Bola.com, Madrid - AC Milan resmi memecat Paolo Maldini dari jabatannya sebagai direktur teknik pada 6 Juni lalu. Keputusan Milan mendepak Maldini membuat Carlo Ancelotti murka.
Kekesalan Ancelotti itu dirasa wajar, karena memiliki hubungan erat dengan Maldini yang merupakan kapten timnya. Bersama Paolo Maldini, Don Carletto sukses membawa AC Milan menjadi tim terkuat Eropa dengan dua trofi Liga Champions.
Baca Juga
Real Madrid Identifikasi 2 Posisi yang Perlu Tenaga Baru pada Bursa Transfer Januari 2025, Siapa Saja Targetnya?
Lini Pertahanan Alami Krisis Cedera, Carlo Ancelotti Tuntut Florentino Perez Beli Bek Baru
Catatan Impresif Real Madrid di Liga Champions Ternoda oleh Lille, Carlo Ancelotti: Kurang Agresif!
Advertisement
Dipecatnya Maldini membuat Carlo Ancelotti melontarkan sumpah bagi mantan timnya. Hal itu tentu saja mengejutkan, karena Ancelotti begitu mencintai AC Milan yang berjasa baginya baik sebagai pelatih maupun saat masih menjadi pemain.
Padahal sebelumnya, Carlo Ancelotti juga sempat memiliki harapan bertemu dengan Paolo Maldini di final Liga Champions 2022/2023.
Namun, harapan itu pupus setelah Real Madrid maupun AC Milan kalah di semifinal. Harapan tersebut bahkan semakin ternodai dengan kabar pemecatan Paolo Maldini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sumpah untuk AC Milan
Ancelotti memang masih mencintai AC Milan. Namun, pelatih Real Madrid tersebut sangat tidak menyukai kebijakan yang digaungkan pemilik baru I Rossoneri, Gerry Cardinale.
Carlo Ancelotti bahkan memberikan doa buruk bagi AC Milan. Akar permasalahannya terjadi akibat perbedaan pandangan antara Maldini dan Cardinale.
Paolo Maldini selaku direktur teknik, meminta dana lebih untuk mendatangkan pemain berpengalaman. Sementara itu, Cardinale kabarnya lebih memprioritaskan pemain muda potensial dengan harga relatif murah.
Mendengar alasan tersebut, Ancelotti semakin geram dan mendoakan AC Milan pimpinan Cardinale akan menemukan kegagalan pada masa depan.
"Klub sepak bola yang berpikir memprioritaskan bisnis daripada prestasi olahraga ditakdirkan untuk gagal," tegas Ancelotti dikutip dari Football Italia.
Advertisement
Tak Hormati Legenda
Selain memilih kebijakan transfer ugal-ugalan, Ancelotti menilai AC Milan tak menghormati legenda mereka. Ancelotti merasa Maldini merupakan legenda terbesar dan paling membanggakan yang dimiliki Milan.
Hal itu dapat dibuktikan dari prestasi dan loyalitas yang diberikan Maldini sebagai pemain hingga sudah pensiun. Eks bek Timnas Italia tersebut bahkan dinilai sebagai sosok penting yang membuat nama AC Milan melejit sebagai tim top Eropa.
"Di Madrid, saya belajar bahwa sejarah harus selalu dihormati. Di sini, nilai-nilai eksklusif Di Stefano, Amancio, Gento dan Puskas tetap dihormati," kata Carlo Ancelotti.
Sejarah Mengajarkan Cara untuk Menang
"Apa yang terjadi pada Maldini membuktikan kurangnya budaya bersejarah dan kurangnya rasa hormat terhadap tradisi Milan. Memang benar Anda tidak menang dengan sejarah, tetapi sejarah mengajarkan bagaimana caranya untuk menang,” tegas Ancelotti.
Maldini sendiri hanya membela AC Milan selama 24 musim kariernya sebagai pemain. Maldini bahkan tercatat sebagai pemain tersukses AC Milan dengan lima trofi Liga Champions dan tujuh trofi Liga Italia.
Sumber: Football Italia dan Transfermarkt
Disadur dari: Bola.net (Ahmad Daerobby/Published: 09/06/2023)
Advertisement