Sukses


Fokus Euro 2016, Conte Utak-atik Taktik

Bola.com, Milan - Antonio Conte bakal melakoni babak baru karier kepelatihan usai Euro 2016, kala setuju menangani tim raksasa asal Premier League, Chelsea. Sebelum itu, ia berjanji untuk memberikan gelar juara Piala Eropa 2016.

Seperti dirilis World Soccer, Selasa (5/4/2016), Conte menegaskan dirinya hanya melakukan seremoni sesaat saja ketika menandatangani kontra kerja selama tiga tahun bersama The Blues. Setelah itu, pria berusia 46 tahun ini kembali ke realitas, yakni memburu trofi Euro 2016.

Conte harus bekerja keras untuk mendapatkan taktik dan strategi yang tepat agar bisa bersaing dengan partisipan di Prancis 2016. Rasa khawatir sempat menyeruak di benak para pendukung Gli Azzurri.

Maklum, penampilan armada Antonio Conte dalam beberapa pertandingan membuat dahi berkenyit. Pada empat laga terakhir, Italia tampil melempem. Mereka tak pernah menang, dan hanya menuai dua seri dan dua kekalahan.

Kekalahan datang saat bertemu Belgia (14/11/2015) dengan skor 1-3 dan bersua Jerman (30/3/2016) dengan hasil 1-4. Dua hasil seri didapat Italia kala menjamu Rumania (1-1) dan Spanyol (1-1).

Kritikan publik tertuju pada pola permainan Italia yang dianggap terlalu defensif. Apa yang disajikan Conte belum maksimal, dan kurang memenuhi kriteria menjadi tim unggulan di Prancis 2016.

"Kami harus bekerja lebih intens, terutama untuk membedah apa yang sebenarnya kami inginkan. Sketsa permainan sudah ada, dan saya pikir tim akan terbentuk ketika kami menjalani laga berikutnya sebelum terjun ke turnamen," tegas Conte.

Beberapa waktu lalu, Tuttosport.it dan Gazzetta.it memberikan stimulasi terkait apa yang terjadi di timnas. Dua media besar tersebut mengungkapkan, lini tengah dan belakang, yang selama ini menjadi titik kekuatan utama, justru melempem.

Ketiadaan Giorgio Chiellini memiliki pengaruh besar terhadap kinerja lini belakang. Sosok Leonardo Bonucci tak mendapat 'sobat sehati'. Kelas Andrea Ranocchia, Daniel Rugani dan Davide Astori belum selevel dengan pengalaman bek Juventus tersebut.

Begitu juga di area tengah, kendala kebersamaan menjadi isu utama. Absennya Claudio Marchisio saat bersua Spanyol dan Jerman, menjadi ruang terbuka bagi lawan untuk menyerang. Riccardo Montolivo, Alessandro Florenzi, Roberto Florenzi dan Jorginho memiliki kualitas, tapi tak cukup jika berbicara untuk berlaga di event besar.

Satu-satunya yang dianggap ideal justru di area depan. Beberapa nama, seperti Stephan El Shaarawy, Graziano Pelle, Eder, Simone Zaza, Lorenzo Insigne, Stefano Okaka dan bintang baru, Federico Bernardeschi, masih punya kesempatan. Syaratnya, mereka harus bersaing ketat untuk mendapatkan satu tempat di tim inti.

Eks rekan Conte, Fabio Cannavaro optimis Italia akan banyak berbicara di putaran final Euro 2016. "Italia punya kapasitas, dan saya pikir begitu lolos dari fase grup, pola permainan Italia jauh lebih bagus," tegasnya.

Sumber: World Soccer

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer