Bola.com, Jakarta Paul Pogba pastinya tak pernah mengira kalau kariernya di ambang kegetiran. Bagaimana tidak, kasus doping yang menimpa membuat Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2014 itu harus berpisah dari Juventus.
Pogba sebenarnya diganjar hukuman tak bisa merumput selama empat tahun, buntut dari tindakan konyolnya yang nekat mengkonsumsi doping yang belakangan diketahui mengandung kadar testosteron abnormal pada akhir 2023.
Baca Juga
Advertisement
Beruntung, hukuman Pogba dikurangi 18 bulan setelah penyerang 31 tahun itu mengajukan banding ke CAS atau Pengadilan Arbitrase Olahraga.
Itu berarti, sosok penting di balik kedigdayaan Timnas Prancis di Piala Dunia 2018 itu bisa kembali bermain pada Januari 2025.
Pasca didepak Juventus, belum tahu ke mana Pogba akan meneruskan karier. Besar kemungkinan, eks pemain Manchester United tersebut bakal kembali ke negaranya, Prancis, dan bermain di Ligue 1.
Pogba merupakan satu dari sekian bintang lapangan hijau yang kariernya berujung mengenaskan.
Dilansir Planetfootball, berikut deretan pemain top yang bernasib apes laiknya Paul Pogba.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Joe Cole
Saat Cole pertama kali meninggalkan West Ham untuk bergabung dengan Chelsea pada tahun 2003, ia secara luas dianggap sebagai salah satu talenta muda terbaik di sepak bola Inggris.
Seorang gelandang serang dengan kreativitas yang tidak dimiliki pemain Inggris, sayangnya cedera merusak tahun-tahun terbaik dalam kariernya.
Sepuluh tahun setelah meninggalkan West Ham, ia kembali ke klub tersebut pada tahun 2013. Secara emosional, itu sangat brilian.
Bahkan ada kilasan Cole dalam performa terbaiknya, tetapi pada akhirnya ia mengalami cedera dan tubuhnya tidak mampu bertahan dalam sepak bola tingkat atas.
Ia pergi lagi pada bulan Juni 2014 dan menandatangani kontrak dengan Aston Villa, sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2018 setelah bermain di North American Soccer League.Â
Advertisement
Fabio Cannavaro
Bek asal Italia itu langsung melompat dari kapal Juventus yang tenggelam menyusul skandal Calciopoli yang menyebabkan mereka terdegradasi ke Serie B pada tahun 2006, dan bergabung dengan Real Madrid setelah memenangkan Piala Dunia.
Cannavaro menikmati tiga tahun yang hebat di ibu kota Spanyol, sebelum kembali ke Turin dengan status bebas transfer pada tahun 2009. Meskipun ia mengawali dengan baik, performanya dan Juve langsung menurun.
Setelah kembali dengan sedikit rasa malu, para penggemar Juve tidak bisa menerimanya. Mereka finis di urutan ketujuh, terburuk di Serie A dalam satu dekade dan ia segera pergi lagi setelah hanya satu musim.
Mario Gotze
Seorang pemain sepak bola muda dan menjanjikan asal Jerman, saat Gotze menunjukkan sedikit bakatnya di Borussia Dortmund, kepindahannya ke Bayern Munich menjadi hal yang tak terelakkan.
Ia benar-benar berada di puncak dunia pada musim panas 2014 setelah mencetak gol kemenangan untuk Jerman di final Piala Dunia, tetapi kepindahannya ke klub raksasa Bundesliga itu tidak berhasil dan ia kembali ke Dortmund setelah hanya tiga tahun.
Kembalinya Gotze pada tahun 2016 diterima dengan baik, tetapi sejumlah cedera dan masalah kebugaran yang disebabkan oleh suatu penyakit benar-benar merusak semua romansanya dan ia pergi lagi pada tahun 2020.
Advertisement
Dirk Kuyt
Pikiran saya langsung tertuju pada keberhasilan Kuyt kembali ke Feyenoord, tempat ia membawa mantan klubnya ke Eredivisie pada 2016-17. Namun, setelah itu, pelatih asal Belanda itu kembali ke tempat di mana semuanya berawal bersama Quick Boys.
Kuyt sebenarnya kembali sebagai asisten manajer, tetapi di tengah kekurangan penyerang pada akhir musim 2018, ia keluar dari masa pensiun untuk mencoba membawa mereka ke promosi dari divisi keempat.
Namun, upayanya untuk menjadi pahlawan tidak berhasil, dan setelah tiga kali tampil tanpa gol, ia dengan cepat menghentikan perlawanan lawan.
Â
Wayne Rooney
Setelah 13 tahun yang gemilang di Manchester United, di mana ia menjadi legenda dan pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub, Rooney kembali ke klub masa kecilnya Everton pada tahun 2017.
Agak mengejutkan mengingat bagaimana ia merayakan gol melawan mereka di masa lalu, tetapi akhirnya ia disambut kembali.
Ia mencetak gol kemenangan pada debut keduanya di Liga Primer untuk The Toffees dan kemudian mengantongi tiga gol melawan West Ham, satu di antaranya dicetak dari area pertahanannya sendiri.
Namun, ia pergi hanya satu tahun dari kontrak dua tahun dan merusak semua romansa dalam prosesnya dengan menandatangani kontrak dengan klub MLS DC United pada tahun 2018, sebelum pensiun dengan Derby County.
Sumber: Planetfootball
Advertisement