Bola.com, Jakarta - Menang atau kalah sudah biasa dalam pertandingan sepak bola. Tapi jika selalu menjadi pesakitan terus bagaimana? Kondisi tak mengenakkan itu kini tengah menimpa Chelsea.
Jelang rampungnya Premier League 2022/2023, Chelsea masih terpuruk. Kini, mereka berada di peringkat ke-12, hanya mengoleksi 43 poin.
Baca Juga
Wajib Ada di Tim Kalian, Ini 5 Pemain Papan Atas yang Layak Masuk Kartu TOTS Liga Inggris di EA FC 24
Gawat Nih, 4 Pemain Bakal Ditendang MU Akhir Musim Ini, Bikin Penasaran Siapa yang Kena Sial
Sisi Lain Cole Palmer yang Layak Diketahui Publik : Tolak Bonus Cetak Gol dan Gaji Hanya Rp1,3 Miliar per Pekan
Advertisement
Pada laga terakhir beberapa waktu lalu, pasukan Frank Lampard kalah 0-1 dari Manchester City. Hasil tersebut sekaligus membuat Man City mengunci gelar Liga Inggris 2022/2023.
Sebelumnya, London Biru hanya mampu bermain imbang 2-2 kontra Nottingham Forest. Hasil yang sangat mengecewakan, mengingat Enzo Fernandez dkk bermodalkan kemenangan 3-1 atas AFC Bournemouth.
Â
Tim Senasib
Tapi, kemenangan atas AFC Bournemouth setidaknya obat penawar luka setelah Chelsea dipermak Arsenal 3-1. Penampilan tak konsisten Chelsea membuat tim yang bermarkas di Stamford Bridge ini mendapat sorotan tajam.
Mereka memiliki sederet pemain mahal dari belahan penjuru dunia. Kasihan Chelsea. Pancapaian musim ini, bisa jadi satu di antara periode terburuk mereka dalam sejarah.
Advertisement
Selain Chelsea, ada sejumlah tim yang nasibnya jauh lebih tragis. Kenyataan pahit membuat fans menangis dan marah. Berikit ini lima di antaranya :
Â
Advertisement
Grenchen FC (2014/2015)
Grenchen FC adalah klub dari Swiss. Pada musim 2014/2015 menjadi mimpi buruk bagi tim, terutama bagi para penggemar.
Sepanjang musim yang mengerikan itu, Grenchen diterpa 23 kekalahan dalam 26 laga. Sembilan di antaranya kalah secara beruntun. Mereka kebobolan 66 gol.
Advertisement
Kekalahan terburuk yang membuat fans geram tersaji ketika Grenchen dipermak tim yunior Lucerne 10 gol tanpa balas. Padahal, nama Grenchen cukup melegenda karena sudah ada sejak 1906. Tapi hanya memenangkan satu Piala Schweizer.
Â
AFC Aldermaston (2009/2010)
Klub Inggris ini mengalami musim terburuknya selama perjalanan 2009/2010. Bukannya berusaha agar selalu menang, AFC Aldermaston malah jadi santapan empuk tim-tim lawan.
Bayangkan, mereka kalah dalam 40 laga beruntun. Gilole! Fans tak habis fikir, kok tim kesayangan serapuh itu. Belum lagi kepusingan penggemar sembuh, kabar buruk datang lagi : AFC Aldermaston kebobolan 150 gol.
Advertisement
Â
Advertisement
Longford (2016/2017)
Sepanjang musim 2016/2017, Longford menjadi satu di antara klub sepak bola terburuk di dunia. Statistik menunjukkan, mereka kebobolan 226 gol dan kalah di setiap pertandingan.
Hasil-hasil berkategori 'mengerikan dan menyedihkan' pernah mereka rasakan. Beberapa laga yang menarik perhatian antara lain dipermak 0-15, 016 dan 017. Main bola apa main gundu nih?
Advertisement
Â
Leyton Orient (1994/1995)
Sepanjang musim 1994/1995, klub Inggris ini hanya memenangkan satu dari 15 pertandingan. Saat Leyton kebobolan satu gol di babak pertama melawan Blackpool, kondisi mereka semakin memburuk, dan berakhir dengan satu di antara kekalahan memalukan sepanjang musim.
Selain itu, akhirnya membuat John Sitton, bos tim yunior, memecat kapten Terry Howard di ruang ganti. Sadistis!
Advertisement
Â
Advertisement
Brechin City (2017/2018)
Sepanjang 2017/2018, musim debut Brechin City di Kejuaraan Skotlandia. Brechin City hanya bermain imbang empat kali selama musim dan kalah dalam 32 pertandingan.
Mereka menjadi tim pertama di Skotlandia yang gagal memenangkan satu pertandingan pun dalam semusim penuh. Padahal, catatan itu sudah bertahan 126 tahun, dan pada akhirnya Brechhin menjadi yang terburuk.
Advertisement
Sumber : Soccersouls