Barcelona Bertekad Akhiri Puasa 10 Tahun Tak Juara Liga Champions

Barcelona sudah 10 tahun mengalami puasa gelar juara di Liga Champions.

Bola.com, Barcelona - Barcelona sudah 10 tahun mengalami puasa gelar juara di Liga Champions. Blaugrana pun bertekad untuk mengakhiri paceklik tersebut dan merengkuh trofi Si Kuping Besar pada musim ini.

Terakhir kali El Barca merengkuh titel juara Liga Champions adalah pada 2015. Los Cules berhasil keluar menjadi kampiun setelah mengalahkan Juventus dengan skor 3-1 pada partai final di Olympiastadion, Berlin, 6 Juni 2015.

Namun selepas itu, Barcelona kesulitan bersaing merengkuh titel juara di turnamen elite antarklub Eropa tersebut. Pada musim lalu, mereka sempat digadang-gadang menjadi kandidat kuat untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar.

Sayangnya, Barca lagi-lagi harus gagal meraih titel juara. Langkah mereka terhenti pada semifinal setelah menelan kekalahan agregat 6-7 dari Inter Milan.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Obsesi Juara

Bek Barcelona, Jules Kounde, menegaskan timnya menargetkan meraih trofi juara Liga Champions pada musim ini. Oleh karena itu, Barca bertekad memperlihatkan permainan terbaik pada setiap kompetisi, terutama Liga Champions.

"Menurut saya, wajar jika orang menuntut kami memenangkan Liga Champions karena mereka tahu kami punya kualitas. Fans menyukai tim ini dan cara kami bermain, itu terasa baik di lapangan maupun saat tur," ucap Jules Kounde.

"Jadi, ini bukan ancaman, melainkan target kami. Kami di Barca, tentu saja Liga Champions adalah tujuan, meski bukan obsesi," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Komentari Lamine Yamal

Jules Kounde juga mengomentari rekan setimnya di Barcelona, Lamine Yamal. Menurutnya, Yamal adalah pemain muda yang luar biasa dan layak mendapatkan trofi Ballon d'Or.

"Dia pemain luar biasa, masih muda, tetapi yang paling penting dia pemain tim. Dia memang tidak akan terlalu sering membantu bertahan karena butuh energi untuk menyerang," ujar Jules Kounde.

"Saya tidak masalah bekerja lebih keras di belakang jika itu membantu dia menentukan hasil di depan. Ballon d’Or untuk Lamine? Sulit, karena ada juga Dembele. Tetapi dia pantas mendapatkannya," lanjutnya.

Sumber: Marca

Video Populer

Foto Populer