Sukses


Napoli Scudetto, tapi Lukaku Baru Lega setelah Peluit Akhir karena Trauma Laga MU Vs Bayern Munchen

Romelu Lukaku ungkap momen saat yakin Napoli bisa juara Serie A dan "berikan" tanggapan soal Kevin De Bruyne.

Bola.com, Jakarta - Romelu Lukaku tak bisa menyembunyikan kebanggaannya setelah membantu Napoli meraih Scudetto musim ini. Namun, di balik euforia itu, penyerang Belgia ini mengungkapkan bahwa dirinya sempat menahan perayaan karena satu kenangan masa kecil yang tak pernah ia lupakan.

Napoli datang ke giornata terakhir Serie A hanya unggul satu poin dari Inter. Ketika kabar menyebar bahwa Inter unggul atas Como, tekanan langsung menghantui para pemain Napoli.

Namun, Scott McTominay memecah kebuntuan di laga melawan Cagliari, dan Lukaku memastikan kemenangan lewat gol kedua yang ia cetak di Stadio Diego Armando Maradona, Sabtu dini hari WIB (24-5-2025).

"Perasaan saya campur aduk, jujur saja. Saya terharu melihat perjuangan tim ini," ujar Lukaku kepada DAZN.

"Kami bekerja keras sepanjang musim dan sekarang kami bisa berkata: 'kami berhasil'," lanjutnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Trauma Masa Kecil

Romelu Lukaku memang punya rekam jejak istimewa bersama pelatih Antonio Conte. Dalam 133 pertandingan di bawah asuhan Conte, ia mencatat 78 gol dan 27 assist. Tetapi, bagi Lukaku, musim ini bukan tentang dirinya.

"Kami menang sebagai tim. Saya hanya bagian kecil dari cerita ini. Sejak awal, fokus kami adalah tim, bukan individu. Semua pemain punya peran penting, bahkan yang jarang turun bermain. Itulah mentalitas yang membawa kami sampai ke sini," tuturnya.

Menjelang akhir laga, dengan keunggulan 2-0 di tangan, Lukaku terlihat berjalan di pinggir lapangan dan mengingatkan rekan-rekannya untuk menahan selebrasi. Ia kemudian menjelaskan alasan di balik kehati-hatiannya.

"Saya bilang ke mereka untuk menunggu. Waktu kecil, saya nonton final Liga Champions ketika Manchester United membalikkan keadaan melawan Bayern Munich. Sejak itu, saya tahu satu hal: pertandingan belum selesai sampai wasit meniup peluit," ungkapnya.

Laga legendaris itu memang membekas—ketika Bayern unggul 1-0 hingga injury time, hanya untuk kemudian kalah 2-1 akibat dua gol mendadak dari MU di menit-menit terakhir.

3 dari 3 halaman

Komentar soal Kevin De Bruyne

Kendati penuh kehati-hatian, Lukaku mengakui sejak awal punya keyakinan bahwa proyek Napoli bersama Conte akan istimewa.

"Saya tahu apa yang bisa dilakukan pelatih. Dari awal saya yakin kami bisa melakukan sesuatu yang besar. Kami menunjukkan kedewasaan, terus berkembang, dan sejak laga kandang melawan Inter, saya merasa peluang kami untuk juara sangat nyata," ucapnya.

Belakangan, Napoli dikabarkan ingin merekrut Kevin De Bruyne, yang kontraknya bersama Manchester City segera habis. Mengingat keduanya adalah rekan setim di Timnas Belgia, Lukaku ditanya apakah sudah berbicara langsung dengan sang gelandang.

Dengan senyum lebar, ia hanya menjawab, "No comment."

 

Sumber: DAZN via Football Italia

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer