Bola.com, Jakarta - Seorang suporter Paris Saint-Germain (PSG) tampaknya menggunakan taktik yang belum pernah terlihat sebelumnya untuk mengganggu pemain Liverpool selama adu penalti dalam kemenangan klub Prancis itu di Anfield, Rabu dini hari WIB (12-3-2025).
Kejadian ini memicu pertanyaan tentang bagaimana ia bisa melakukannya tanpa dihentikan.
Baca Juga
Advertisement
Liverpool memulai laga dengan keunggulan agregat 1-0, tetapi keunggulan tersebut sirna hanya dalam 12 menit setelah Ousmane Dembele mencetak gol.
Lantaran kedua tim gagal mencetak gol tambahan dalam waktu normal maupun perpanjangan waktu, pertandingan pun harus ditentukan lewat adu penalti.
Setelah kapten PSG, Achraf Hakimi, memenangkan undian koin untuk menentukan urutan dan sisi lapangan, Gianluigi Donnarumma tampil sebagai pahlawan dengan menggagalkan eksekusi Darwin Nunez dan Curtis Jones di depan tribun Anfield Road End, memastikan tersingkirnya Liverpool dari babak 16 besar Liga Champions.
Pelatih PSG, Luis Enrique, dan stafnya langsung melompat dari bangku cadangan untuk merayakan kemenangan bersama Donnarumma, tetapi mungkin justru aksi seorang suporter dengan megafonlah yang benar-benar memberi dampak besar.
Berita video Pep Guardiola mengaku senang atas kembalinya Rodri di sesi latihan Manchester City. Hal itu ia sampaikan saat jumpa pers, namun ia mengaku tak mau buru-buru soal itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Suporter PSG Gunakan Megafon
Seorang suporter PSG yang berada tepat di belakang gawang terlihat memegang megafon. Sepanjang adu penalti, ia berulang kali membunyikan sirene saat pemain Liverpool bersiap menendang bola dan juga terdengar meneriakkan sesuatu untuk makin mengganggu konsentrasi mereka.
Para pendukung Liverpool ramai-ramai mengkritik penggunaan megafon di media sosial dan mempertanyakan bagaimana hal itu bisa dibiarkan.
Petugas keamanan di dalam Anfield yang mengenakan penutup telinga tidak mengambil tindakan, tetapi seorang penggemar bertanya di X:
"Bagaimana suporter PSG itu diizinkan menggunakan sirene tepat di belakang gawang?"
Sementara yang lain menambahkan: "Bagaimana orang dengan megafon itu bisa melakukan aksinya selama adu penalti? Itu cukup untuk mengacaukan siapa pun".
Â
Monsieur Megaphone is guaranteed to be hailed a patron saint for PSG. pic.twitter.com/ocNqersYDJ
— Ollie. T (@OllieTurnbull) March 11, 2025
Advertisement
Reaksi Suporter Liverpool
Komentar lain berbunyi:
"Bagaimana mungkin seseorang bisa masuk ke stadion dan diperbolehkan membuat suara seperti itu di belakang gawang dengan megafon?"
dan satu lagi menyimpulkan: "Saya pernah bekerja di stadion itu, mengapa suporter PSG dengan megafon bisa dibiarkan membunyikannya sebelum setiap penalti? Itu seharusnya disita, paling tidak, atau bahkan bisa membuatnya dikeluarkan dari stadion".
Hari ini, Liverpool harus menerima kenyataan bahwa mereka memang tidak cukup baik untuk mengalahkan PSG, meski sebelumnya mereka berhasil memuncaki fase liga Liga Champions.
Namun, mereka masih memiliki peluang besar dalam kompetisi lain. The Reds berpeluang meraih gelar Premier League dan juga akan bertanding di final Carabao Cup di Wembley, Minggu (16-3-2025), sehingga masih ada hal yang bisa diperjuangkan.
Â
I’m crying this guy with the megaphone won it for themðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ https://t.co/wFxax511tb pic.twitter.com/SXcBWG5OP7
— Ren🦋 (@xahsss) March 11, 2025