Sukses


Final Liga Champions 2025: Kebangkitan Gianluigi Donnarumma dan Yann Sommer, Duel Kiper yang Menghapus Keraguan

Final Liga Champions 2025 menghadirkan duel menarik antara dua kiper yang sempat diragukan di awal musim, Gianluigi Donnarumma dari PSG dan Yann Sommer dari Inter Milan.

Bola.com, Jakarta - Final Liga Champions 2025 menghadirkan duel menarik antara dua kiper yang sempat diragukan di awal musim, Gianluigi Donnarumma dari PSG dan Yann Sommer dari Inter Milan. Keduanya kini menjadi pilar utama yang membawa timnya melaju ke partai puncak, menunjukkan kebangkitan luar biasa lewat performa gemilang yang tak hanya menghapus keraguan, tetapi juga mendefinisikan ulang peran mereka sebagai penjaga gawang kelas dunia.

Gianluigi Donnarumma, kiper muda Italia berusia 26 tahun, sudah lama dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia. Namun, musim ini awalnya penuh tanda tanya terkait konsistensi dan tekanan besar yang harus dihadapinya di PSG.

Berbeda dengan Donnarumma, Yann Sommer yang berusia 36 tahun justru membuktikan bahwa usia bukan halangan untuk tampil maksimal. Sommer mengandalkan pengalaman dan ketenangan yang matang, menjadi benteng kokoh Inter Milan yang membawa mereka ke final dengan cara yang dramatis.

Donnarumma tampil sebagai tembok kokoh PSG, terutama di babak knockout. Dalam semifinal melawan Arsenal, ia melakukan total 10 penyelamatan penting sepanjang dua leg, termasuk lima penyelamatan krusial di leg kedua yang membuat Arsenal frustrasi. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, bahkan mengakui, "Jika Anda melihat di kedua pertandingan, siapa yang menjadi pemain terbaik mereka di lapangan adalah penjaga gawang Donnarumma. Dia membuat perbedaan bagi mereka dalam pertandingan ini".

Sementara itu, Sommer menunjukkan performa luar biasa di semifinal melawan Barcelona dengan tujuh penyelamatan penting, termasuk dua penyelamatan emas di babak perpanjangan waktu yang memastikan kemenangan dramatis Inter. Sofascore memberi rating 8,1 untuk penampilannya tersebut. Sepanjang Liga Champions musim ini, Sommer membantu Inter menjaga gawang tetap bersih dalam tujuh dari delapan pertandingan fase grup, hanya kebobolan satu gol, yang menunjukkan konsistensi luar biasa.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Gaya dan Kekuatan yang Berbeda

Perbedaan fisik dan gaya bermain menjadi ciri khas kedua kiper ini. Donnarumma dengan postur tinggi menjulang dan refleks cepat menjadi benteng yang sulit ditembus, sementara Sommer, meski lebih kecil, unggul dalam membaca permainan dan distribusi bola, dengan 395 umpan sukses dari 14 laga, memperlihatkan perannya penting dalam membangun serangan dari belakang.

Donnarumma sendiri mengakui kehebatan Sommer, menyebutnya bermain sangat bagus dan melakukan lebih banyak penyelamatan darinya di semifinal.

"Pertandingan indah. Saya banyak berlatih mengantisipasi bola-bola rendah, tetapi alam juga punya andil. Kemarin Sommer bermain sangat bagus, dia melakukan lebih banyak penyelamatan daripada saya. Dia memainkan pertandingan yang fantastis, itu pertandingan yang hebat," ucap Donnarumma.

3 dari 3 halaman

Siapa Lebih Unggul?

Meski keduanya tampil luar biasa, Donnarumma sedikit lebih unggul dalam momen-momen krusial seperti adu penalti, yang menjadi penentu kemenangan PSG di babak knockout. Namun, Sommer menunjukkan ketenangan dan konsistensi yang membuat Inter Milan sangat sulit ditembus, terutama di fase grup dan semifinal.

Final Liga Champions 2025 di Stadion San Mames, Bilbao, menjadi panggung bagi pertarungan epik dua kiper ini, yang keduanya telah membuktikan diri sebagai pahlawan bagi tim masing-masing. Duel ini bukan hanya soal siapa yang lebih tangguh, tetapi juga tentang kebangkitan dan pembuktian diri setelah diragukan di awal musim.

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer