di dunianya yang baru, para mantan pemain itu kudu jago berpidato, berdebat, atawa bersilat lidah.

Penasaran siapa saja? Yuk simak artikel di bawah ini :

 

2 dari 7 halaman

Romario

Fans fanatik Brasil dan Barcelona pasti mengerti legenda yang satu ini. Pada Piala Dunia 1994, Romario membawa Selecao menjadi yang terbaik di Piala Dunia AS.

Selain Barcelona, Romario pernah juga mengembara ke banyak klub sebelum gantung sepatu di klub America pada 2009. Setelah pensiun, Romario tergoda menjadi politisi.

Pada 2010, dia sukses melangkah ke ruang Dewan Perwakilan Brasil. Empat tahun kemudian menjadi senator. Keinginannya kian mengebu dan pada 2018 Romario mencoba peruntungan jadi Gubernur Rio de Janeiro.

Namun eks striker yang kini berusia 57 tahun itu harus puas finis di urutan keempat dalam pemungutan suara.

 

3 dari 7 halaman

Pele

Dia tak hanya milik Brasil, tapi juga dunia. Oleh karena itulah, ketika dia berpulang beberapa waktu lalu, dunia meratapinya.

Pele bukan cuma sekadar legenda, melainkan juga seniman lapangan. Selama menjadi pemain, dia memenangkan Piala Dunia dalam balutan jersey kebanggaan Selecao.

Usai meninggalkan lapangan hijau, Pele pernah dipercaya sebagai menteri olahraga luar biasa Brasil. Selama menjabat, mantan pemain Santos itu menerapkan apa yang dia sebut sebagai "Hukum Pele".

Aturan tersebut menyasar kepada oknum-oknum koruptor di sepak bola Brasil. Pada 2001, dia lengser dari tugas bergengsi itu.

Soalnya, dia sendiri terjebak dalam skandal korupsi. Sekadar tambahan, Pele juga pernah bekerja untuk UNESCO dan PBB.

 

4 dari 7 halaman

Sol Campbell

Eks tembok Arsenal dan Newcastle United ini mengagetkan publik dengan pernyataan yang ke luar dari konteks sepak bola. Campbell menyatakan dirinya adalah anggota dari partai Konservatif.

Pada 2014, Campbell maju sebagai calon Walikota London. Sayang bin sial, namanya tak masuk dalam daftar pilihan.

 

5 dari 7 halaman

Hakan Sukur

Tatkala dirinya pamit dari ingar bingar sepak bola, banyak yang berharap Sukur balik ke mantan klubnya, Galatasaray, dan menjadi pelatih di sana. Setidaknya, masuk tim kepelatihan Timnas Turki.

Tapi, Sukur justru nyemplung ke politik. Bomber yang sangat ditakuti di eranya itu menjadi anggota parlemen dari partai yang berkuasa besutan Recep Tayyip Erdogan. Dukungan terhadap Sukur luar biasa, karena banyak tokoh yang hadir di pesta pernikahan Sukur.

Tapi kemesraan itu ternyata cepat berlalu. Pada 2013 Sukur memutuskan tak memihak partai dan memilih menjadi anggota parlemen independen. Ada satu sobat Sukur, Gulen yang menginginkan Turki menjadi negara yang lebih Islami. Erdogan berang.

Pada tahun 2016, Gulen disalahkan atas kudeta yang gagal dan setiap pendukung atau orang yang ditemukan terkait dengannya ditangkap, dan Sukur melarikan diri ke Amerika. Sukur bisa saja mendapat vonis mati jika nekat kembali ke Turki.

 

6 dari 7 halaman

Roman Pavlyuchenko

Pavlyuchenko memungkasi kariernya di klub asal negaranya, Rusia, Znamya Noginsk (2020-2022). Bingung mau ke mana, Pavlyuchenko memutuskan duduk di dewan kota.

Sejumlah sohibnya menyarakan agar mantan pilar Tottenham Hotspur tersebut mengurungkan niatnya. Akan tetapi, Pavlyuchenko tetap berlalu.

Dia malah balik menyerang para peragu. "Saya siap membantu dengan saran dan kontribusi nyata untuk kemungkinan pengembangan olahraga," ujarnya dengan nada meledek.

 

7 dari 7 halaman

Gianni Rivera

Pada periode 1960 sampai 1979, setia berdiri di lini terdepan AC Milan. Tak hanya jadi striker, Rivera juga mumpuni sebagai gelandang.

Begitu mengumumkan pensiun, Rivera membuat pemuja setianya kecewa lantaran politik lebih memesona sang idola. Walau sempat menjadi menjadi wakil presiden klub, Rivera menjadi anggota parlemen.

Ia juga menjabat sebagai wakil menteri pertahanan dan menjadi anggota parlemen Eropa antara 2005 dan 2009.

Sumber: Planetfootball

Video Populer

Foto Populer