Sukses


Inter Milan Disingkirkan Bologna dari Piala Super Italia 2025, Cristian Chivu: Penalti Seperti Lotre

Inter Milan tersingkir dari semifinal Piala Super Italia 2025 setelah menelan kekalahan dari Bologna lewat adu penalti.

Bola.com, Riyadh - Inter Milan tersingkir dari Piala Super Italia 2025 setelah menelan kekalahan dari Bologna lewat adu penalti. Meski kandas, pelatih Inter, Cristian Chivu, tetap bangga dengan anak asuhnya dan menyebut babak penalti seperti lotre.

I Nerazzurri bentrok dengan Bologna di King Fahd International Stadium, Riyadh pada semifinal Piala Super Italia 2025, Sabtu (20/12/2025) dini hari WIB. Turun dengan skuad terbaiknya, Inter Milan mengawali pertandingan dengan sempurna.

Ketika duel baru berjalan 73 menit, Inter sudah unggul lebih dulu berkat gol cepat Marcus Thuram. Berawal dari intersep cerdik Alessandro Bastoni, bola langsung dikirim ke tiang jauh dan diselesaikan Thuram dengan sepakan voli akrobatik kaki kanan.

Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Bologna mampu menyamakan kedudukan melalui titik putih pada menit ke-35. Riccardo Orsolini sukses mengeksekusi penalti setelah Yann Bisseck dianggap melakukan handball di kotak terlarang.

Hingga waktu normal berakhir, skor tetap 1-1 dan penentuan pemenang dilakukan lewat adu penalti. Sayangnya, tiga penendang I Nerazzurri, yakni Alessandro Bastoni, Nicolo Barella, dan Ange-Yoan Bonny, gagal menjalankan tugasnya.

Sebaliknya, Ciro Immobile memastikan kemenangan Bologna lewat tendangan penentu, sekaligus mengantar timnya ke final Piala Super Italia untuk menghadapi Napoli di King Fahd International Stadium, Riyadh, 23 Desember mendatang.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Penalti seperti Lotre

Selepas pertandingan, Cristian Chivu mengakui kekalahan lewat adu penalti selalu menyakitkan. Namun, Chivu enggan menyalahkan siapa pun karena menurutnya babak tos-tosan layaknya lotre.

"Menurut saya, penalti itu seperti lotre. Saya justru mengagumi keberanian para pemain yang mau maju dan mengambil tanggung jawab. Situasi seperti ini tidak bisa dilatih karena emosi pertandingan tidak bisa disimulasikan," ujar Chivu kepada Sport Mediaset.

Pelatih berusia 45 tahun itu menegaskan, performa Inter Milan secara keseluruhan patut diapresiasi, terutama pada babak kedua. Inter memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, tetapi gagal berbuah hasil.

"Saya melihat kualitas dan intensitas permainan, dua hal yang selalu ingin saya lihat dari para pemain. Pada babak kedua kami tampil sangat baik, mengontrol permainan, dan menciptakan banyak peluang," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Enggan Bahas Wasit

Laga ini juga diwarnai kontroversi ketika Inter Milan sempat mendapat penalti, namun kemudian dianulir VAR. Ange-Yoan Bonny justru dinilai menjulurkan kaki ke arah Torbjorn Heggem, bukan dilanggar.

Namun Chivu memilih tak memperpanjang polemik. Dia hanya ingin fokus membenahi kekurangan timnya untuk menatap laga selanjutnya.

"Saya tidak pernah membahas wasit atau keputusan mereka. Ada VAR dan mereka bisa mengevaluasi semuanya. Tugas saya adalah memperbaiki tim sendiri, belajar dari kesalahan, dan terus melangkah ke depan," tegasnya.

 

Video Populer

Foto Populer