Sukses


Hermansyah: Benahi Sepak Bola Jangan Emosional

Bola.com, Jakarta Mantan kiper Tim Nasional Indonesia, Hermansyah, kecewa dengan pernyataan Presiden RI, Joko Widodo, yang menyebut sepak bola Indonesia tidak berprestasi di pentas internasional. 

Pernyataan itu dinilai mantan penjaga gawang kelahiran Sukabumi, 17 Agustus 1963 itu menyakiti para pesepak bola yang membela Tim Nasional Indonesia.

"Tidak benar juga kalau dibilang sepak bola Indonesia tidak pernah berprestasi. Di masa-masa emas negara kita pernah jadi kekuatan yang disegani di kawasan Asia. Kalapun sekarang prestasi Indonesia merosot juga jangan lantas menyepelekan perjuangan putra-putra bangsa saat berlaga menggunakan kostum Tim Merah-Putih," ujar Hemansyah.

Menurut kacamata pria yang menjadi bagian dari skuat timnas di Kualifikasi Piala Dunia 1986 yang hampir lolos ke putaran final di Meksiko, pembenahan di sepak bola nasional perlu dilakukan hanya caranya harus elegan. "Tidak semua orang yang berkecimpung di sepak bola Indonesia mentalitasnya buruk. Banyak di antara mereka yang dengan segenap hati berjuang memajukan sepak bola negara kita," tutur Hemansyah.

Sikap keras hati Menpora, Imam Nahrawi, yang mengintervensi PSSI yang berujung sanksi FIFA diyakini anak didik pelatih legendaris asal Brasil, Barbatana itu tak akan menyelesaikan masalah hakiki sepak bola Indonesia. "Sikap emosional tidak akan menyelesaikan masalah. Efek dari perseteruan PSSI dengan Menpora ke mana-mana. Kami orang yang mengantungkan hidup dari sepak bola kehilangan mata pencarian karena aktivitas berhenti total karena konflik.

Hermansyah melihat orang-orang yang ada di belakang Menpora tidak murni ingin memperbaiki sepak bola nasional. Ada oknum-oknum yang terlibat konflik kepentingan masa lalu kala dualisme kompetisi mencuat interval 2010-2013 silam. "Mereka ikut memanaskan suasana. Teriak kalau klub-klub di bawah naungan PSSI saat ini tidak profesional, tapi beberapa tahun lalu mereka juga bermasalah. Sejumlah figur yang ada di Kemenpora dan BOPI tidak benar-benar tulus. Mereka hanya ingin menuntaskan dendam tersingkir di era dualisme kompetisi," kata Hermansyah.

Baca Juga: 

Ini Korban Pertama Efek Skorsing FIFA ke Indonesia

Presiden Jokowi Dukung Penuh Langkah Menpora Bekukan PSSI

Kompetisi Dihentikan, Gaji Pemain Sriwijaya FC Tetap Lancar

 

 

 

Video Populer

Foto Populer