Sukses


Prancis Terapkan Aturan Baru soal Prostitusi Selama Euro 2016

Parlemen Prancis menerapkan aturan ketat bagi berbagai praktik prostitusi selama pagelaran Piala Eropa 2016 berlangsung di Prancis.

Bola.com, Paris - Parlemen Prancis, dikabarkan Daily Star, Minggu (10/4/2016), telah menyiapkan hukuman serta denda bagi para suporter negara tim peserta putaran final Piala Eropa 2016 yang tertangkap melakukan praktik prostitusi selama turnamen berlangsung.

Praktik prostitusi sempat menjadi masalah besar di Prancis karena dikabarkan telah dikendalikan jaringan prostitusi global. The Guardian edisi 24 September 2012 mencatat, terdapat lebih dari 20.000 pekerja seks komersial di Prancis, dengan 5.000 hingga 8.000 di antaranya berada di Paris. 

Pada 2013, parlemen Prancis sebenarnya sempat mengaji ulang legalisasi prostitusi. Namun, hal tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan karena berpotensi memunculkan prostitusi terselubung. Aliansi Sexual Work Union (STRAS) pun menggelar demo besar-besaran saat itu. 

Aliansi Sexual work union (STRAS) ketika berdemo menentang langkah parlemen Prancis yang menerapkan denda kepada pengguna jasa pekerja seks komersial, pada 30 Maret 2015, di Paris. (AFP/Kenzo Triboullard).

Pada 7 April lalu, parlemen Prancis akhirnya menyetujui Undang-Undang baru yang membuat berbagai praktik prostitusi terselubung di negeri berpenduduk 66 juta jiwa itu menjadi kegiatan ilegal. UU baru tersebut disahkan 64 suara parlemen, dengan 12 suara di antaranya abstain. 

Dalam UU itu menyebutkan, setiap pelanggan yang tertangkap menggunakan jasa PSK akan dikenai denda sebesar 1.500 euro. Jika sang pengguna jasa kembali tertangkap melakukan hal yang sama, dia akan dijatuhi denda lebih dari dua kali lipat menjadi sebesar 3.750 euro. 

Peraturan serupa dianggap telah berjalan sukses di Swedia yang sudah menerapkan denda bagi pengguna jasa pekerja seks komersial sejak 1999. The Washington Times (22 Desember 2014) mencatat, tingkat praktik prostitusi di Swedia menurun hingga 80 persen pada 2011. 

Kini, dua bulan menjelang pagelaran Piala Eropa 2016, parlemen Prancis pun secara khusus memperbarui peraturan tersebut. Jika ada suporter negara peserta tertangkap menggunakan jasa PSK, ia akan langsung dijatuhi denda sebesar 3.750 euro atau sekitar Rp 56 juta. 

Salah satu  sex shop yang terdapat di Prancis. (Daily Star).

Selain itu, pengguna jasa tersebut juga akan mendapatkan penyuluhan di dalam kelas khusus mengenai bagaimana cara menghindari godaan PSK yang tersebar di Prancis. Menurut salah satu sumber di parlemen Prancis, peraturan ini akan diberlakukan dengan ketat selama Piala Eropa bergulir. 

"Ini adalah perubahan signifikan dalam Undang-Undang yang bakal diberlakukan secara ketat, khususnya pada tahap awal. Suporter sepak bola yang datang untuk menyaksikan Piala Eropa harus menyadari, pergi dengan para wanita ini adalah tindakan kejahatan," ujar sumber tersebut. 

Piala Eropa 2016 akan berlangsung pada 10 Juni hingga 10 Juli. Sebanyak 52 pertandingan dari penyisihan grup hingga partai final bakal digelar di 10 kota besar, antara lain Paris, Bordeaux, Marseille, Nice, Lille, Toulouse, Saint-Etienne, Saint-Denis, Lyon, dan Lens. 

Sumber: Daily Star, The Guardian, The Washington Times

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer