Sukses


Presiden FIGC: Saya Merasa Dikhianati saat Roberto Mancini Mundur dari Timnas Italia

Bola.com, Roma - Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, buka-bukaan tentang kekecewaan yang dirasakan setelah Roberto Mancini mundur dari jabatan pelatih Timnas Italia pada musim panas 2023. Dia bahkan merasa seperti dikhianati. 

Pengunduran Roberto Mancini cukup mengejutkan karena Timnas Italia sedang berjuang mengejar tiket ke Euro 2024. Tak lama berselang, mantan pelatih Manchester City itu menerima pinangan untuk menangani Timnas Arab Saudi. 

“Bukan di level olahraga, tapi di level kemanusiaan, pilihan Mancini mengecewakam. Saya merasa dikhianati oleh Roberto, yang selalu saya anggap sebagai teman," kata Gravina, seperti dikutip dari Football Italia, Jumat (24/11/2023). 

"Di luar kepentingan pilihan teknisnya, bagi saya itu adalah luka yang sulit saya sembuhkan," imbuh Gravina tentang keputusan Roberto Mancini meninggalkan Timnas Italia

--- 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

FIGC Terkejut

Mancini tiba-tiba memutuskan meninggalkan jabatannya sebagai pelatih tim nasional Italia pada 13 Agustus, mendekati lima tahun masa jabatannya. Langkah tersebut mengejutkan FIGC, yang terpaksa segera mencari penggantinya di tengah-tengah kualifikasi Euro 2024.

Italia akhirnya merekrut Luciano Spalletti, yang meninggalkan Napoli pada awal musim 2023 setelah menyabet Scudetto bersejarah di klub tersebut.

Dia telah menggawangi Timnas Italia dalam enam pertandingan sejauh ini, menyegel tiket ke Euro 2024. 

 

 

3 dari 4 halaman

Alasan Tak Calonkan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2030

Sementara itu, berbicara kepada TV2000, Gravina pertama kali membahas keputusan FIGC untuk tidak mengikuti pencalonan Piala Dunia 2030 bersama Arab Saudi dan Mesir.

“Dalam dunia olahraga, persoalan moral merupakan hal yang mendasar. Kami selalu berbicara tentang nilai-nilai, kami mencoba menunjukkan kepada generasi muda betapa fundamentalnya citra, memupuk semangat namun tetap menghormati nilai-nilai luhur olahraga," ujar Gravina. 

“Kami menolak usulan tersebut dengan penuh keyakinan, meskipun kami menyadari kemungkinan besar keberhasilan kombinasi tersebut bersama dengan Mesir: Mesir, Arab Saudi, dan Italia." 

“Kami melakukannya karena alasan masalah internasional, terkait dengan kasus Regeni, dan karena tidak memiliki nilai-nilai yang sama. Anda tidak bisa selalu berpura-pura tidak terjadi apa-apa," imbuh dia. 

 

4 dari 4 halaman

Skandal Judi

Yang terakhir, Gravina membahas skandal taruhan alias judi di Serie A baru-baru ini.

“Dunia sepak bola dianggap bersalah, saya tidak tahu apa, mengingat menurut hukum Italia, taruhan adalah legal. Namun, kami menghukumnya, namun pengadilan Italia tidak," tutur Gravina. 

“Saya akan berbicara tentang wabah sosial nyata yang juga berdampak pada dunia sepak bola.”

Sumber: Football Italia

 

Video Populer

Foto Populer