Bola.com, Paris - Keputusan Kylian Mbappe untuk meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) pada akhir musim lalu memicu kontroversi di dunia sepak bola.
Bintang Timnas Prancis itu memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya dan bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer.Keputusannya ini menjadi sorotan terbesar pada bursa transfer musim panas 2024.
Baca Juga
Didier Deschamps Bela Kylian Mbappe di Tengah Rumor Pemerkosaan: Tidak Bagus untuk Timnas Prancis!
3 Rekan Setim Lionel Messi yang Memilih Cristiano Ronaldo Sebagai GOAT: Bahkan Kompatriotnya Sendiri!
Ragam Skandal yang Pernah Membelit Bintang Real Madrid: Sebelum Kylian Mbappe, Ada Pemain Timnas Prancis juga
Advertisement
Bintang Timnas Prancis tersebut memilih meninggalkan PSG setelah tidak mencapai kesepahaman dengan pihak manajemen PSG guna memperpanjang kontraknya di Les Parisiennes yang berakhir pada akhir musim kemarin.
Kepindahan ke Santiago Bernabeu sekaligus mengakhiri tujuh tahun kariernya di Parc des Princes.Kepergiannya tidak hanya meninggalkan kekosongan di lini serang PSG, tetapi juga memicu perdebatan sengit di kalangan petinggi klub, salah satubya mantan presiden Prancis, Nicolas Sarkozy.
Dilaporkan bahwa presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, sangat kecewa dengan keputusan Mbappe untuk meninggalkan klub. Situasi semakin memanas ketika terungkap bahwa Mbappe belum menerima gaji senilai €55 juta yang seharusnya ia terima.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Konflik Gaji
Keputusan Mbappe untuk pergi dari PSG dengan cara free transfer disambut kemarahan oleh presiden klub, Nasser Al-Khelaifi. Situasi semakin rumit ketika muncul masalah mengenai gaji Mbappe yang belum dibayarkan oleh PSG.
Sang bintang dikabarkan belum menerima gaji sebesar 55 juta euro dari PSG. Perselisihan mengenai gaji yang belum terbayarkan ini telah menarik perhatian Liga Sepak Bola Profesional Prancis (LFP).
Lembaga Liga Prancis (LFP) bahkan terpaksa ikut campur dalam masalah ini, namun tampaknya kedua belah pihak belum menemukan titik temu, terlebih Mbappe tak ingin melalui jalur mediasi. PSG pun siap membawa masalah ini ke ranah hukum jika diperlukan.
Advertisement
Kritik Nicolas Sarkozy
Kepergian Mbappe juga menarik perhatian salah satu mantan presiden Prancis sekaligus fans PSG, Nicolas Sarkozy. Dalam sebuah wawancara dengan Le Parisien, Sarkozy mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara Mbappe meninggalkan klub.
“Kylian telah memberikan tujuh tahun untuk PSG, dan itu tidak bisa dilupakan begitu saja," ujar Sarkozy.
"Dia memberikan kita banyak emosi yang luar biasa. Namun, caranya pergi itu yang sulit dipahami. Saya bisa mengerti bahwa dia ingin pergi dan mengejar mimpinya di Real Madrid, tapi saya lebih sulit menerima cara dia melakukannya,” tutup Nicolas Sarkozy dalam wawancara dengan Le Parisien.
Gambaran Fans PSG
Komentar Sarkozy mencerminkan perasaan campur aduk yang dirasakan oleh fans PSG. Di satu sisi, mereka menghargai kontribusi besar Mbappe bagi klub selama tujuh musim, tetapi di sisi lain, cara kepergian pemain Timnas Prancis tersebut dianggap tidak menghormati klub yang telah membesarkannya di pentas sepak bola Eropa.
Sumber: Getfootballnews
Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf (Magang MSIB 7 2024)
Advertisement