Bola.com, Jakarta - Penyerang Juventus, Dusan Vlahovic, menggambarkan performa timnya seperti "kesurupan" saat meraih kemenangan dramatis 3-2 atas RB Leipzig di Liga Champions di Red Bull Arena Leipzig, Kamis dini hari WIB (3/10/2024).
Pertandingan tidak dimulai dengan baik bagi Juventus. Si Nyonya Tua harus kehilangan dua pemain dalam 12 menit pertama, termasuk kapten Gleison Bremer, akibat cedera.
Baca Juga
Advertisement
Saat kedudukan imbang 1-1, Juventus kian terdesak setelah kiper Michele Di Gregorio harus keluar lapangan pada menit ke-59 karena menyentuh bola di luar kotak penalti.
Leipzig memanfaatkan situasi ini, dan Benjamin Sesko berhasil membawa mereka unggul lewat penalti. Tampaknya Leipzig akan membawa pulang kemenangan.
Namun, Juventus justru bangkit dengan luar biasa. Vlahovic mencetak gol jarak jauh yang spektakuler, membuat skor kembali imbang dan menambah koleksi gol keduanya di pertandingan tersebut.
Tak berhenti di situ, Juventus berhasil mencetak gol kemenangan melalui aksi solo luar biasa dari Francisco Conceicao.
"Selama jeda, kami berbicara dengan pelatih Thiago Motta, dan kami keluar dari ruang ganti seperti tim yang kesurupan," ujar Vlahovic.
"Saya sangat senang untuk tim. Kami bermain hampir setengah babak dengan 10 pemain dan membuktikan bahwa kami adalah tim yang solid, meraih kemenangan dengan pantas. Kami menekan mereka dengan kuat dan akhirnya berhasil," ucap striker yang gabung Juventus sejak 2022 ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Salut Perjuangan Tim
Vlahovic, kini telah mencetak empat gol dalam dua pertandingan terakhirnya, ia sebelumnya juga mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 melawan Genoa di Serie A pada akhir pekan lalu.
Ini menjadi jawaban atas kritik yang sempat diarahkan kepadanya karena ia dianggap paceklik gol beberapa waktu lalu.
Pelatih Juventus, Thiago Motta, juga memuji perjuangan timnya, terutama setelah bermain dengan 10 pemain.
"Keberanian itu bukan milik saya, melainkan milik para pemain saya," kata Motta kepada wartawan.
"Tim ini menunjukkan keyakinan yang besar terhadap apa yang kami bicarakan sebelum pertandingan. Bahkan dengan satu pemain yang kurang, mereka tetap ingin maju dan menyerang lawan. Jadi, mengapa harus bertahan? Kami bermain baik hingga menit terakhir," tegasnya, bangga.
Â
Sumber: AFP
Advertisement