Sukses


Kejutan di Piala Dunia Antarklub 2025: Man City dan Inter Milan Tersingkir, Sepak Bola Eropa Terlalu Diagung-agungkan?

Dari 12 klub Eropa yang berpartisipasi, lima di antaranya masih akan tampil di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025. Tiga lainnya adalah klub Asia, Al Hilal, dan dua klub Brasil, Palmeiras dan Fluminense.

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia Antarklub 2025 memberikan kejutan besar yang mengguncang persepsi umum tentang dominasi sepak bola Eropa. Dua raksasa Benua Biru, Manchester City dan Inter Milan, secara mengejutkan tersingkir di babak 16 besar.

Satu yang mengejukan lagi, kedua tim disingkirkan oleh klub-klub dari luar Eropa. Mengundang pertanyaan: Apakah sepak bola Eropa selama ini terlalu dilebih-lebihkan?

Dalam laga dramatis, Manchester City harus menyerah 3-4 lewat babak tambahan waktu dari klub Arab Saudi, Al-Hilal.

Kekalahan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Inter Milan juga tumbang 0-2 dari wakil Brasil, Fluminense, dalam pertandingan yang mengecewakan dari tim finalis Liga Champions itu.

Hasil ini menyoroti bahwa klub-klub dari benua lain, khususnya Asia dan Amerika Selatan, tak bisa lagi dianggap remeh di panggung internasional.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Apakah Klub Amerika Selatan Diremehkan?

 

Sepak bola Amerika Selatan memang sering kurang mendapat perhatian di Eropa. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh minimnya akses siaran dan paparan media.

Namun, kualitas pemain di liga-liga seperti Brasil dan Argentina tidak bisa dipandang sebelah mata.

Contohnya, Fluminense menampilkan pemain kawakan seperti Thiago Silva, serta menunjukkan kekompakan tim yang mampu menundukkan skuad penuh bintang milik Inter Milan.

Klub lain seperti Flamengo pun sempat merepotkan Bayern Munchen, menunjukkan bahwa kualitas mereka sepadan.

Bahkan, jika Boca Juniors atau River Plate ikut berlaga di Liga Champions, tak sedikit yang yakin mereka akan tetap kompetitif melawan klub-klub Eropa.

3 dari 5 halaman

Al-Hilal: Raksasa Baru dari Timur Tengah

Sementara itu, keberhasilan Al-Hilal mengalahkan Manchester City memang mengejutkan banyak pihak, tapi jika menilik lebih dalam, ini bukanlah kejutan yang sepenuhnya tak terduga.

Klub asal Arab Saudi ini memiliki skuad bertabur bintang: kiper Yassine Bounou, bek tangguh Kalidou Koulibaly dan Joao Cancelo, gelandang kreatif Ruben Neves dan Sergej Milinkovic-Savic, serta lini serang tajam yang diisi Aleksandar Mitrovic, Malcom, dan Marcos Leonardo.

Dengan dukungan finansial dari Public Investment Fund (PIF) dan manajer kawakan Simone Inzaghi di pinggir lapangan, Al-Hilal mampu menyusun tim dengan level setara klub elite Eropa. Bahkan, mereka sempat menahan imbang Real Madrid di fase grup turnamen ini.

4 dari 5 halaman

Apakah Klub Eropa Tidak Serius?

Perlu dicatat, banyak klub Eropa memang tidak memprioritaskan Piala Dunia Antarklub seperti mereka memprioritaskan liga domestik atau Liga Champions.

Ajang ini sering dianggap sebagai bagian dari persiapan pramusim, bukan kompetisi utama, meski hadiah uangnya sangat besar.

Manchester City, misalnya, datang ke turnamen ini setelah musim yang buruk dan tengah dalam masa transisi skuad.

Inter Milan juga sedang mengalami pergantian era setelah kepergian pelatih Simone Inzaghi dan diperkirakan akan melakukan regenerasi besar di musim mendatang.

5 dari 5 halaman

Refleksi untuk Sepak Bola Dunia

Terlepas dari konteks masing-masing klub, hasil ini menunjukkan kesenjangan antara sepak bola Eropa dan dunia tidak lagi sejauh yang diasumsikan selama ini. Kemenangan Al-Hilal dan Fluminense adalah cerminan dari kualitas sepak bola global yang semakin merata.

Turnamen ini juga menjadi pengingat sepak bola tidak lagi dimonopoli oleh klub-klub Eropa, dan dominasi Benua Biru bisa jadi mulai runtuh jika mereka terus meremehkan lawan-lawan dari luar.

Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi ajang pembuktian bahwa sepak bola tidak lagi milik Eropa semata. Jika klub-klub Eropa ingin mempertahankan status, mereka harus mulai memandang serius kompetisi global — karena belahan dunia lain kini telah menyusul, bahkan menyalip dalam beberapa aspek.

Sumber: Sportsmole

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer