Best XI Pesepak Bola yang Berusia 40 Tahun di Tahun Ini, Dipimpin Cristiano Ronaldo

Ada sangat sedikit kepastian dalam hidup: kematian, pajak, dan Guillermo Ochoa yang melakukan penyelamatan kelas dunia di Piala Dunia.

Penampilan pemain Meksiko itu untuk tim nasionalnya di turnamen besar begitu mengagumkan, hampir membuat Anda bertanya-tanya bagaimana ia tidak pernah tampil untuk salah satu klub top Eropa.

Lahir di Guadalajara, pemain berusia 39 tahun itu saat ini bermain untuk AVF FS di divisi pertama Portugal. Ini terjadi setelah bermain di Prancis, Spanyol, dan tanah kelahirannya, tempat Ochoa tampil konsisten.

Sebagai pemain yang benar-benar andal di acara-acara besar untuk tim nasionalnya, ia juga membanggakan 152 caps atas namanya.

Rafinha, yang selama kariernya kurang mendapat perhatian, dikenal karena kariernya di Jerman. Ia menghabiskan delapan tahun di Bayern Munich.

Selama sebagian besar periode tersebut, pemain Brasil itu bertindak sebagai pemain cadangan bagi kapten klub dan ikon Bayern Philipp Lahm, tetapi ia tetap menjadi pilihan yang dapat diandalkan saat dibutuhkan.

Pemain berusia 39 tahun itu juga pernah bermain di klub seperti Schalke dan Genoa, tetapi sekarang telah kembali ke negara asalnya, Brasil.

Setelah bermain untuk Gremio dan Sao Paulo dalam lima tahun terakhir, ia saat ini bermain di klub divisi dua Coritiba FC, dan sering digunakan sebagai pemain pengganti.

Sungguh hebat resume yang dimiliki Raul Albiol. Dan untungnya, bek veteran berusia 39 tahun itu tidak pernah mengandalkan kecepatan untuk meraih kesuksesan, yang mungkin menjadi alasan mengapa masih tampil kuat di usianya.

Lemari trofi Albiol mencakup Piala Dunia, dua gelar Piala Eropa, dan dua kemenangan Liga Europa - yang terbaru diraih saat melawan Manchester United pada 2021.

Keberhasilan terakhir di Liga Europa diraih saat berseragam Yellow Submarines, Villarreal, tempat bek tengah itu masih bermain sepak bola.

Saat artikel ini ditulis, ia telah tampil 15 kali di La Liga dan tetap menjadi sosok penting bagi tim yang saat ini berada di posisi kelima klasemen liga.

Dibandingkan dengan beberapa pemain dalam daftar ini, Tomas Hubocan mungkin nama yang kurang dikenal.

Namun, pemain asal Slovakia ini memiliki karier yang cukup baik, memenangi banyak trofi. Secara keseluruhan, pemain bertahan ini telah mengoleksi 11 trofi.

Pencapaian paling menonjol adalah gelar Piala UEFA 2008 bersama Zenit St Petersburg dan Piala Super Eropa, ketika timnya menang atas Manchester United.

Rusia adalah tempat Hubocan menghabiskan tahun-tahun terbaiknya, tetapi ia juga pernah bermain di Prancis, Turki, dan Siprus. Namun, sekarang ia kembali ke Slovakia setelah kembali ke klub pertamanya, MSK Zilina.

Ashley Young pernah menjuarai Liga Inggris, dan pemain veteran itu posisi sebagai bek kiri. Selama 20 tahun terakhir, para penggemar telah menyaksikan transformasi Ashley Young dari pemain sayap pemula menjadi bek sayap berpengalaman, perubahan yang benar-benar menyegarkan kariernya.

Young bergabung ke Manchester United dari Aston Villa sebagai pemain sayap dengan umpan silang yang lezat dan banyak potensi.

Meskipun dalam peran itu ia tidak pernah benar-benar berhasil, keserbagunaannya akhirnya membawanya menjadi kapten klub, sebelum menemukan kesuksesan domestik di Italia bersama Inter Milan.

Sekarang menjadi pemain senior di Everton, ia hampir mendapat kesempatan luar biasa untuk bermain melawan putranya di Piala FA. Namun, Tyler yang masih remaja tidak dibawa oleh bos Peterborough Darren Ferguson - putra mantan manajer Ashley, Sir Alex.

Sebagai bagian penting dari gelar Liga Inggris pertama Pep Guardiola di Manchester City, Fernandinho menetapkan standar yang sangat tinggi bagi Rodri, berkat penampilannya yang luar biasa di Etihad.

Fernandinho adalah salah satu pemain nomor enam terbaik yang pernah ada di Premier League. Ketika ia tidak ada dalam tim, ketidakhadirannya sangat terasa. Ia baru saja dilepas oleh Athletico Paranaense, tetapi hingga saat ini belum ada kabar tentang masa pensiunnya.

Salah satu dari dua pengoleksi penghargaan Ballon d'Or dalam daftar ini, bahkan di tahap akhir kariernya, Luka Modric terus memancarkan kelas.

Pemain Kroasia itu mungkin tidak berada di level yang sama seperti pada 2018 saat mengklaim penghargaan Bola Emas yang terkenal itu. Namun, ia masih tampil di level yang lebih tinggi daripada siapa pun dalam best XI ini, setelah baru saja merebut trofi Liga Champions musim lalu bersama Real Madrid.

Secara teknis, Modric masih menjadi salah satu yang terbaik, dan pengaruhnya begitu besar sehingga seorang jurnalis bahkan memohon padanya untuk tidak pensiun setelah Kroasia tersingkir di Euro 2024.

Kariernya di Real Madrid bisa berakhir pada akhir musim. Jika benar-benar berakhir, akan ada banyak calon pelamar.

Nama lain yang kurang dikenal dalam daftar ini adalah Christian Noboa. Dia menjuarai Liga Rusia sebanyak empat kali dan punya 83 caps untuk Ekuador.

Pemain berusia 39 tahun ini merupakan gelandang yang solid di masa jayanya, bermain untuk klub-klub seperti Rubin Kazan, Dinamo Moscow, dan Zenit St Petersburg.

Sekarang di tahap akhir kariernya, Noboa dapat ditemukan di tanah kelahirannya bermain untuk CS Emelec.

Namun, ia sedang berjuang melawan cedera lutut yang dideritanya pada April 2024. Belum ada kerangka waktu kapan ia akan kembali ke lapangan.

Didier Deschamps selalu lebih suka memiliki penyerang target-man yang memimpin lini depan Prancis selama masa jabatannya.

Tipe yang mungkin tidak selalu menjadi ancaman gol terbesar, tetapi yang dapat dimanfaatkan oleh rekan setimnya dan diuntungkan.

Peran itu sering diisi oleh Olivier Giroud, tetapi Andre-Pierre Gignac juga mengambil posisi itu.

Penyerang itu telah menghabiskan sebagian besar dekade terakhir di Meksiko bermain untuk Tigres, tetapi kariernya di Prancis yang membuatnya menjadi pilihan untuk tim nasional.

Dengan 36 caps dan tujuh gol atas namanya, penyerang veteran itu bahkan berhasil tampil enam kali selama perjalanan Les Bleus ke final Euro 2016. Ia bermain 42 menit dalam kekalahan perpanjangan waktu dari tim Portugal yang dipimpin oleh pemain berikutnya di tim ini.

Sederhananya, artikel ini mungkin tidak akan ada tanpa Cristiano Ronaldo. Salah satu, jika bukan pemain terhebat yang pernah ada, ia telah melewati usia 40 tahun dan masih mencetak gol seperti bukan urusan siapa pun.

Prestasi, rekor, penghargaan individu dan kolektif – semuanya telah ditulis berkali-kali dan tidak diragukan lagi akan ditulis ribuan kali lagi sebelum semuanya dikatakan dan dilakukan.

Pertanyaannya sekarang adalah, berapa lama lagi mesin pencetak gol ini dapat terus menghasilkan karya, baik di Arab Saudi, untuk Portugal, atau ke mana pun kariernya akan membawanya?

Memimpin lini depan bersama Gignac dan Ronaldo adalah seseorang yang dapat bermain di tengah atau memiliki pengalaman di sayap. Ia dapat menggunakan akselerasi dan kecepatannya.

Banyak yang memuji Lukas Podolski ketika berhasil menembus timnas Jerman. Ia berusia 19 tahun ketika melakukan debut seniornya untuk tim nasional, dan pada usia 21 tahun tampil di Piala Dunia.

Meskipun ia berhasil memenangi turnamen yang sama delapan tahun kemudian, lemari trofinya bisa dibilang sedikit, mengingat ia bermain untuk klub seperti Bayern Munchen dan Arsenal di masa jayanya.

Sekarang, selain memiliki beberapa toko kebab, ia masih bermain di Polandia untuk Gornik Zabrze.

Sumber: Givemesport