Sukses


Sepak Bola Indonesia Kehilangan Jenderal Polisi Penuh Gebrakan

Bola.com, Jakarta - Kabar duka datang dari jajaran Kepolisian Republik Indonesia. Mantan Kapolda Jateng, Alex Bambang Riatmojo, tutup usia pada usia 60 tahun, Sabtu (25/7/2015) malam. Alex meninggal dunia di Rumah Sakit Carolus, Jakarta, karena serangan jantung.

Pria yang juga dikenal perhatian dengan sepak bola nasional ini tercatat pernah jadi Kapolda Jateng periode 2009-2010. Ketika berdinas di Jateng, nama almarhum sempat mencuat di dunia sepak bola nasional. Ketika itu pria yang terakhir berpangkat Irjen itu pernah memerintahkan jajarannya menangkap pesepak bola profesional yang sedang aktif bermain dalam satu pertandingan.

Adalah Nova Zaenal yang kala itu membela Persis Solo dan pemain asing yang memperkuat Gresik United, Bernard Mamadou, diamankan pihak kepolisian ke Poltabes Surakarta karena berkelahi saat kedua tim bertemu di Stadion Sriwedari, Solo, pada pentas Divisi Utama 2009.

Kedua pemain itu lantas ditahan dengan delik aduan pidana sebagai tersangka tindak penganiayaan dan dijerat dengan Pasal 351 ayat 1 jo 352 KUHP. Nova dan Mamadou menjalani sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surakarta dan divonis tiga bulan dengan masa percobaan enam bulan.

Tidak hanya menangkap pemain, almarhum juga langsung turun tangan meminta penggantian wasit kala final Piala Indonesia pada 2010 yang mempertemukan Arema versus Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo. Ketika itu almarhum di jeda pertandingan meminta wasit Jimmy Napitupulu diganti karena dianggap tidak memimpin dengan baik. Alex ketika itu melihat adanya potensi pecahnya kerusuhan penonton bila wasit Jimmy masih terus memimpin pertandingan.

Masih pada 2010, usai pertandingan PSIS Semarang kontra Mitra Kukar di Stadion Jatidiri, Semarang, almarhum semasa menjabat Kapolda Jateng juga menciduk wasit dan asisten wasit untuk diperiksa di Poltabes Semarang.

Tak hanya itu, almarhum yang kerap hadir di stadion di wilayah Jateng kerap memberikan imbauan kepada kedua tim, pemain, wasit, hingga penonton untuk menjaga ketertiban. Semua itu disebut almarhum bukan sebagai bentuk intervensi terhadap sepak bola nasional melainkan sudah jadi tugas jajarannya melakukan penegakan hukum di wilayah Indonesia.

Pernyataan dan aksi itu sempat memicu pro dan kontra, namun Alex bergeming dengan berujar aturan yang diterapkannya khususnya di wilayah Jateng, demi sepak bola Indonesia lebih sportif dan agar lebih berkembang serta tak kalah dari negara lain yang sudah maju.

Almarhum terakhir kali berdinas sebagai Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kapolri sebelum memasuki masa purna tugas pada September 2013. Jenazahnya akan dimakamkan pada Senin (27/7/2015).  

Baca Juga :

Piala Polda Jateng Ricuh, Pemain Persis Tertahan di Dalam Stadion

Persis Solo Alihkan Fokus ke Piala Kemerdekaan

Nova Zaenal: Bermain Tarkam Bahaya? Itu Anggapan Berlebihan

 

Timnas Indonesia Masih Punya Peluang ke Olimpiade 2024

Video Populer

Foto Populer