Bola.com, Jakarta - Jika pada akhirnya nanti benar-benar dipecat, Erik ten Hag tak hanya kehilangan pekerjaan bergengsi sebagai pelatih Manchester UInited tapi juga uang yang sangat banyak.
Erik ten Hag ternyata masuk daftar pelatih dengan gaji tertinggi di Eropa bahkan termasuk dari empat juru taktik berkantong tebal di kasta tertinggi sepak bola Inggris.
Baca Juga
Timnas Indonesia Kalah di Kandang Vietnam, Shin Tae-yong Singgung Perbedaan Pengalaman Skuad
Sempat Nangis di Bench My Dinh, Kini Lionel Messi Vietnam Bisa Balas Dendam ke Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Netizen Vietnam Kecewa Timnasnya Cuma Menang 1-0 atas Timnas Indonesia yang Berisi Skuad Belia di Piala AFF 2024
Advertisement
Erik ten Hag terancam dipecat menyusul performa Setan Merah yang belum juga menunjukkan sebagai tim yang layak dijagokan untuk menyabet gelar Premier League 2024/2025.
Hingga pekan kedelapan, Red Devils masih terjebak di posisi ke-11 dengan torehan 11 poin atau tertinggal 10 poin dari Liverpool selaku pemuncak dengan 21 poin.
Pada laga terakhir yang mentas di Old Trafford, Bruno Fernandes dan kawan-kawan baru bisa memetik kemenangan pertama dalam empat laga setelah mengalahkan Brentford 2-1.
Gencar diberitakan, jika tak segara bangkit dari keterpurukan, tak kemungkinan Erik ten Hag akan di-PHK pada Desember mendatang 2024.
Lantas, selain Erik ten Hag, siapa lagi pelatih Premier League dan pelatih liga top Eropa lainnya dengan bayaran termehong pada 2024? Dilansir dari Planet Football, berikut daftarnya.Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
8. Arne Slot (Liverpool): Rp137,3 Miliar Per Tahun
Slot mengawali kariernya dengan mengesankan di Liverpool, memenangi enam dari tujuh pertandingan Liga Inggris dan dua pertandingan di Liga Champions.
Pelatih asal Belanda itu memperoleh gaji kurang dari setengah bayaran Jurgen Klopp di Anfield (15,5 juta pounds atau setara Rp301 miliar), tetapi gajinya sebesar 6,8 juta pounds (Rp137,3 miliar) merupakan kenaikan gaji hampir 3 juta pounds (Rp60,6 miliar) dibandingkan dengan kontraknya di mantan klubnya, Feyenoord.
Jika Slot dapat mempertahankan performa bagus Liverpool, maka gajinya akan terbukti menguntungkan.
Â
Advertisement
7. Simone Inzaghi (Inter Milan): Rp177,7 Miliar Per Tahun
Setelah nyaris juara di Liga Champions melawan Manchester City pada 2023, Inzaghi berhasil membawa Inter meraih Scudetto yang ke-20 dengan selisih yang mencengangkan, yakni 19 poin pada musim lalu.
Tak heran, banyak klub luar Italia yang mengincarnya. Namun, tak gampang membujuknya meninggalkan Italia.Â
Inter Milan baru-baru ini memberinya perpanjangan kontrak dua tahun sebagai pengakuan atas enam trofi dalam tiga musim, sehingga gajinya naik menjadi 8,8 juta pounds (Rp177,7 miliar) per musim.
Â
6. Erik ten Hag (Manchester United): Rp181,8 Miliar Per Tahun
Masih harus dilihat berapa lama Ten Hag bisa mempertahankan pekerjaannya di Manchester United setelah mencatat awal buruk pada musim 2024/2025.
Namun, tekanan yang dialami pelatih asal Belanda itu setara dengan gajinya, senilai 9 juta pounds (Rp181,8 miliar) per tahun.
MU akan selalu menawarkan gaji tertinggi sebagai cerminan tekanan unik dalam mengelola klub. Namun, bahkan meraih dua trofi dalam dua musim tidak menghentikan orang untuk mempertanyakan apakah Ten Hag sebanding dengan gaji yang diterimanya.
Â
Advertisement
5. Mikel Arteta (Arsenal): Rp191,8 Miliar Per Tahun
Arsenal baru-baru ini menghadiahi Arteta dengan kontrak baru yang masif. Sulit mengatakan ia tidak pantas mendapatkannya.
Mantan kapten The Gunners itu telah mengubah wajah The Gunners sejak mengambil alih posisi manajer pada 2019. Arsenal tidak lagi menjadi bahan tertawaan yang lemah dan rapuh seperti di masa lalu.
Keberhasilan menjadi penantang gelar juara melawan Manchester City pada musim lalu merupakan hasil langsung dari perombakan budaya Arteta. Pelatih asal Spanyol itu bertanggung jawab atas segala hal mulai dari mendalangi revolusi taktis hingga metode motivasinya yang unik.
Â
4. Carlo Ancelotti (Real Madrid): Rp193,8 Miliat Per Tahun
Meskipun sukses besar di Real Madrid, rumor yang mengaitkan Ancelotti dengan pekerjaan di Brasil tidak kunjung reda sepanjang musim lalu.
Namun, pelatih asal Italia yang misterius itu menandatangani perpanjangan kontrak selama tiga tahun, sehingga gajinya naik menjadi 9,6 juta pounds (Rp193,8 miliar) per tahun.
Satu dekade setelah menjuarai Liga Champions pertama untuk Los Blancos dalam tugas awalnya, ia mengangkatnya lagi untuk ketiga kalinya dan kelima secara keseluruhan sebagai manajer.
Gaya sepak bola Don Carlo yang mudah beradaptasi dan mengalir bebas menawarkan jeda yang menyegarkan dari rencana yang lebih terstruktur dari rekan-rekannya sezamannya.Â
Â
Advertisement
3. Steven Gerrard (Al Ettifaq): Rp306,9 Miliar Pet Tahun
Yang mengejutkan dalam daftar ini adalah Gerrard, yang sedang menjadi manajer di klub Arab Saudi.
Mantan bos Aston Villa dan Rangers ini dibayar gaji tahunan sebesar 15,2 juta pounds (Rp306,9 miliar) untuk mengelola Al-Ettifaq. Nominal gajinya mengungguli banyak manajer Premier League.
Meskipun menangani Klub Liga Pro Saudi yang tidak menentu musim ini, pria berusia 44 tahun ini memiliki kontrak yang berlaku hingga 2027.
Â
2. Pep Guardiola (Manchester City): Rp403,8 Miliar Per Tahun
Angka 20 juta pouns (Rp403,8 miliar) adalah jumlah yang sangat besar, tetapi sulit untuk mengatakan bahwa Guardiola tidak pantas mendapatkan gaji fantastis di Manchester City.Â
Pelatih asal Spanyol itu membimbing City meraih gelar Liga Inggris keempat berturut-turut musim lalu dan difavoritkan mempertahankan mahkota mereka pada 2024/2025.
Kontrak Guardiola bersama The Citizen berakhir pada akhir musim ini. Tetapi, dari rumor yang berkembang Guardiola akan meneken kontrak baru dan memperpanjang masa tinggalnya di Manchester hingga satu dekade penuh.
Â
Advertisement
1. Diego Simeone (Atletico Madrid): Rp605,7 Miliar Per Tahun
Simeone mungkin tidak berada di klub terbesar di dunia. Namun, ia memperoleh gaji yang lebih tinggi di Atletico Madrid daripada pelatih mana pun di Eropa maupun belahan dunia lainnya.
Pria asal Argentina ini merupakan pelatih dengan masa kerja terlama di liga-liga utama Eropa. Ia memperoleh gaji yang besar atas dampak transformatif yang telah ia berikan di klub tersebut sejak 2011.
Simeone menyabet gelar La Liga sebagai pemain pada 1996 dan telah meraih kesuksesan luar biasa saat kembali.
Sebagai pelatih, ia telah membawa Atletico meraih dua gelar La Liga dan dua final Liga Champions, sekaligus membawa klub tersebut lolos ke kompetisi piala paling bergengsi di Eropa di setiap musim penuhnya sebagai pelatih.
Dampak Simeone tersebut telah diakui oleh hierarki Atletico. Dia tetap menjadi pelatih dengan bayaran terbaik di dunia sepak bola selama beberapa tahun terakhir.
Simeone memperoleh gaji sebesar 30 juta pounds (Rp605,7 miliar) per tahun dan masih terikat kontrak di Stadion Metropolitano hingga 2027.
Sumber: Planetfootball