Sukses


Feature : Honor Wasit Hilang Ratusan Juta, Tetap Loyal pada PSSI

Bola.com, Makassar - Bukan hanya pemain dan pelatih yang terkena dampak penghentian kompetisi. Para pengadil di lapangan hijau ikut kehilangan potensi honor puluhan sampai ratusan juta rupiah dalam semusim karena tidak bisa memimpin pertandingan. Kondisi semacam itu dialami dua wasit asal Makassar, Muslimin dan Ahmadi Djafri.

Muslimin misalnya. Pada LSI 2013, polisi berpangkat Ipda di Polrestabes Makassar ini tercatat 41 kali memimpin pertandingan dengan honor per partai 5 juta rupiah sebagai wasit tengah. Pada LSI 2014, Muslimin hanya delapan kali memimpin karena harus mengikuti pendidikan Secapa Polri di Sukabumi. 

Di LSI 2015, Muslimin termasuk salah satu wasit papan atas. Dia memulai kiprahnya tahun ini dengan memimpin final Inter Island Cup dan SCTV Cup di Palembang.

Begitu pula dengan Ahmadi. Pada Divisi Utama 2014, instruktur di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua Makassar itu, tercatat 19 kali memimpin dengan honor 2,5 juta rupiah per partai.

Dengan penghentian kompetisi, keduanya otomatis kehilangan potensi mendapatkan honor puluhan sampai ratusan juta rupiah. "Kecewa iya. Tapi, mau bilang apalagi. Kami harus menerima apa pun keputusan PSSI," ujar Muslimin yang diamini Ahmadi.

Namun, keduanya mengaku masih beruntung punya pekerjaan tetap. Di sisi lain, banyaknya tarkam yang marak di Makassar membuat mereka tetap menjaga kebugaran serta mengaplikasikan ilmu di lapangan. "Tapi, terus terang kami butuh kompetisi resmi dan terjadwal," ujar Ahmadi.

Meski terang-terangan butuh kompetisi, keduanya tetap teguh menolak tawaran Tim Transisi untuk memimpin di Piala Kemerdekaan.

"Pekan lalu, mereka menghubungi saya. Tapi, saya tegaskan tunduk pada PSSI yang memberi lisensi. Kalau PSSI memberi izin, pasti saya mau," kata Muslimin.

Muslimin dan Ahmadi mengaku sama-sama mengambil hikmah pasca penghentian kompetisi. "Sekarang, tiap hari saya terlihat di kantor. Padahal dulu, saya termasuk jarang masuk karena dalam sebulan, saya bisa 10 memimpin di kota yang berbeda," jelas Muslimin.

Ahmadi, yang juga pengurus di Asprov PSSI Sulsel, kerap saling kontak dengan sesama wasit baik di Makassar maupun daerah lain.

"Rata-rata mereka galau dan bingung karena ada juga yang sedang mencicil rumah dan lain-lain," ujar Ahmadi, yang rutin sebulan sekali menggelar arisan wasit se-Makassar dan sekitarnya.

Baca Juga :

Kompetisi Terhenti, Pedagang Kostum di Kota Kembang Ikut Menangis

Kompetisi Terhenti, Penjualan Jersey Arema Cronus Menurun Drastis

[[Wawancara] Fandi Eko: Tak Bisa Bantu Mama Bayar Utang](2251428 "")

 

 

Video Populer

Foto Populer