Bola.com, Jakarta - Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengungkapkan Manchester City masih menjadi momok bagi Los Blancos menjelang leg pertama play-off Liga Champions pada Selasa di Etihad Stadium, Rabu (12/2/2025) dini hari WIB.
Meskipun City hanya memenangkan delapan dari 23 pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, manajer Real Madrid itu menegaskan performa terkini tidak menjadi faktor utama dalam persaingan sengit ini.
Baca Juga
Advertisement
Ancelotti juga berpendapat pemenang dari duel ini akan menjadi favorit untuk meraih gelar di final Liga Champions yang akan digelar di Munchen pada Mei mendatang, dengan Atletico Madrid atau Bayer Leverkusen menanti di babak 16 besar.
"Ini terasa seperti El Clasico," ujar pelatih asal Italia yang telah memenangkan Liga Champions sebagai manajer sebanyak lima kali.
"Apakah mereka dalam performa terbaik atau tidak, City tetaplah salah satu tim terbaik di Eropa. Menghadapi mereka selalu menjadi tantangan besar."
"Mereka masih memiliki pelatih terbaik di dunia. Ini adalah pertandingan paling sulit yang bisa kami hadapi. Jika Anda tidak dalam kondisi 100 persen, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan."
"Mereka adalah rival terpenting dengan manajer terbaik. Guardiola selalu memiliki ide-ide baru yang membuat saya berpikir keras. Mempersiapkan diri melawan Pep selalu menjadi mimpi buruk bagi saya," lanjutnya.
Berita video pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, melontarkan pujian terhadap bintang barunya, Kylian Mbappe. Ia menyebut Mbappe adalah pemain yang sangat luar biasa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pemenang Akan Melaju Jauh
Ancelotti menambahkan bahwa tim yang berhasil melewati babak ini memiliki peluang besar melaju jauh dalam kompetisi.
"Dalam tiga tahun terakhir, siapa pun yang memenangkan duel ini akhirnya menjuarai Liga Champions. Mungkin hal itu bisa terjadi lagi tahun ini."
Ancelotti, yang dikenal sebagai sosok yang percaya takhayul, tetap memilih hotel yang sama di Manchester seperti saat Madrid memenangkan perempat final musim lalu melalui adu penalti.
Namun, ia juga menyatakan keheranannya terhadap format baru Liga Champions yang mempertemukan kedua tim di tahap yang lebih awal dari biasanya.
"Saya terkejut kami harus menjalani play-off ini. Ini kesalahan kami sendiri, tetapi tetap saja mengejutkan bahwa kami harus memainkan pertandingan ini ketika seharusnya bisa menjadi semifinal," ujar Ancelotti.
"Saya juga terkejut dengan musim City. Mereka sempat mengalami masa sulit karena cedera, tetapi dalam beberapa pertandingan terakhir, mereka kembali kompetitif seperti biasanya. Saya tidak meragukan betapa kuatnya mereka," lanjut pelatih asal Italia itu.
Advertisement
Ballon d'Or Bakal Memanaskan Tensi Laga?
Dalam kesempatan yang sama, Ancelotti menegaskan kembali alasan mereka untuk tidak hadir sebagai bentuk solidaritas terhadap Vinicius Junior yang hanya menempati posisi runner-up, di mana keberhasilan gelandang Man City, meraih Ballon d'Or yang bisa menambah ketegangan di laga ini.
"Saya tidak berpikir itu adalah keputusan yang salah. Kami memilih untuk tidak berpartisipasi karena kami merasa Vinicius seharusnya menjadi pemenang," ujar Ancelotti.
"Ini bukan berarti kami tidak menghormati Rodri, dia pemain yang luar biasa, tetapi kami—dan saya—berpendapat bahwa Rodri seharusnya menang tahun sebelumnya," lanjutnya.
Dengan segala tensi dan persaingan sengit yang sudah membayangi pertandingan ini, duel antara Manchester City dan Real Madrid di Liga Champions kali ini dipastikan akan menjadi salah satu laga paling menarik musim ini.
Sumber: Daily Mail
Persaingan di Liga Champions
Advertisement