Sukses


Jim Ratcliffe Bisa Bikin MU Dilarang Ikut Liga Champions dan Europa League, Kok Gitu?

Bola.com, Jakarta - Belum juga resmi menjadi pemilih saham Manchester United (MU), Sir Jim Ratcliffe sudah diterpa persoalan polemik. Muncul laporan yang menyebutkan bahwa Setan Merah terancam tak bisa ikut Liga Champions.

Sir Jim Ratcliffe tinggal sedikit lagi menjadi pemilik 25 persen saham MU. Ia bakal menjadi sosok penting di balik mesin manajemen klub, termasuk soal manuver pembelian pemain kelak.

Hanya saja, muncul laporan yang menyebutkan bahwa keberadaan Jim Ratcliffe malah bisa membuat MU dilarang tampil di Liga Champions dan Europa League.

Saat ini, Sir Jim Ratcliffe juga tercatat sebagai pemilik Nice, klub Ligue 1 Prancis yang berpeluang untuk berkompetisi di Liga Champions menyusul performa impresif di liga domestik.

Lantas, kenapa situasi tersebut justru mengancam posisi MU di Liga Champions? Yuk scroll ke bawah.

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Peraturan UEFA

Dalam butir peraturan FIFA mengenai kepemilikan multiklub, disebutkan bahwa tidak diperbolehkan ada dua atau lebih klub dengan pemilik yang sama bertanding di kompetisi antarklub Eropa yang sama.

Artinya, hanya ada boleh satu klub yang bermain di Liga Champions. Dalam konteks MU dan Nice, satu di antaranya harus bermain di Europa Conference League agar menghilangkan potensi kedua tim saling bertemu.

Melihat situasi saat ini, jika kedua klub sama-sama lolos ke Liga Champions musim depan berstatus juara liga domestik, maka MU berhak tampil, sementara Nice harus 'mengalah' dengan bermain di Europa Conference League.

Sebab, dalam UEFA access list, ranking Liga Inggris masih lebih tinggi daripada Ligue 1. Tetapi misal Nice berada di posisi 2 klasemen akhir sementara MU finis posisi 3, maka Nice yang berhak tampil di Liga Champions.

 

3 dari 4 halaman

Rumit

UEFA, di sisi lain, juga berencana untuk menambah slot Liga Champions kepada tim Premier League menjadi lima. Sementara itu, Ligue 1 akan diganjar dengan tiga slot langsung ke fase grup plus satu via jalur play-off. Di sini segalanya bisa jadi rumit.

Jika Nice finis di posisi empat, yang berarti mereka akan ke play-off Liga Champions, sementara MU finis keenam, yang berarti ke Europa League, maka Nice bisa saja dilarang ke Liga Champions. Sebaliknya, MU, alih-alih ke Europa League, langsung turun kasta ke UEFA Conference League.

"Sesuai aturan yang berlaku, ini adalah situasi yang jelas. Ineos (perusahaan milik Sir Jim Ratcliffe) memiliki Nice dan akan memiliki peran penting dalam menjalankan MU," tulis laporan The Sun.

"Kecuali peraturan diubah, atau Ineos menjual salah satu sahamnya, keduanya tidak bisa bermain di kompetisi Eropa, kecuali yang satu di Liga Champions dan yang lainnya di UEFA Conference League."

 

4 dari 4 halaman

Kenapa Dilarang?

Peraturan UEFA di atas sangat bisa dipahami. Jika, dalam konteks MU dan Nice, kedua tim berada di satu kompetisi yang sama, dikhawatirkan ada intervensi yang terlecut karena conflict of interest di ranah manajemen klub.

MU dan Nice bisa memainkan 'sepak bola gajah' jika bertemu dalam satu pertandingan atau memengaruhi pertandingan lainnya.

MU dan beberapa klub lain di bawah naungan UEFA akan melakukan diskusi, termasuk memunculkan wacana agar peraturan tersebut diubah, yang memungkinkan MU dan Nice maupun klub-klub lain dengan kepemilikan yang sama bertanding di kompetisi yang sama.

Sumber: Berbagai sumber

Video Populer

Foto Populer